Selama ini laki-laki identik dengan kekuatan dan kesepatan. Olahraga untuk anak laki-laki yang dianggap pantas adalah basket, sepakbola, atau softball. Padahal, ada juga lho, anak laki-laki yang suka menggerakan tubuhnya sesuai irama musik. Anak laki-laki yang belajar menari tidak berarti kemayu, lho. Justru, belajar menari membuat anak laki-laki mama mendapat banyak keuntungan.
Berikut 5 keuntungan yang didapat anak laki-laki mama kalau belajar menari menurut Popmama.com.
Belajar menari tradisional maupun modern sangat baik untuk kebugaran tubuh. Anak laki-laki mama bisa belajar tarian tradisional yang khusus dilakukan laki-laki misalnya tarian kecak dari Bali. Menari membutuhkan konsentrasi dan gerakan berirama yang sudah pasti menguras energi. Anak mama perlu stamina bagus untuk bisa menari dengan benar. Mereka juga butuh disiplin dan kegigihan untuk bisa belajar menari dengan baik. Satu gerakan tari saja mungkin membutuhkan latihan puluhan kali untuk menjadi mahir. Makanya menari bisa bikin mereka tambah sehat, jiwa dan raga.
Gerakan-gerakan tari membutuhkan koordinasi yang baik antar anggota tubuh. Menari melibatkan kepala sampai kaki bergerak. Dan jika anak mama menari dalam grup, gerakan yang benar sangat diperlukan untuk keserasian. Belajar menari membuat koordinasi tubuh dengan otak berlangsung lebih baik. Ini sama efeknya dengan olahraga.
Menari melibatkan musik. Musik membangkitkan emosi. Saat sedih atau gembira, menari bisa menjadi pelampiasan yang positif. Musik mengiringi gerakan tubuh yang sesuai. Menari, seperti olah seni teater, membuat anak mama bisa mengendalikan dirinya dengan lebih baik.
Karena melibatkan musik, menari memiliki hitungan irama yang pasti. Belajar menari, seperti belajar matematika. Memastikan gerakan sesuai dengan irama membutuhkan kecerdasan berhitung. Sebenarnya, efeknya mirip ketika anak mama belajar musik.
Ini isu yang paling penting. The Telegraph menulis, mengapa anak laki-laki tidak belajar menari balet dan anak perempuan bermain sepakbola? Norma masyarakat, bahkan di negara barat, masih menganggap menari adalah pekerjaan perempuan. Padahal, membolehkan anak-anak mempelajari hal lain di luar kebiasaan teman gendernya membantu mereka memahami perbedaan dan lebih peka terhadap kesetaraan gender. Anak yang mendalami olahraga lintas gender juga lebih kuat, berani, dan bisa menjaga emosinya tetap positif.
Saat di taman kanak-kanak, guru mengajar melalui gerak dan lagu. Menari untuk anak-anak balita adalah hal yang menyenangkan dan membuat mereka sehat. Nah, mengapa setelah mereka menjelang remaja hal itu tidak dilanjutkan?