8 Anak Indonesia Usia Belasan dengan Prestasi Luar Biasa

Anak Indonesia usia belasan pertama yang berhasil membanggakan bangsa adalah Musa La Ode Abu Hanafi. 

Musa merupakan seorang Hafiz berbakat yang pernah menjadi peserta Hafazan Al-Qur'an Peringkat Kebangsaan di Jeddah, Arab Saudi. Pada saat itu ia berhasil meraih peringkat ke-12 dari 25 peserta meski baru berusia 5 tahun saja. 

Di kesempatan lain, Musa juga berhasil memperoleh juara 3 kategori hafalan 30 juz anak-anak pada kompetisi Musabaqah Hifzil Quran (MHQ) Internasional di Mesir dengan perolehan nilai akhir 91,17.

Banyak pihak yang merasa bangga akan keberhasilan dan pencapaian Musa yang masih sangat kecil. 

Jika tadi dari bidang agama, kini ada dari bidang teknologi lho. 

Sepasang kakak-beradik Syahrozad Nafla Nadia dan Avicenna Roghid Putra Sidik yang saat itu berusia 9 dan 6 tahun berhasail menjadi juara kompetisi Asian Youth Robotic Olymiads (AYRO) di Singapura.

Mereka berhasil memperoleh 4 medali sekaligus, yaitu Gold Prize Medal  Brick Speed, Gold Prize Medal, Silber Prize Medals Maze Solving Junior juga Bronze Medal Aerial Robotic Junior. KEREN!

Di kompetisi tersebut, mereka menciptakan Robot mitigasi bencana gempa dan kebakaran, atau robot ROTI BAKAR. Robot ini berfungsi membantu mencari manusia ketika terjadinya bencana. 

Masih dari dunia teknologi, ada anak bernama Yuma Soerianto yang mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional karena kemahirannya dalam bidang coding. 

Tuma memiliki kemampuan coding yang luar biasa, Hingga EO Apple saat itu, Tim Cook memberikan beasiswa Apple, Worldwide Developer Conference (WWDC) untuk Yuma secara berturut-turut dari tahun 2017–2021.

Yuma Soerianto sendiri sudah berhasil merancang 9 aplikasi untuk Apple, salah satunya Let's Stack. Ia bahkan pernah diundang dua kali untuk menjadi pembicara dalam World Youth Forum di Mesir tahun 2017 dan 2019.

Masuk ke dunia musik kita punya Joey Alexander. 

Di usia 12 tahun, Joey pernah meraih prestasi luar biasa, yaitu menjadi nominasi dalam ajang Grammy Award 2016. 

Tidak tanggung-tanggung, Joey masuk dalam dua nominasi, yaitu; Best Improvised Jazz Solo dan Best Jazz Instrumental Album.

Pada kesempatan tersebut, Joey sepanggung dengan Adele, Taylor Swift, Ed Sheeran, dan penyanyi internasional lainnya. Sungguh membanggakan ya. 

Nismara Pragya Chedrina Agung atau yang biasa dipanggil Geya berhasil menjuarai dua kejuaraan Internasional di bidang Sains dan Matematika.

Anak yang berasal dari SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta ini mendapatkan Bronze Medal Level 1 dalam Olimpiade Sains Kuark (OSK) 2021, beserta 2nd Prize Award (Silver Medal) dalam Guangdong, Hong Kong, Macau, Greater Bay Area Mathematical Olympiad Final Round 2021 Level 2.

Keberhasilan Geya meraih kemenangan di tingkat internasional terjadi selama pandemi berlangsung lho. Prestasinya sontak membuat sekolah dan keluarga Geya merasa amat bangga. 

Anak berbakat dari Indonesia lainnya ialah Salman Trisnadi Wajrasena. Ketika berusia 7 tahun, Salman berhasil mencetak prestasi tingkat dunia di Korea Selatan lho. 

Anak asal Depok ini berhasil memenangkan juara pertama lomba robotik internasional kategori Creative Design pada Agustus 2015.

Kemampuan Salman di bidang robotik sebenarnya menurun dari Papanya yang merupakan  pelatih pembelajaran robotik di sekolah.

Berikutnya ada anak berprestasi lainnya, Caesar Hendrik Meo Tnunay atau yang biasa dipanggil Nono. 

Nono berhasil meraih juara pertama dalam International Abacus World Competition 2022 yang diadakan oleh International Abacus Brain Gym. Dia sukses meraih kemenangan dari sekitar 7 ribu peserta dari seluruh penjuru dunia. 

Keberhasilannya meraih kemenangan menuai banyak pujian dan hadiah dari sederet pejabat, tokoh, dan artis Indonesia sebagai bentuk dukungan atas prestasinya.

Meski begitu Nono menolak hadiah yang diberikan oleh Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim dengan alasan tidak terbiasa hidup mewah dan tidak suka dengan pemberian orang. Nono hanya menerima beasiswa dan bola saja, sudah pintar namun tetap rendah hati ya. 

Berkuliah di universitas ternama di luar negeri menjadi impian kebanyakan anak. Salah satu anak muda dari Indonesia berhasil mendapatkan kesempatan tersebut ketika berusia 12 tahun lho!

Cendikiawan Suryaatmadja asal Bogor diterima sebagai mahasiswa termuda di Universitas Waterloo, Kanada.

Anak yang akrab dipanggil Diki ini memang telah menunjukkan kecerdasan yang melebihi teman-teman sebayanya ketika duduk di bangku TK. Hebat sekali ya!

Nah anak-anak juga bisa kok belajar dari 8 anak Indonesia usia belasan dengan prestasi luar biasa di atas. Ingat, tidak ada kata terlambat untuk meraih keberhasilan.