Anak-anak yang terlalu sering buang air kecil, tetapi dalam jumlah yang sedikit bisa jadi mengalami suatu kondisi yang disebut dengan pollakiuria atau sindrom buang air kecil.
Dalam beberapa kasus, anak-anak pengidap pollakiuria mungkin akan buang air kecil setiap 5 hingga 10 menit atau dengan frekuensi sebanyak 10-30 kali sehari.
Pollakiuria paling sering dialami anak dalam rentang usia 3-8 tahun. Uniknya, gangguan ini tidak terjadi di malam hari, melainkan hanya terjadi selama anak beraktivitas di siang hari. Tidak diketahui penyebab pasti kondisi ini, tetapi seringkali dikaitkan dengan psikologis. Stres, misalnya.
Selain hal-hal yang telah disebutkan, kebiasaan sering buang kecil pada anak bisa terjadi karena faktor lain, misalnya:
- Terlalu banyak mengonsumsi kafein yang dapat meningkatkan produksi urin dan menyebabkan otot kandung kemih bergerak berlebihan.
- Anak mengonsumsi produk makanan atau minuman yang memicu terjadinya alergi, seperti cokelat misalnya.
- Anak mengalami kecemasan.
- Anak sering menahan kencing terlalu lama.
- Kapasitas kandung kemih anak terlalu kecil.
- Anak mengalami kelainan struktural pada kandung kemih atau uretra.
- Sembelit.
Anak yang terlalu sering buang air kecil bisa jadi akan merasa tidak nyaman dengan kondisinya. Jika Mama merasa kebiasaan ini cukup mengganggu, jangan ragu untuk memeriksakan anak ke dokter karena dikhawatirkan akan mengalami permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya.