Cerita fiksi merupakan sebuah karangan non ilmiah. Sebab, cerita fiksi umumnya dibuat dari imajinasi pengarang. Tidak heran, jika kebenarannya tidak dapat dibuktikan secara nyata.
Selain kebenarannya yang tidak dapat dibuktikan, cerita fiksi memiliki beberapa ciri-ciri lainnya yang membedakannya dengan cerita-cerita jenis lain.
Adapun ciri-ciri cerita fiksi yang perlu diketahui adalah sebagai berikut.
1. Cerita fiksi dibuat berdasarkan cerita rekaan imajinatif pengarang
Umumnya, cerita fiksi dibuat berdasarkan sebuah imajinasi atau khayalan. Namun, tidak sedikit pula pengarang yang membuat cerita fiksi dari kisah nyata yang kemudian ditambahkan atau dikurangi oleh pengarang.
2. Menggunakan bahasa yang komunikatif
Cerita fiksi bersifat naratif. Artinya, cerita fiksi menguraikan suatu rangkaian kejadian. Sebab itu, bahasa yang digunakan harus komunikatif agar penyampaiannya mudah dipahami.
3. Cerita fiksi bertujuan untuk menghibur dan menceritakan suatu peristiwa
Cerita fiksi dibuat oleh pengarang untuk menghibur atau menceritakan sebuah peristiwa yang dibuat oleh pengarang. Meski demikian, biasanya terdapat pesan-pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.
4. Memiliki alur cerita yang menarik
Umumnya, cerita fiksi menceritakan tentang peristiwa dengan kronologis dan alur yang jelas. Dengan begitu, pembaca dapat menikmati ceritanya.
5. Teks fiksi menggunakan bahasa yang tidak baku
Berbeda dengan teks formal, biasanya cerita fiksi menggunakan teks bahasa yang tidak baku. Hal ini bertujuan agar dapat menarik perhatian dan para pembaca bisa menikmati alur cerita dengan mudah.
Nah, itu dia arti, jenis-jenis, dan ciri-ciri cerita fiksi yang perlu diketahui. Ada banyak cerita fiksi yang telah beredar, baik di toko buku offline maupun online, sehingga Mama dapat dengan mudah mendapatkannya.