Mamanya mengatakan, Ashton dikenal sebagai anak gifted yang memiliki cara belajar berbeda dari anak seusianya. Ia termasuk anak kinestetik yang aktif bergerak, sekaligus self-learner yang suka belajar sendiri lewat buku maupun YouTube, lalu mendiskusikan materinya bersama orangtua. Sekolahnya pun mendukung gaya belajar Ashton, menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan sesuai kebutuhannya.
Tak hanya jago matematika, Ashton juga antusias belajar sains dan coding. Ia saat ini sedang mendalami pemrograman Turtle (Python untuk pemula) dan bercita-cita menjadi seorang game changer atau problem solver yang bisa memberikan kontribusi positif untuk masyarakat.
Ashton juga sangat mengidolakan tokoh-tokoh muda berbakat di bidang matematika, seperti Jerome Polin, Mischka Aoki, dan Devon Kei Enzo. Mereka menjadi inspirasi Ashton untuk terus belajar dan berkembang.
Ashton juga punya pesan penting untuk seluruh anak-anak Indonesia. Terutama, teman-teman sebayanya:
"If you fall, stand. If you fail, try again."
Jika kamu jatuh, berdirilah. Jika kamu gagal, coba lagi.
Itulah informasi mengenai anak 7 tahun raih medali emas di olimpiade matematika. Mama Ashton berpesan kepada semua orangtua agar lebih memahami tingkah laku anak-anak mereka. Anak yang banyak bertanya atau aktif bergerak bisa jadi memiliki potensi besar yang hanya perlu bimbingan dan dukungan tepat.