Memotivasi Anak Kembali ke Sekolah Setelah Tidak Naik Kelas

Motivasi yang tepat bisa membuat anak meraih prestasi di sekolah

17 Juli 2019

Memotivasi Anak Kembali ke Sekolah Setelah Tidak Naik Kelas
Freepik

Tahun ajaran baru telah tiba. Berbagai perasaan campur aduk mungkin akan terjadi saat anak akan memasuki situasi baru di sekolahnya. Ada perasaan bahagia, bersemangat, dan antusias. Tak jarang pula yang merasa canggung, grogi, cemas, bahkan takut. Bagaimana dengan anak Mama? Tentu Mama mengharapkan ia baik-baik saja dan bersemangat menghadapi hari barunya ya?

Sayangnya, seringkali yang terjadi tak sesuai dengan harapan. Pada beberapa kasus, ada anak yang mengalami  kegelisahan saat menghadapi tahun ajaran baru karena mengalami masa sulit di periode sebelumnya. Misalnya, karena ia tidak naik kelas di tahun ajaran terdahulu. Duh, kalau begini, bisa-bisa ia akan mengalami tahun yang sulit lagi nih.

Dilansir dari kidspot.com.au, Anna Cohen, psikolog klinis anak terkemuka asal Sydney mencoba berbagi tips yang dapat dilakukan Mama untuk memotivasi anak agar lebih bersemangat di tahun ajaran barunya ini. Berikut Popmama.com merangkumnya untuk Anda.

1. Berdiskusi dengan anak tentang perasaannya

1. Berdiskusi anak tentang perasaannya
Freepik/bearfotos

Sangat penting bagi orangtua memahami apa yang menjadi kegelisahan anak. Dari ungkapan kegelisahan ini, orangtua dapat membantu anak menemukan solusi.

Setelah liburan berakhir, sebaiknya Mama mengajak anak berdiskusi, terutama tentang bagaimana membangun kepercayaan diri dan menyakinkan bahwa ia mampu mengatasi tantangan di tahun yang baru. Jika anak tidak naik kelas, mintalah anak untuk memikirkan hal menyenangkan apa saja yang dapat dilakukannya di tahun mendatang. Hal ini akan sangat membantu lho, Ma. 

Editors' Pick

2. Jangan mengabaikan perasaan anak

2. Jangan mengabaikan perasaan anak
Freepik/A3pfamily

Terkadang, orang dewasa punya ego yang tinggi. Ketika anak curhat tentang masalah atau kecemasan yang dialaminya, banyak orangtua yang mengabaikannya. Ya, itu karena orangtua melihatnya dari sudut pandang orang dewasa. Mungkin, orangtua berniat memotivasi anak agar tidak terlalu memikirkan kekhawatirannya. Tapi bagi anak, hal ini bukannya memotivasi tapi justru membuatnya makin terpuruk karena merasa tak ada yang mengertinya.

Pastikan Mama tidak pernah sekalipun mengabaikan perasaannya. Selain membuatnya hilang kepercayaan pada Mama, hal ini juga akan menurunkan rasa percaya dirinya. Sisihkan waktu untuk memberikan perhatian penuh kepadanya, dengarkan segala keluhannya dengan sepenuh hati, serta hindari memberikan terlalu banyak pertanyaan yang akan membuat anak merasa terpojok. 

3. Melatih anak kembali pada rutinitasnya

3. Melatih anak kembali rutinitasnya
Freepik

Setelah liburan panjang, tentu anak-anak membutuhkan penyesuaian. Ada baiknya menjelang liburan berakhir Mama melatihnya kembali pada rutinitas hariannya, setidaknya seminggu sebelum tahun ajaran baru dimulai. Misalnya dengan memastikan anak tidur dan bangun pada jam yang ditentukan, jam makan yang disesuaikan dengan saat bersekolah, dan mengurangi aktivitas bermain.

4. Mendorong anak berpikir positif

4. Mendorong anak berpikir positif
pixabay.com/RamadhanNotonegoro

Hal lain yang dapat orangtua lakukan untuk memotivasi anak adalah mendorongnya berpikiran positif melihat tantangan tahun ajaran baru di depan. Bantu anak memahami bahwa setiap kesalahan atau tantangan dari tahun sebelumnya adalah sebuah pembelajaran yang dapat diatasi bersama. Bersama-sama dengan anak, orangtua bisa membimbingnya menuliskan harapannya di tahun mendatang dan rencana yang akan dibuatnya untuk mencapai harapannya tersebut. 
 

5. Berkonsultasi dengan guru

5. Berkonsultasi guru
Freepik/User6873431

Semua hal di atas mungkin tak akan lengkap tanpa adanya peran serta guru di sekolah. Sebisa mungkin Mama berbicara dengan guru di sekolah mengenai kesulitan-kesulitan serta ketakutan yang dialami anak. Bantuan dan dorongan dari guru akan sangat membantu anak agar dapat segera beradaptasi di situasinya yang baru. Jika kecemasan anak berkaitan dengan masalah berkonsentrasi di kelas, Mama dapat meminta guru agar menempatkan anak di bangku depan sedekat mungkin dengan guru agar ia dapat lebih berkonsentrasi.

Awal tahun ajaran baru memang sangat mendebarkan baik anak maupun orangtua ya, Ma. Namun, dengan melakukan tips di atas diharapkan Mama dapat memotivasi dan membantu anak untuk melalui tahun ini dengan lebih menyenangkan.

Baca Juga:

The Latest