Mempersiapkan Mental Anak Terhadap Kehadiran Bayi Baru

Walau sudah besar, anak tetap saja bisa cemburu dan takut tersaingi akan kehadiran adik bayinya

15 Juli 2019

Mempersiapkan Mental Anak Terhadap Kehadiran Bayi Baru
pxhere.com

Kelahiran seorang anak merupakan peristiwa bahagia yang penting bagi seluruh anggota keluarga. Bagi sebagian keluarga, kelahiran baru berarti kehidupan baru pula bagi anggota keluarga lainnya. Namun, apakah perasaan bahagia ini juga turut dirasakan oleh si Kakak?

Kelahiran adik baru bisa jadi hal yang sulit dipahami oleh sebagian besar calon kakak. Situasi ini tak hanya terjadi pada anak yang masih kecil lho, Ma. Anak-anak yang lebih tua dan memasuki usia jelang remaja pun memiliki perasaan berbeda saat menyambut kelahiran adik baru. 

Di satu sisi, bisa jadi anak akan merasa bersemangat dan bangga. Namun, tak jarang di antaranya juga diam-diam memiliki perasaan kecewa, iri, dan malu karena menjadi satu-satunya anak yang memiliki adik baru. Bahkan, terkadang ada pula anak yang merasa kesal dan marah karena menghadapi kenyataan harus melakukan berbagai pekerjaan tambahan mengasuh adik yang dianggap dapat menghambat aktivitas kesehariannya.

Popmama.com menyadari, cukup sulit berada dalam situasi ini. Pada dasarnya, kelahiran bayi baru dalam keluarga pasti membutuhkan penyesuaian bagi seluruh anggota keluarga. Namun, jika reaksi awal si Kakak tidak positif, ini dia beberapa hal yang dapat Mama lakukan untuk mempersiapkan mental si Kakak jelang kehadiran adik baru:

1. Ajak anak bicara dari hati ke hati

1. Ajak anak bicara dari hati ke hati
Freepik/Prakasit Khuansuwan

Apapun reaksi anak, ada baiknya Mama memulainya dengan pembicaraan yang menarik agar anak memiliki perasaan dan sikap yang positif atas kelahiran adik barunya. Berikan pemahaman bahwa sebagai kakak, ia pun memiliki peran penting dalam hidup sang adik kelak. Timbulnya rasa memiliki sejak awal ini perlahan akan menumbuhkan rasa sayang si Kakak pada adiknya sejak dini. 

2. Libatkan anak sejak persiapan hingga pasca kelahiran

2. Libatkan anak sejak persiapan hingga pasca kelahiran
Freepik/Zilvergolf

Sebagian orangtua mungkin persiapan kelahiran hanyalah milik kedua orangtua saja. Melibatkan calon Kakak akan merepotkan. Padahal, anggapan ini tak tepat lho, Ma.

Melibatkan si Kakak dalam berbagai aktivitas persiapan hingga setelah kelahiran adiknya, akan memupuk rasa sayang dan antusiasmenya. Dengan demikian, anak mungkin akan memiliki ide-ide unik yang ingin ditunjukkan berkaitan dengan keterlibatannya dalam menyambut kehadiran adik baru, misalnya saja untuk memilihkan pakaian, mengambilkan popok, atau juga bernyanyi dan bermain bersama si Kecil.

Untuk anak yang lebih besar, Mama bisa mengajaknya agar lebih terlibat lebih aktif dalam merawat bayi. Misalnya, bertugas menjaga dan bermain bersama bayi, sementara Mama mengerjakan pekerjaan rumah. Meski demikian, jangan pernah menjadikan ini sebuah tugas yang membebani si Kakak, melainkan dorong dia untuk merasa bertanggung jawab dan termotivasi untuk membantu Mama. 

3. Adil dalam membagi perhatian

3. Adil dalam membagi perhatian
Pixabay/sathyatripodi

Ketika kelahiran sang Bayi tiba, justru orangtua harus memberi perhatian lebih kepada si Kakak. Jangan sampai ia merasa terabaikan karena kehadiran si Kecil. Rasa diabaikan ini mungkin akan memunculkan berbagai tindakan yang mungkin tidak menyenangkan untuk menunjukkan bahwa ia sedang mencari perhatian.

Cobalah untuk menyisihkan waktu setiap hari untuk berbicara dengan anak sesibuk apapun Mama, atau beri ia hadiah-hadiah kecil yang menunjukkan bahwa meski kini ada adik baru, perhatian dan kasih sayang orangtua tidak berkurang padanya.

Mempersiapkan mental anak menjelang kehadiran adik baru ini tidak bisa dianggap remeh. Yang tak kalah penting adalah membuka lebar-lebar kesempatan bagi anak mengekspresikan setiap emosi yang ia rasakan terlebih dahulu. Pastikan ia memahami bahwa ia tetap disayangi dan tidak ada yang berubah meski adanya anggota baru di tengah-tengah keluarga.

Baca Juga:

The Latest