10 Fakta Generasi Alpha yang Perlu Diketahui

Generasi Alpha memiliki cukup banyak perbedaan dari generasi sebelumnya

27 September 2022

10 Fakta Generasi Alpha Perlu Diketahui
Pexels/Alex Green

Apakah Mama pernah mendengar istilah generasi Alpha? Generasi Alpha adalah kelompok anak-anak yang lahir dari tahun 2010 hingga tahun 2025. Mereka merupakan anak-anak yang hidup di era yang sudah begitu maju, canggih, dan cepat.

Anak mama kemungkinan juga termasuk bagian dari generasi Alpha ini. Anak yang tumbuh dan termasuk dalam generasi Alpha tentu mempunyai karakteristik berbeda dari generasi sebelumnya.

Perbedaan tercipta sebab mereka tumbuh dan berinterkasi di lingkungan serba digital dengan semua pengetahuan yang lebih luas.

Lantas apa saja fakta tentang generasin Alpha? Untuk mengetahuinya lebih jauh, berikut Popmama.com telah merangkum 10 fakta generasi Alpha yang dilansir dari berbagai sumber. Yuk, disimak!

1. Dikelilingi oleh teknologi

1. Dikelilingi oleh teknologi
Pexels/RODNAE Productions

Generasi Alpha lahir dan tumbuh berkembang dalam era digital, mereka diprediksi akan memiliki daya beli yang lebih signifikan di Indonesia. Sejak awal generasi ini sudah dikelilingi oleh teknologi yang lebih canggih.

Oleh karena itu, anak-anak yang termasuk dalam generasi Alpha memandang alat digital sebagai sesuatu yang tersedia di mana-mana dan dapat diakses dengan mudah. Tidak hanya menganggap teknologi sebagai aksesori yang trendi. Kemajuan teknologi ini juga membuat anak generasi Alpha hidup serba mudah dan menyenangkan.

2. Berasal dari campuran ras yang beragam

2. Berasal dari campuran ras beragam
Pexels/ Liliana Drew

Anak generasi Alpha dilahirkan ke dunia yang mengalami lebih banyak keragaman ras daripada sebelumnya. Tidak seperti keturunan mereka sebelumnya di mana kakek dan nenek mereka yang mungkin tidak banyak berinteraksi dengan orang-orang di luar latar belakang ras mereka sendiri.

Anak generasil Alpha ini berbeda, mereka lebih cenderung memiliki orang tua atau kerabat dari ras yang berbeda. Keberagaman dan penerimaan ras kini menjadi hal yang lebih umum di seluruh dunia. Keberagaman ini tak hanya mengacu pada demografi, seperti etnis dan gender, tapi juga pada selera, gaya hidup serta sudut pandang.

3. Artificial Intelligence merupakan realitas mereka

3. Artificial Intelligence merupakan realitas mereka
Pexels/Vanessa Loring

Generasi Alpha tidak hanya lahir dan besar dengan teknologi (Digital Native). Mereka bahkan terampil menggunakannya untuk meningkatkan kualitas hidup mereka (Digital Masters).

Lingkungan eksternal telah membentuk anak generasi Alpha untuk memilih teknologi dengan bijak, salah satunya adalah Artificial Intelligence (AI). AI atau kecerdasan buatan merupakan simulasi dari kecerdasan yang dimiliki oleh manusia yang dimodelkan ke dalam mesin dan diprogram supaya bisa berpikir seperti halnya manusia. Bagi generasi ini, Artificial Intelligence (AI) merupakan sebuah hal yang mendominasi realitas mereka. Mereka menjadikan hal ini sebagai bagian alami dari kehidupan mereka. Faktor AI juga menjadi salah satu penyebab mereka mampu melihat dunia lewat berbagai macam informasi yang tersedia.

4. Berinteraksi melalui media sosial

4. Berinteraksi melalui media sosial
Pexels/cottonbro

Selanjutnya, fakta dari generasi Alpha adalah mereka cenderung lebih sering berinteraksi dengan teman-temannya dan orang lain melalui media sosial. Berkat kemajuan teknologi, media sosial pun hadir dalam berbagai inovasi.

Dengan media sosial, anak generasi Alpha akan selalu dapat terhubung sepanjang hari dengan dunia luar. Akan tetapi, hal ini juga membawa kekhawatiran tentang privasi dan bullying di media online.

Editors' Pick

5. Anak generasi Alpha tak dapat diprediksi

5. Anak generasi Alpha tak dapat diprediksi
Pexels/RODNAE Productions

Tidak seperti generasi sebelumnya yang bisa diprediksi, anak dari generasi sebelumnya yang mengincar generasi Alpha dalam beberapa urusan akan merasa geram sebab anak generasi Alpha dapat terus berubah dan tak dapat diprediksi, baik dari sikap maupun pikirannya.

Anak generasi Alpha cenderung lebih memiliki sifat individualistis. Selain itu, mereka juga tidak termasuk dalam kategori orang yang dominan. Sehingga ketika orang lain menemukan cara untuk memprediksi, generasi Alpha justru menunjukkan perilaku baru.

6. Berpendidikan interaktif

6. Berpendidikan interaktif
Pexels/Ron Lach

Teknologi yang berubah semakin canggih menyebabkan pendidikan yang dienyam oleh anak generasi Alpha pun menjadi lebih interaktif. Dengan pendidikan interaktif secara cerdas digital dan langsung sedari sekolah dasar, generasi Alpha beralih dari lingkungan belajar yang terstruktur secara tradisional ke metode yang lebih visual serta beragam.

Oleh karena itu, kini sebagian besar sekolah sudah memperkenalkan dan menyediakan pembelajaran tentang program komputer dan bentuk teknologi lainnya sebagai bagian dari proses pembelajaran interaktif bagi anak generasi Alpha.

7. Dibesarkan dengan value parenting terbaik

7. Dibesarkan value parenting terbaik
Pexels/Elina Fairytale

Anak generasi Alpha sebagian ada yang mampu hidup mandiri, namun ada juga yang hidup dimanja oleh orangtua mereka. Mereka sangat dimanja dan dibesarkan dengan value parenting terbaik oleh orangtua millennial mereka.

Biasanya anak generasi Alpha mempunyai orangtua yang sudah tua dan mempunyai mindset yang lebih matang. Hal ini dikarenakan orangtua mereka sebagai generasi millennial memilih untuk menunggu lebih lama hingga siap menikah dan mempunyai anak.

8. Tidak peduli dengan privasi

8. Tidak peduli privasi
Pexels/Katerina Holmes

Dibesarkan dalam lingkungan yang sudah serba canggih, membuat anak generasi Alpha semakin sering menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan sesama. Interaksi yang dilakukan pun terkadang dapat mencapai level yang berlebihan, contohnya berani membagikan hal apapun.

Anak generasi Alpha tidak segan untuk menunjukkan apa saja yang mereka alami, temui dan rasakan ke orang lain melalui media sosial. Hal ini juga dikarenakan, beberapa sifat anak dibangun di atas kecenderungan narsistik mereka.

9. Benci diatur

9. Benci diatur
Pexels/Nicola Barts

Meskipun terbilang cukup berpengetahuan tentang teknologi, ternyata anak generasi Alpha tidak suka mengikuti aturan lho, Ma. Kebebasan mereka tidak dapat dibatasi oleh aturan seperti generasi sebelumnya. Generasi Alpha menghasilkan anak-anak yang bertekad untuk melanggar aturan di setiap kesempatan.

Energi yang dimiliki oleh mereka sulit untuk ditahan karena pengaruh dunia digital yang menghubungkan mereka dengan perspektif tak terbatas dalam membendung kebutuhan diri sendiri.

10. Pola makan mereka berbeda

10. Pola makan mereka berbeda
Pexels/August de Richelieu

Tak hanya berbeda dalam segi lingkungan, teknologi, dan mindset, anak generasi Alpha juga memiliki perbedaan pada pola makan mereka.

Pola makan yang baik umumnya adalah mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, serta protein untuk memenuhi kebutuhan energi. Akan tetapi, anak generasi Alpha justru cenderung bahkan kecanduan memakan makanan seperti, pasta, makaroni, dan keju serta banyak sereal lainnya yang mengandung lemak jenuh.

Nah, itulah tadi beberapa 10 fakta generasi Alpha yang perlu diketahui Mama sebagai orangtua. Semoga anak-anak mama yang termasuk sebagai anak generasi Alpha dapat meraih kesuksesan di masa depan.

Baca juga:

The Latest