Vaksin untuk anak usia di bawah 12 tahun diperkirakan baru akan tersedia beberapa bulan atau bisa lebih lama.
"Saya memahami kekhawatiran orangtua yang menginginkan anak-anak mereka divaksinasi. Namun kami harus memastikan bahwa kami melakukan yang terbaik dan teraman untuk anak-anak," kata Dr. Chip Walter, seorang dokter anak di Duke University dan seorang penyelidik untuk uji coba Pfizer.
Studi vaksin Pfizer sendiri kini telah mendaftarkan lebih dari 4.600 anak. Seluruhnya dibagi kembali dalam tiga kelompok usia yakni usia 5 hingga 11 tahun, 2 hingga 5 tahun, dan bayi 6 bulan sampai 2 tahun.
"Hasil uji klinik untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun mungkin muncul sekitar bulan September dan tergantung pada temuan," kata juru bicara perusahaan Pfizer.
Saat hasil uji klinik telah keluar, selanjutnya akan di bawa ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS untuk menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA) vaksin di bulan yang sama.
Hasil uji klinik untuk anak berusia 2 hingga 5 tahun mungkin dapat diperoleh setelah data 5-11 tahun
Jadi, Pfizer mengatakan hasil vaksin untuk bayi 6 bulan hingga 2 tahun kemungkinan bisa diperoleh pada bulan Oktober atau November. Dan Pfizer akan langsung meminta FDA untuk menerbitkan izin penggunaan darurat.
Pertimbangan penggunaan darurat oleh FDA dapat memakan waktu beberapa minggu. Jadi kemungkinan vaksin belum tersedia hingga akhir tahun atau awal tahun depan.
Di sisi lain, dalam pembuatan vaksin Covid-19, studi vaksin Moderna melibatkan anak yang lebih banyak dibanding Pfizer, yakni sekitar 6.700 yang terdiri dari anak usia 6 bulan hingga 11 tahun.
Namun Moderna tidak bisa memberikan perkiraan kapan pihaknya mendapatkan data pengujian.
"Saya tidak dapat memperkirakan apakah vaksin ini bisa digunakan pada akhir tahun 2021 atau memasuki kuartal pertama 2022," kata Dr. Buddy Creech, seorang spesialis penyakit menular di Vanderbilt University dan salah satu peneliti utama untuk vaksin Covid-19 pediatrik Moderna.