Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik/wirestock
Freepik/wirestock

Bahaya asap rokok pada anak bisa berdampak pada kesehatan, bahkan bisa beri efek mematikan. Sebagai seorang Mama, melindungi anak dari bahaya paparan asap rokok adalah prioritas. Hal ini karena perokok pasif 3x lipat lebih berisiko dibandingkan perokok aktif itu sendiri.

Sayangnya, asap rokok sering kali sulit dihindari, terlebih lagi jika sedang berada di tempat umum. Itulah mengapa penting bagi kita sebagai orangtua untuk mengajarkan mereka cara melindungi diri dan menanamkan kesadaran akan bahaya asap rokok sejak dini.

Berikut Popmama.com rangkumkan langkah melindungi diri dari paparan asap rokok untuk mencegah risiko berbahaya perokok pasif bagi anak.

1. Normalisasi tutup hidung saat ada asap rokok

Freepik/wirestock

Dokter spesialis jantung, dr Bobby Arfhan Anwar SpJP(K) dalam Instagram miliknya belum lama ini mengunggah edukasi mengenai bahaya perokok pasif.

Dalam unggahan terbarunya tersebut, ia menjelaskan untuk menormalisasi tutup hidung ketika ada yang merokok di tempat umum.

"Normalisasi tutup hidung saat ada yang merokok di sekitar kita. Nggak usah nggak enakan sama yang merokok, karena asap rokok itu mengandung ribuan racun," tulis dr Bobby dalam keterangan videonya.

Jelaskan pada anak bahwa menutup hidung saat ada asap rokok menjadi salah satu cara melindungi diri dari paparan penyakit akibat rokok.

Seperti dijelaskan dr Bobby, rokok sendiri mengandung lebih dari 4000 jenis senyawa kimia, termasuk 400 zat berbahaya dan 43 zat penyebab kanker. Jelaskan pada mereka menutup hidung saat ada asap rokok bukan hanya soal bau tidak sedap, tetapi asap rokok bisa merusak kesehatan tubuh, terutama paru-paru.

Ingatkan anak bahwa menjaga kesehatan lebih penting daripada merasa tidak enakan karena orang yang merokok di sekitarnya.

2. Jelaskan risiko menjadi perokok pasif

Pexels/BasilMK

Dalam edukasi terbaru yang dibagikan dr Bobby, Mama juga bisa menjelaskan pada anak terkait bahaya perokok pasif daripada perokok aktif itu sendiri.

Meski tidak merokok secara langsung, nyatanya orang yang menghirup asap rokok atau perokok pasif justru tidak bebas dari risiko bahaya yang mengintai.

Selain tiga kali lipat lebih berisiko terhadap sakit jantung dan paru-paru, paparan asap rokok juga dapat mengganggu sistem pernapasan, melemahkan imun tubuh, bahkan menyebabkan kematian dini.

Dengan memberikan informasi seperti ini, anak akan lebih sadar untuk menjauhi orang yang sedang merokok, terutama di tempat umum. Jadi, tak ada salahnya kok jika anak mama menutup hidungnya di depan orang yang merokok.

3. Beritahu anak bahwa merokok di tempat umum adalah pelanggaran

Freepik

Meski saat ini masih banyak orang merokok di tempat umum, orangtua perlu memberitahu anaknya bahwa merokok di tempat umum adalah pelanggaran hukum. 

Tak hanya membuat orang lain terganggu dengan bau asap tak sedap yang ditimbulkan, tapi juga melanggar hukum. Jelaskan bahwa ada aturan seperti Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Peraturan Pemerintah No. 109 Tahun 2012, dan beberapa Peraturan Daerah (Perda) yang menetapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa bahwa merokok di tempat umum itu haram. Dengan pengetahuan ini, anak akan lebih berani untuk mengambil sikap melindungi diri dari paparan asap rokok ketika berada di tempat umum.

Paparan asap rokok memang tidak bisa dihindari, tapi dengan memberikan pemahaman di atas, anak pun bisa melindungi diri dari asap rokok sebagai langkah awal dalam menciptakan generasi yang lebih sehat.

Selain itu, tindakan ini juga membangun kesadaran pada anak untuk menghargai hukum dan menjaga etika di ruang publik.

Jadi, jangan merasa sungkan saat menutup hidung di depan orang yang merokok ya, Ma, justru ini perlu dibiasakan agar anak peduli terhadap kesehatan mereka dan berani melindungi diri dari bahaya asap rokok!

Editorial Team