5 Alasan Memindahkan Anak ke Sekolah yang Baru

Pindah sekolah bukan hal yang tabu walau itu dilakukan di pertengahan semester

9 Desember 2019

5 Alasan Memindahkan Anak ke Sekolah Baru
understood.org

Tak ada yang menyukai perubahan, baik itu orang dewasa maupun anak-anak. Bagi anak, perubahan dalam hidup akan membawa dampak yang lebih signfikan karena umumnya mereka masih belum bisa menerima dan memahami situasi yang terjadi. 

Namun, ada kalanya orangtua perlu menimbang-nimbang keputusan yang diambil. Terutama dalam hal memindahkan anak ke sekolah lainnya. Tetapi, pindah sekolah bukanlah hal yang tabu, walau baru berjalan selama satu semester, misalnya. Tiap keluarga punya pertimbangannya masing-masing. Apalagi yang menyangkut beberapa hal ini, seperti yang Popmama.com rangkum dari privateschoolreview.com:

1. Anak merasa tidak bahagia

1. Anak merasa tidak bahagia
Freepik

Tidak ada orangtua yang mengharapkan anaknya bersedih. Orangtua manapun akan mengusahakan kebahagiaan anak. Jika anak Anda merasa tak bahagia di sekolah karena masalah dengan lingkungan sosialnya, seperti guru dan teman-teman sebaya, dengarkan apa yang menjadi keluhannya. Setelah itu, cobalah terlebih dahulu menghubungi pihak sekolah untuk mendiskusikan kemungkinan-kemungkinan yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi.

Jika jalan yang ditempuh menemui kebuntuan, memindahkan anak ke sekolah lain mungkin menjadi cara yang paling tepat agar anak tidak merasa trauma. Terutama bila anak Mama menjadi korban bullying di lingkungan sekolah.

Editors' Pick

2. Tidak puas dengan sistem sekolah

2. Tidak puas sistem sekolah
Pixabay/MJ555

Apakah Mama merasa harapan Mama terhadap sekolah ternyata tidak sesuai dengan bayangan di awal? Mungkin tentang program-program sekolah yang tidak memenuhi harapan di awal saat ditawarkan. Atau Mama merasa kemampuan anak tak dapat diakomodir dengan baik oleh sistem sekolah.

Sebelum memutuskan pindah sekolah, bicarakan dengan pihak sekolah lama dan ungkapkan hal-hal yang mengganjal dari sudut pandang anak dan Mama. Cobalah mencari jalan tengah untuk menyelesaikan situasi. Bila pihak sekolah melihat alasan yang benar dan mau memperbaiki situasinya, mungkin Mama masih bisa mempertahankan. Tetapi jika respon sekolah kurang baik, memindahkan anak ke sekolah yang lebih mumpuni bisa jadi pertimbangan.

3. Kondisi keuangan keluarga berubah

3. Kondisi keuangan keluarga berubah
Pixabay/QuinceMedia

Sekolah yang bagus dengan biaya yang cukup mahal, mungkin telah menjadi pertimbangan orangtua. Tetapi kapan pun kondisi keluarga bisa berubah, apalagi kondisi keuangan. Perubahan terjadi secara mendadak dan seketika membayar uang sekolah anak adalah hal yang menyesakkan dada tiap bulannya. 

Tak perlu malu mengakuinya dan mempertahankan diri berada di situasi yang menghimpit. Bicarakan dengan pihak sekolah tentang kesulitan perekonomian keluarga, siapa tahu ada kebijakan khusus atau beasiswa yang bisa diberikan untuk anak Mama. 

Bila memang tidak ada kebijakan khusus yang bisa diberikan pihak sekolah, memindahkan anak ke sekolah lain yang biayanya lebih terjangkau bisa jadi pertimbangan. Ingat, Ma, keseriusan dan ketekunan anak lah yang menjamin kesuksesannya di masa depan, bukan dari mahal atau tidaknya sekolah tempatnya mengenyam ilmu.

4. Faktor keselamatan anak

4. Faktor keselamatan anak
Commons Wikimedia/ Diego Grez

Bicara soal keselamatan, bukan hanya menghindarkan anak dari kecelakaan, tetapi juga hal-hal yang mungkin akan merusak kesejahteraan fisik atau emosinya. Apakah Mama melihat tindakan-tindakan seperti mendorong, saling berteriak, pemukulan atau kontak-kontak fisik lain yang menjurus ke arah kekerasan? Atau kah tingkat kecelakaan di sekolah yang meningkat dan respon pihak sekolah yang kurang bertanggungjawab. 

Adakan mediasi dengan pihak sekolah untuk mengungkapkan keprihatinan dan kekhawatiran Anda sebagai orangtua. Bila pihak sekolah mengabaikan keprihatinan orangtua, ini mungkin adalah tanda bahaya lain yang mengindikasikan saatnya Mama memindahkan anak ke sekolah lain.

5. Anak tidak mampu mengikuti pelajaran

5. Anak tidak mampu mengikuti pelajaran
Freepik

Apakah anak berusaha sangat keras untuk dapat mengikuti pelajaran yang disajikan? Baik itu karena kurang perhatian atau sulit memahami materi yang diberikan. Ma, hal ini secara tidak disadari dapat memengaruhi harga diri anak. 

Ketika anak belum bisa membuat pencapaian akademis, mungkin ia bisa mengembangkannya di hal lain, seperti kemampuan non-akademis. Tetapi jika anak tampak rendah diri, tertekan dan membenci sekolah - yang secara negatif memengaruhi fungsi mereka di rumah dan juga sekolah, sebaiknya Mama mempertimbangkan mencari sekolah lain yang dapat mengakomodir sesuai kemampuan dan bidang yang diminati anak. 

Setiap orangtua pasti akan melakukan yang terbaik untuk anaknya. Tetapi terkadang apa yang menurut kita baik dan sesuai, nyatanya tak cocok dengan kondisi anak. Menemukan alasan yang tepat untuk meneguhkan keputusan adalah hal yang menantang. Semoga pedoman di atas dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik!

Baca Juga:

The Latest