Fobia tidak selalu membutuhkan pengobatan. Bagi sebagian anak, menghindari objek yang ditakuti relatif mudah dan tidak berdampak besar pada aktivitas sehari-hari.
Tetapi jika Mama mendapati bahwa ketakutan anak menahannya untuk melakukan hal-hal yang ia sukai atau perlu lakukan, seperti menjelajahi permainan di taman bermain, berjalan-jalan di pusat perbelanjaan, atau berwisata, perawatan dapat membantu.
Dilansir dari Healthline, ada tiga perawatan yang dapat membantu, yaitu:
Terapi paparan (exposure therapy)
Terapi paparan ini dianggap sebagai salah satu perawatan paling efektif untuk fobia spesifik. Dalam jenis terapi ini, Mama akan bekerja dengan terapis untuk secara perlahan mengekspos anak pada apa yang ia takuti.
Untuk akrofobia, anak mungkin akan memulai terapi dengan melihat gambar dari sudut pandang dalam gedung tinggi. Atau anak mungkin menonton video orang-orang yang melintasi tali, memanjat, atau melintasi jembatan sempit.
Kemudian Mama akan mempelajari teknik relaksasi untuk dapat membantu anak ketika ia sedang cemas berada di tempat tinggi.
Terapi perilaku kognitif (CBT)
CBT dapat membantu jika anak tidak merasa siap untuk mencoba terapi eksposur. Dengan terapi CBT, anak akan bekerja dengan terapis untuk menantang dan membingkai ulang pikiran negatif tentang ketinggian.
Pendekatan ini mungkin masih mencakup sedikit paparan ketinggian, tetapi ini umumnya hanya dilakukan dalam pengaturan sesi terapi yang aman.
Virtual reality
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa ahli telah menggunakan teknik virtual reality (VR) sebagai metode potensial untuk mengobati fobia.
Pengalaman VR yang mendalam dapat memberikan paparan terhadap apa yang anak takuti, dalam proses yang aman. Menggunakan perangkat lunak komputer memberikan anak kebebasan untuk segera berhenti, jika hal-hal tersebut terasa berlebihan untuknya.
Sebuah studi 2018 melihat efek VR pada 100 orang dengan akrofobia. Beberapa peserta hanya mengalami tingkat ketidaknyamanan yang rendah selama sesi VR. Dan banyak yang melaporkan bahwa terapi VR sangat membantu.
Penulis studi tersebut juga menyimpulkan bahwa metode VR mungkin merupakan pilihan pengobatan yang mudah diakses dan terjangkau, karena dapat dilakukan di rumah jika memiliki alat-alatnya.
Nah itulah beberapa informasi seputar penyebab dan tanda Akrofobia pada anak. Acrophobia adalah salah satu fobia yang paling umum, namun tak boleh diabaikan. Jika rasa takut anak pada ketinggian sangat mengkhawatirkan, penting bagi Mama untuk segera menghubungi dokter atau terapis.
Seorang terapis dapat membantu Mama mengembangkan alat yang memungkinkan anak dalam mengatasi rasa takut dan mencegahnya memengaruhi kehidupan sehari-hari.