10 Hewan dari Huruf D Yang Ada di Dunia untuk Dikenalkan pada Anak

Inilah berbagai hewan dari huruf D, ada apa saja ya?

29 November 2023

10 Hewan dari Huruf D Ada Dunia Dikenalkan Anak
Unsplash/cottonbro

Terdapat banyak sekali jenis hewan di dunia ini. Maka dari itu daftar nama hewan juga di susun secara alphabet seperti halnya nama manusia dan makhluk hidup lainnya, di mana tiap-tiap nama bisa diawali dari huruf A-Z.

Hewan yang diawali dari huruf D juga ternyata ada cukup banyak yang perlu diketahui oleh anak. Mama juga dapat menjadikan daftar ini sebagai jawaban dari permainan tebak-tebakan hewan.

Karena itu, Popmama.com sudah mengumpulkan 10 nama-nama hewan dari huruf D bahasa Indonesia yang ada di dunia beserta penjelasannya. Yuk mulai kenalkan pada anak, Ma!

1. Dinosaurus

1. Dinosaurus
Unsplash/Stephen Leonardi

Dinosaurus adalah nama umum yang diberikan kepada sekelompok reptil berukuran raksasa yang muncul kira-kira 245 juta tahun yang lalu dan berkembang pesat di seluruh dunia selama hampir 180 juta tahun. Sebagian besar mati pada akhir karena bencana alam sekitar 66 juta tahun yang lalu tetapi banyak bukti sekarang menunjukkan bahwa satu garis keturunan dinosaurus berevolusi menjadi burung sekitar 155 juta tahun yang lalu.

Nama dinosaurus berasal dari kata Yunani deinos ("mengerikan" atau "sangat hebat") dan sauros ("reptil" atau "kadal").

Ahli anatomi Inggris Richard Owen mengusulkan istilah resmi Dinosauria pada tahun 1842 untuk memasukkan tiga hewan raksasa yang punah (Megalosaurus, Iguanodon, dan Hylaeosaurus) yang diwakili oleh tulang-tulang fosil besar yang telah digali di beberapa lokasi di Inggris selatan selama awal abad ke-19.

2. Domba

2. Domba
Pixabay/165106

Domba adalah mamalia yang biasanya dipelihara sebagai hewan ternak. Meskipun istilah domba dapat digunakan untuk spesies lain dalam genus Ovis, dalam penggunaan sehari-hari hampir selalu mengacu pada domba domestik. Domba domestik juga merupakan spesies domba yang paling banyak jumlahnya.

Selain itu, domba juga salah satu hewan paling awal yang didomestikasi untuk tujuan pertanian untuk diambil bulunya, dagingnya, dan susunya. Wol domba adalah serat hewani yang paling banyak digunakan dalam kehidupan manusia dan umumnya dapat dipanen dengan cara dicukur.

Peternakan domba dapat ditemukan di sebagian besar dunia yang memiliki penduduk tetap. Di masa kini ada beberapa negara yang identik dengan produksi domba, yakni Australia, Selandia Baru, negara-negara Amerika Selatan bagian selatan dan tengah, dan Kepulauan Inggris.

3. Dodo

3. Dodo
Pixabay/bergslay

Burung dodo pertama kali ditemukan pada tahun 1598 oleh pelaut Eropa. Setelah ditemukan, burung dodo berujung menjadi lambang orang yang lambat berpikir dan bodoh.

Namun terlepas dari reputasinya, burung dodo beradaptasi selama jutaan tahun evolusi untuk lingkungan Mauritius yang keras. Namun akhirnya dodo punah pada sekitar tahun 1688 setelah bertahun-tahun diburu manusia. Kita hanya dapat mengetahui tentang Dodo dari catatan kontemporer dan studi anatominya.

Ketika masih hidup, burung dodo hidup menyendiri di habitat pulau Mauritius di Samudera Hindia di sebelah timur Madagaskar. Pada saat itu, Mauritius memiliki hutan lebat, sehingga sangat mungkin dodo beradaptasi untuk kehidupan di sekitar dedaunan lebat.

Pulau Mauritius benar-benar tidak berpenghuni pada saat pelaut Eropa tiba, jadi mungkin saja mereka adalah manusia pertama yang pernah melihat dodo.

Sebagian besar karakteristik dodo yang tidak biasa dapat dikaitkan dengan keterasingannya. Tanpa adanya predator, dodo secara bertahap menjadi makin besar dan tidak dapat terbang. Bagian tubuh yang lain kemudian beradaptasi untuk mengimbangi ketidakberdayaan tersebut.

Mungkin memang burung dodo dapat berlari cepat, namun mereka tidak punya mekanisme pertahanan diri yang tepat baik secara fisik ataupun perilaku. Tak hanya itu, mereka bahkan juga bersarang di tempat terbuka sehingga menjadi spesies yang rentan ketika ada manusia.

4. Dugong

4. Dugong
Pixabay/dietmaha

Dugong atau duyung adalah mamalia laut yang ternyata memiliki hubungan lebih dekat dengan gajah yang kita ketahui saat ini. Gajah dan gudong kemungkinan mulai menjadi spesiesnya masing-masing sekitar lebih dari 50 juta tahun yang lalu.

Salah satu kelemahan terbesar duyung adalah penglihatannya yang buruk. Tetapi dugong memiliki pendengaran dan indra penciuman yang tajam. Dugong umumnya berkomunikasi dengan satu sama lain melalui suara seperti lumba-lumba.

Meskipun dugong adalah hewan laut, duyung hanya dapat bertahan di bawah air selama sekitar enam menit setiap kali sebelum mereka perlu kembali ke permukaan untuk bernafas. Mereka kadang-kadang akan bernapas dengan menjulurkan kepala di atas air sambil berdiri di dasar laut dengan ekornya. Katup di lubang hidungnya akan menutup selama penyelaman untuk mencegah air masuk.

Dugong dapat ditemukan di daerah pesisir hangat di dekat Samudra Pasifik dan Hindia. Jangkauannya sangat besar tetapi juga terpecah-pecah, di antaranya pantai timur Afrika, Madagaskar, Teluk Persia, pantai India dan Sri Lanka, dan wilayah Pasifik di sekitar Asia Tenggara dan Australia.

Duyung sering ditemukan di teluk, hutan bakau, muara, dan perairan dangkal lainnya di sekitar benua dan pulau. Mereka lebih suka merumput di air sedalam sekitar 10 meter, tetapi mereka bisa menyelam hingga lebih dari 35 meter untuk waktu yang singkat untuk mencari makanan.

Umumnya dugong memakan tumbuhan lamun yang ada di laut dangkal. Meski begitu, sebagian dari spesies dugong lebih memilih untuk memakan invertebrata seperti kerang, cacing, dan ubur-ubur, terutama yang bersembunyi di sepanjang antara lamun.

Editors' Pick

5. Dara

5. Dara
Pixabay/Couleur

Burung dara adalah bagian dari hewan dengan famili Columbidae. Secara ilmiah, mereka sama dengan merpati, meskipun merpati biasanya merujuk pada spesies merpati yang lebih kecil dalam istilah awam.

Burung dara adalah burung yang ditemukan di mana-mana, kecuali es Antartika dan Gurun Sahara. Mereka mendiami berbagai macam bioma, termasuk padang rumput, hutan, dan kota. Spesies yang paling banyak tersebar adalah merpati batu, atau dikenal sebagai merpati biasa.

Burung dara liar juga dapat ditemukan di kota-kota padat penduduk di seluruh dunia.

6. Dingo

6. Dingo
Pixabay/Sciffler

Dingo dapat dianggap sebagai jenis anjing liar dan menunjukkan perilaku kawanan dan strategi berburu yang serupa dengan serigala. Kita dapat mengenali Dingi dari taring yang sama dengan warna bulunya yang hampir merah menyala.

Dingo biasanya tidak melakukan perjalanan jauh dari tempat awal kelahirannya. Mereka akan hidup, berburu, dan membesarkan keluarga mereka dalam wilayah sempit dalam satu waktu.

Dingo juga makhluk nokturnal, karena mereka menghabiskan sebagian besar jam bangun mereka di malam hari dengan aktivitas puncak sekitar senja dan fajar. Dingo memiliki periode aktivitas yang singkat diikuti dengan periode istirahat yang lebih lama.

Hewan dingo terletak secara luas di seluruh daratan Australia, kecuali beberapa bagian tenggara dan pulau Tasmania. Beberapa populasi juga ditemukan di Asia Tenggara dan Pasifik, termasuk negara-negara Thailand, Laos, Malaysia, Indonesia, Kalimantan, Filipina, dan New Guinea. Habitat yang disukai antara lain hutan, dataran, pegunungan, dan gurun tertentu yang memiliki lubang air. Mereka cenderung membuat rumah dari gua, batang kayu, atau lubang.

Dingo paling tepat dikategorikan sebagai hewan karnivora yang oportunistik. Mereka akan memakan sejumlah hewan-hewan kecil yang ada tergantung pada ketersediaan satwa liar setempat pada saat itu. Ini mungkin termasuk kelinci, hewan pengerat, burung, reptil, ikan, kepiting, amfibi, serangga, dan bahkan beberapa jenis biji-bijian dan buah-buahan.

7. Dik-dik

7. Dik-dik
Pixabay/MrChris89

Dik-dik adalah jenis antelop yang sangat kecil. Karena ukurannya yang kecil, hewan ini rentan terhadap banyak predator. Satu-satunya pertahanan mereka adalah kecepatan berlarinya dan pola berlari yang seperti zig-zag.

Nama dik-dik diambil dari suara yang dihasilkannya ketika sedang merasa takut. Karena dikdik aktif di malam hari, mereka akan bersuara dengan hidung mereka ketika mereka melihat pemangsa. Bunyi ini terdengar seperti dik-dik. Beginilah cara mereka memperingatkan temannya tentang bahaya yang mengancam.

Jenis antelop kecil ini hidup di bagian timur dan selatan Afrika. Mereka hidup di iklim yang hangat di sabana, semak belukar, dan beberapa daerah berhutan. Mereka menghindari daerah dengan rumput tinggi karena ukurannya yang kecil.

8. Douc

8. Douc
Pixabay/nguyendinhson067

Douc berasal dari Indochina dengan wajah seperti orang yang bijak dan berjanggut. Namun kepribadian jenis monyet ini sebenarnya penuh semangat dan suka berteman.

Spesies primata ini terancam punah akibat perburuan dan penggundulan hutan. Douc sangat terdampak karena mereka jarang meninggalkan pohon.

Monyet ini hidup di hutan Vietnam, Laos, dan Kamboja. Douc merah dapat ditemukan di dataran rendah dan setinggi 1,8km di pegunungan, sedangkan douc hitam dan abu-abu hidup di hutan hujan atau campuran hutan hujan dan hutan gugur.

Douc umumnya memakan pucuk daun yang disebut sebagai folivora.

Mereka juga akan memakan biji, buah, kuncup, dan bunga. Menariknya, mereka lebih suka buah yang tidak terlalu matang, karena buah yang matang dapat mengganggu pencernaan mereka.

Selain itu, monyet ini memiliki lebih dari satu lambung, yang membantu mereka memecah makanan mereka melalui fermentasi. Douc yang banyak makan sering kali memiliki perut buncit.

9. Derik

9. Derik
Pixabay/Wild0ne

Ular derik adalah ular berbisa memiliki derik di ujung ekornya. Umumnya ular derik menggunakan racunnya yang kuat untuk melumpuhkan korbannya. Racun ini dapat membekukan darah dan menghancurkan jaringan internal, dengan cepat membunuh semua jenis hewan, bahkan manusia jika tidak diberikan penawar racun tidak tersedia.

Ular derik umumnya hidup di gurun pasir dan iklim kering di Barat Daya daripada di tempat lain, terutama bagian barat daya Amerika Serikat dan bagian utara Meksiko.  Tetapi banyak subspesies berkembang di iklim dan lingkungan lain, seperti daerah berumput, bukit berbatu, rawa, padang rumput, daerah semak-semak dan di dataran tinggi sekalipun.

Ular derik hidup di sarang di celah-celah berbatu. Selama musim dingin di iklim yang lebih dingin, mereka berhibernasi di sarangnya. Untuk ular, periode istirahat ini disebut brumation.

10. Dokun

10. Dokun
Fishbase.se/Sahat Ratmuangkwang

Ikan dokun atau kapiu adalah sejenis ikan kecil anggota suku Cyprinidae anak-suku Cyprininae. Dokun dapat kita temukan di wilayah paparan Sunda, seperti Jawa, Sumatra dan pulau sekitarnya, Thailand, dan Kalimantan.

Ikan ini dikenal sebagai ikan hias yang kerap dipelihara di akuarium dan disebut sebagai spanner barb atau t-barb dalam Bahasa Inggris.

Di alam, ikan ini bertempat tinggal di sungai-sungai kecil, terutama yang jernih dan memiliki bebatuan di dasarnya. Ikan dokun umumnya memakan serangga air, cacing, udang dan ketam, serta bagian-bagian tumbuhan air.

Ikan dokun adalah salah satu ikan akuarium yang diperdagangkan secara komersial antar negara. Sedangkan di Indonesia ikan dokun dikenal sebagai ikan konsumsi dengan nama wader atau seluang yang enak rasanya.

Itulah beberapa nama-nama hewan dari huruf D bahasa Indonesia yang ada di dunia. Si Kecil sudah tahu semua belum, ya?

 

Baca Juga:

The Latest