Keingintahuan ada untuk membantu anak dalam mendapatkan pemahaman yang lebih dalam, tidak hanya tentang dunia di sekitarnya tetapi hal-hal yang penting dalam pengalaman anak tentang dunia ini.
Hal ini dapat meluas ke topik yang diajarkan di sekolah, atau yang juga dianggap relevan dalam kehidupan sehari-hari. Anak yang memiliki pemikiran kritis yang efektif ingin tahu tentang berbagai topik, dan umumnya memiliki minat yang luas.
Ia mempertahankan keingintahuan tentang dunia dan tentang orang-orang, serta memiliki pemahaman dan apresiasi terhadap budaya, kepercayaan, dan pandangan yang merupakan kualitas bersama dari kemanusiaan.
Selain itu, berpikir kritis membuat anak menjadi pembelajar seumur hidup. Karena pemikir kritis pada dasarnya ingin tahu, peluang untuk menerapkan keterampilan ada di sekitar anak setiap saat. Ia selalu terbuka pada peluang untuk menerapkan kebiasaan berpikirnya dalam situasi apa pun.
Keinginan untuk berpikir kritis tentang masalah dan tugas yang paling sederhana pun menunjukkan keinginan untuk hasil yang konstruktif. Dalam mendorong keingintahuan, anak dengan kemampuan berpikir kritis seringkali mengajukan pertanyaan terkait, seperti:
- Apa yang terjadi? Apa yang saya lihat?
- Mengapa ini penting? Siapa yang terpengaruh oleh ini?
- Apa yang saya lewatkan? Apa yang tersembunyi dan mengapa itu penting?
- Dari mana asalnya ini? Bagaimana saya tahu pasti?
- Siapa yang mengatakan ini? Mengapa saya harus mendengarkan orang ini? Apa yang bisa mereka ajarkan padaku?
- Apa lagi yang harus saya pertimbangkan?
- Bagaimana jika …?
- Kenapa tidak?
Pemikir kritis juga tidak menerima apa pun begitu saja. Ia tidak pernah berhenti mengajukan pertanyaan dan menikmati menjelajahi semua sisi dari suatu masalah dan fakta dengan lebih dalam, yang tersembunyi dalam semua data.