Unsplash/Lauren Lulu Taylor
Pada dasarnya, hukum mencium anak perempuan yang sudah dewasa dalam islam boleh-boleh saja. Hal ini karena anak dan ayah merupakan mahram. Bahkan hal ayah mencium anak perempuannya yang dewasa pernah dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam terhadap putri beliau, Fatimah.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits dari Aisyah, beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:
"Aku tidak pernah melihat seseorang yang mirip dengan Rasulullah dalam masalah akhlak, dalam memberi petunjuk, dan dalam berdalil, melebihi Fatimah, semoga Allah memuliakan wajahnya. Jika Fatimah datang menemui Rasulullah, maka Rasulullah pun berdiri meraih tangannya, menciumnya dan mendudukkannya di tempat duduknya. Dan jika Rasulullah datang menemuinya, maka Fatimah pun meraih tangan beliau, menciumnya dan mendudukkannya di tempat duduknya". (HR. Abu Daud)
Abu Bakar Ash-Shiddiq juga sering mencium putri beliau, Aisyah Radhiyallahu'anha. Dalam hadits dari Al-Barra' bin 'Adzib Radhiyallahu'anhu:
"Aku masuk ke rumahnya Abu Bakar bersama beliau. Ketika itu, ada putri beliau, Aisyah sedang berbaring di tempat tidur karena sakit demam. Maka aku melihat Abu Bakar mencium pipinya Aisyah dan Abu Bakar berkata : bagaimana kabarmu wahai putriku?" (HR. Al-Bukhari).
Hadits tersebut adalah dasar, bahwa seorang ayah boleh mencium putrinya walau sudah dewasa, ataupun sebaliknya, anak gadis mencium ayahnya. Walaupun hal mencium anak yang sudah dewasa ini tidak dilarang alias boleh hukumnya dalam islam, tapi ingat bahwa ada juga pengecualiannya. Yaitu, ayah tidak boleh mencium di bibir putrinya, karena ini khusus untuk suami atau istri.
Ibnu Muflih rahimahullah mengatakan:
"Namun tidak boleh sama sekali mencium (para wanita yang merupakan mahram) di bibir mereka. Hendaknya mencium kening atau kepala mereka". (Al-Adabus Syar'iyyah).
Selain itu, apabila disaat mencium anak gadis ada potensi timbulnya fitnah atau godaan syahwat, maka hukumnya berubah menjadi haram.
Itulah informasi terkait pertanyaan bolehkah Papa mencium bibir anak perempuan yang sudah remaja?
Semoga informasi tersebut dapat memberikan Papa jawaban atas pertanyaan tersebut. Dalam konteks ini, penting untuk menyoroti pentingnya kenyamanan dalam interaksi antara Papa dan anak perempuannya.
Komunikasi terbuka dan penghargaan terhadap perasaan masing-masing pihak sangatlah penting untuk memastikan bahwa hubungan tersebut tetap sehat dan bermakna.
Dengan demikian, pembahasan tentang apakah Papa boleh mencium bibir anak perempuannya saat sudah dewasa adalah topik yang kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor budaya dan pribadi. Penting bagi setiap anggota keluarga saling menghormati batasan pribadi mereka sendiri serta memperlakukan satu sama lain dengan rasa hormat dan pengertian.