4 Hal Buruk yang Terjadi Saat Anak Terlalu Diberi Kebebasan

Berikan kebebasan, tetapi tetap pantau perilakunya

5 Juli 2019

4 Hal Buruk Terjadi Saat Anak Terlalu Diberi Kebebasan
Freepik/bearfotos

Tiap orangtua memiliki gaya pengasuhan masing-masing, yang tentunya tiap 'rumah' punya aturan yang tak sama. Ada orangtua yang begitu ketat dan disiplin membatasi setiap gerak-gerik anak karena khawatir anak akan lepas dari pengawasan sehingga berperilaku buruk. Di satu sisi, ada orangtua yang justru memberikan kebebasan penuh pada anak, entah karena faktor kesibukan orangtua atau pun memang seperti itu gaya pengasuhan yang dipilih.

Sudah banyak kita lihat dampak negatif dari orangtua yang terlalu mengekang anak. Misalnya, anak jadi suka berbohong. Lantas, bagaimana dengan anak yang punya kebebasan penuh, sehingga orangtua cenderung lepas kontrol? Alih-alih baik untuk perkembangan dan mengajarkannya tentang kehidupan yang sebenarnya, nyatanya anak pun masih perlu dikontrol dan dipantau agar tidak terjadi hal-hal berikut ini. Popmama.com rangkum untuk Mama nih!

1. Anak tak punya aturan berperilaku

1. Anak tak pu aturan berperilaku
Freepik/sunlight19

Anak-anak perlu memiliki aturan dalam berperilaku. Orangtua yang tidak mengajarkan tentang batasan dan aturan dalam kehidupan akan membuat anak hidup dalam ketidakpastian. Batasan ini sangatlah penting untuk disampaikan kepada anak sejak dini, agar anak tahu dan sadar bahwa ada yang bertanggungjawab atas perilaku mereka. 
 

Editors' Pick

2. Bisa terjerumus dalam pertemanan tak sehat

2. Bisa terjerumus dalam pertemanan tak sehat
Pexels/rawpixel.com

Penting memantau perkembangan sosial dan emosional anak, terutama di masa-masa jelang remaja. Hal ini akan membantu anak mengembangkan keterampilan interpersonalnya. Tanpa panduan dari orangtua, anak tidak punya 'standar' dalam berprinsip dan bersikap di lingkungan sosialnya.

Ketrampilan ini berkaitan dengan bagaimana cara anak berinteraksi dengan orang-orang dalam lingkup sosialnya. Dalam perkembangannya, sebaiknya orangtua turut mengajarkan kepada anak tentang pentingnya mencari teman yang berkualitas agar tidak terjebak pada pertemanan yang tak sehat di masa depan.

3. Berisiko melakukan perbuatan yang mengganggu masyarakat

3. Berisiko melakukan perbuatan mengganggu masyarakat
Orami.co.id

Anak-anak yang lepas kontrol orangtua berpotensi melakukan perilaku anti sosial. Dilansir dari livestrong.com, banyak perilaku negatif yang dilakukan anak terjadi akibat orangtua lalai dalam melakukan pengawasan alias lepas kontrol. Tak heran jika kemudian anak-anak tersebut hidup dalam perilaku yang salah dan berisiko untuk melakukan berbagai tindakan melawan hukum yang mengganggu masyarakat. 

Perilaku-perilaku buruk dalam masyarakat yang biasanya dilakukan anak usia pra-remaja, misalnya terlibat perkelahian antar geng, pencurian, balap liar dan tindak kriminal lainnya. Hal ini terjadi karena anak merasa dibebaskan dan tidak mengerti tanggungjawab serta sebab-akibat dari perilakunya. Sebagian anak juga merasa, dengan ia dibebaskan, orangtua tidak memperhatikan dan menyayanginya sehingga ia melakukan tindakan di luar kewajaran untuk menarik perhatian orangtua dan orang dewasa lain.

4. Anak tidak mengenal kedisiplinan

4. Anak tidak mengenal kedisiplinan
Freepik/Asier_relampagoestudio

Orangtua adalah panutan dalam kehidupan anak. Telah terbukti orangtua yang melakukan pengawasan terhadap anak akan memiliki pengaruh besar dalam kehidupannya di kemudian hari. Phyllis Heath Ph.D., dalam bukunya yang berjudul Parent-Child Relations: Context, Research and Application, menuliskan bahwa anak-anak yang hidup tanpa pengawasan orangtua akan cenderung tidak disiplin yang salah satu akibatnya akan membuat mereka gagal dalam bidang akademik.

Nah, itulah hal-hal yang dapat Mama pelajari tentang pentingnya melakukan pengawasan terhadap anak, terutama saat mereka memasuki usia remaja. Tanpa adanya maksud mengekang, sejatinya seorang anak akan merasa aman jika orangtua turut berperan dalam kehidupannya, sampai mereka mencapai usia yang matang dan dewasa untuk mengambil keputusan dalam hidup.

Baca Juga:

The Latest