Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik/Master1305
Freepik/Master1305

Ketika anak-anak berdebat, berteriak, melempar, menjadi agresif, atau terlibat dalam perilaku lain yang tidak terkendali, orang sering menyebut perilaku ini sebagai bertingkah atau berulah.

Tak diragukan lagi bahwa tindakan ini menakutkan dan, terkadang orangtua tak memahami bagaimana perilaku ini muncul dari mana. Sehingga tanpa disadari, ada alasan di balik perilaku yang ternyata lebih kompleks.

Mengetahui penyebab perilaku buruk anak adalah langkah pertama yang penting bagi orangtua, terlepas dari apakah anak sering mengamuk atau memberontak.

Berikut Popmama.com telah merangkum apa yang perlu Mama ketahui tentang mengapa anak-anak bertingkah dan apa yang dapat Mama lakukan untuk memperbaiki situasi tersebut. Sebelum mengetahui penyebabnya, cari tahu dulu apa saja yang dimaksud dengan bertingkah yuk

Apa yang Disebut dengan Bertingkah?

Pexels/keira burton

Meskipun kebanyakan orangtua sudah tahu apa itu "bertingkah", tetap penting untuk memberikan definisi perilaku bertingkah sebelum berbicara tentang kemungkinan penyebabnya.

Ungkapan "bertingkah" atau "berulah" biasanya mengacu pada perilaku bermasalah yang agresif secara fisik, merusak properti, agresif secara verbal, atau lebih parah daripada perilaku buruk sederhana.

Dilansiri dari American Psychological Association, bertingkah didefinisikan sebagai ekspresi perilaku ekstrem dari emosi yang meredakan ketegangan atau mengomunikasikan emosi ini dengan cara terselubung atau tidak langsung.

Secara keseluruhan, bertingkah dapat terjadi pada usia berapa pun dan dalam situasi apa pun, dan seringkali membutuhkan intervensi untuk mengatasinya. Kata-kata lain yang mungkin digunakan orangtua untuk menggambarkan perilaku ini meliputi:

  • Agresi: Kata-kata atau tindakan bermusuhan atau kekerasan yang ditujukan kepada orang lain
  • Bantahan: Secara terbuka menolak atau tidak mematuhi orang dewasa
  • Perilaku mengganggu: Perilaku tidak kooperatif atau bermusuhan yang mengganggu orang lain
  • Meltdowns: Respons yang intens terhadap situasi yang luar biasa
  • Perilaku oposisi: Menolak arahan atau aturan dengan menjadi argumentatif atau menolak untuk bekerja sama
  • Tantrum: Ledakan emosional yang sering melibatkan tangisan dan teriakan

Setelah mengetahui apa itu bertingkah, simak apa penyebabnya di bawah ini

1. Menghadapi situasi yang mengecewakan

Freepik/Pvproduction

Beberapa anak bertingkah karena ia merespons dengan cara yang normal terhadap situasi yang membuatnya kesal, sampai-sampai tidak mampu mengelola emosinya. Terkadang, seorang anak yang bertingkah di sekolah telah terpancing untuk menanggapi siswa lain di kelas.

Kemudian, anak mungkin didisiplinkan atas tindakannya, walau sebenarnya ia hanya menanggapi penganiayaan dari anak lain.

Hukuman tersebut, mengajarkan pada anak bahwa ia tidak memiliki hak untuk dilindungi atau memiliki perasaan, kebalikan dari apa yang orangtua harapkan untuk anak dalam hal membangun harga dirinya.

Dalam kasus lain, seorang anak mungkin bertindak karena sesuatu yang terjadi di luar lingkungan terdekat. Misalnya, seorang anak yang ditindas di sekolah mungkin "menyalahkan" kemarahan dan frustrasinya dengan berperilaku tidak baik di rumah.

2. Mengalami gangguan pemrosesan sensorik

Freepik/karlyukav

Dalam beberapa kasus, anak-anak yang "bertingkah" karena masalah sensorik yang tidak dikenali. Seperti mengalami gangguan pemrosesan sensorik, yang mungkin tanda-tandanya tidak dikenali oleh orangtua.

Misalnya, banyak anak yang memiliki kondisi autis atau beberapa tanpa diagnosis khusus, mungkin memiliki tantangan sensorik yang membuat penglihatan dan suara biasa menyakitkannya secara fisik.

Bayangkan menghabiskan hari menghadapi ketidaknyamanan terus-menerus, seperti lampu berkedip, kursi berderit, dan pakaian yang tidak nyaman.

Dalam situasi seperti itu, hampir semua orang akan merasa sulit untuk tetap tenang. Sehingga jika Mama mencurigai anak memiliki gangguan pemrosesan sensorik, segera bicarakan dengan dokter anak untuk mengetahui perawatan apa yang tepat.

3. Mengalami gangguan belajar

Freepik/gpointstudio

Penyebab ketika anak "bertingkah" adalah frustrasi karena ketidakmampuannya belajar yang tidak terdiagnosis atau tidak diobati. Dilansir dari Very Well Family, misalnya seorang anak yang memiliki disleksia yang tidak terdiagnosis, akan semakin tertinggal di sekolah.

Akhirnya, jika tantangan-tantangan ini tidak diatasi, dan anak tidak akan kesulitan belajar dalam situasi kelas. Jika mencurigai bahwa anak memiliki ketidakmampuan belajar, bicarakan dengan guru anak tentang kekhawatiran Mama.

Selain itu, ini membantu juga untuk mendiskusikan kesulitan anak dengan dokter. Dokter anak dapat mengevaluasinya atau memberikan rujukan jika diperlukan.

4. Menginginkan perhatian dari orang dewasa

Freepik

Tak mengherankan lagi jika ada beberapa anak yang "bertingkah" sebagai cara untuk mendapatkan perhatian, positif atau negatif dari orang dewasa.

Ada baiknya untuk menggunakan berbagai strategi pengasuhan untuk anak yang sering mencari perhatian melalui perilaku negatif.

Misalnya, strategi perhatian positif dapat mengurangi perilaku buruk. Ada juga cara pengabaian selektif yang dapat diterapkan pada beberapa perilaku, seperti anak yang terus merengek, yang terkadang sebaiknya diabaikan sementara hingga anak bisa tenang.

5. Mencoba membuat teman sebayanya terkesan

Pexels/Thirdman

Mirip dengan kondisi di atas, ada juga anak-anak yang "bertingkah" untuk membuat teman sebayanya terkesan. Bahkan ketika ini masalahnya, penting untuk memahami motivasi di balik kebutuhan untuk mengesankan ini

Dalam beberapa kasus, anak-anak ini mungkin merasa dikucilkan atau dijauhi oleh teman sebayanya dan ia bertindak untuk mendapatkan perhatian. Dalam kasus lain, anak hanya menghibur dirinya sendiri.

Namun jika tingkahnya membuat anak selalu mendapatkan perhatian yang diidamkan dari teman-teman sekolahnya, ini akan berisiko untuk terus mengembangkan perilaku buruk, tak hanya di sekolah namun juga di rumah.

Beberapa ahli percaya bahwa orangtua harus mencari akar penyebab tindakan sebelum menerapkan konsekuensi atau mempertimbangkan pengobatan. Setelah mengetahui apa penyebab anak bertingkah, atasi penyebabnya dengan tips berikut ini

Tips Mengatasi Anak yang Bertingkah

Freepik

Menetapkan konsekuensi yang sesuai dengan penyebab anak bertingkah, sangat mungkin efektif. Untuk mengatasi anak yang bertingkah, berikut adalah beberapa hal umum yang bisa Mama terapkan, yaitu:

  • Tetapkan harapan yang jelas: Pastikan anak tahu apa yang orangtua harapkan dan apa konsekuensinya jika anak mulai bertingkah. Kemudian, pastikan Mama konsisten dengan harapan ini.
  • Memberikan konsekuensi: Secara umum, konsekuensi harus segera dilakukan, harus konsisten, dan disesuaikan dengan usia anak.
  • Tetap tenang: Bahkan jika Mama harus menarik napas dalam-dalam terlebih dahulu, penting untuk tetap tenang dan terkendali saat mengatasi anak yang bertingkah.
  • Dapatkan bantuan: Jika perilaku anak tidak membaik atau tampak semakin buruk, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter anak tentang kekhawatiran yang Mama rasakan.

Ada sejumlah kemungkinan mengapa anak-anak bertingkah dan seringkali sebelum diketahui penyebabnya mereka dicap sebagai "anak nakal". Ketika anak bertingkah, pola perilaku yang tidak pantas sering digunakan untuk menutupi perasaan sakit, ketakutan, atau kesepian.

Menanggapi perilaku buruk dengan cara yang tidak pantas atau menganggap anak "buruk", dapat membuatnya merasa lebih kesepian dengan emosi apa pun yang dihadapi. Tetapi dengan intervensi yang tepat, anak akan belajar bagaimana menanggapi emosinya dengan cara yang sehat. 

Editorial Team