Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
anak-anak bermain
Freepik/jcomp

Di tengah fokus pada nilai dan prestasi akademik, ukuran keberhasilan mendidik anak sesungguhnya justru terlihat dari karakter dan sikap sehari-harinya.

Tanda-tanda anak yang terdidik dengan baik sering kali tersembunyi dalam hal sederhana yang kita tanamkan di rumah, bukan hanya pada peringkat sekolahnya, Ma, Pa.

Seorang Mindful Parenting Enthusiast, Ika Febrianty dalam Instagram pribadinya @ikafebrianty_, mengingatkan bahwa pondasi penting seperti sopan santun, empati, dan ketangguhan justru dibentuk melalui keteladanan dan kebiasaan di keluarga.

Lantas, apa saja tandanya? Berikut Popmama.com rangkumkan 5 tanda yang patut kita apresiasi lebih dari sekadar angka rapor.

1. Punya sopan santun

Freepik

Menurut Ika, anak yang terbiasa mengucapkan "permisi", "maaf", dan "terima kasih" dengan tulus, tanpa disuruh, bukanlah suatu kebetulan. Ini adalah cerminan bahwa ia tumbuh di lingkungan rumah yang penuh dengan keteladanan dan kesadaran.

Sopan santun adalah fondasi karakter pertama yang membantunya menghormati orang lain dan diterima dengan baik dalam masyarakat. Ketika anak melakukannya secara otomatis, itu tanda nilai-nilai kebaikan sudah meresap dalam dirinya.

2. Murah hati dan ringan tangan

Freepik/pch.vector

Perhatikan saat anak dengan sukarela membagi snacknya, meminjamkan mainan, atau membantu teman yang kesulitan. Ternyata itu bukan sekadar tindakan baik biasa, melainkan wujud empati yang tumbuh karena diasah di rumah.

Kemampuan berbagi dan peduli pada orang lain adalah "soft skill" berharga yang jarang diajarkan di sekolah, tapi justru sangat menentukan kualitas dalam menjalin hubungan dan kerja sama di masa depan, Ma.

3. Gigih saat menghadapi kesulitan

Freepik/pch.vector

Anak yang mau mencoba lagi setelah gagal, berusaha mencari solusi, dan nggak cepat menyerah adalah hasil dari pola asuh yang memberinya ruang untuk belajar dari proses.

Ketangguhan ini terbentuk ketika orang tua tidak selalu "menyelamatkan" anak dari kegagalan, tapi mendampinginya untuk bangkit dan berusaha lagi.

Bekal seperti inilah yang penting kita tanamkan sejak dini, agar anak tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dalam menghadapi tantangan hidupnya kelak nanti.

4. Self-control yang baik

Freepik

Ketika anak mampu mengatakan "Aku tidak mau ikut-ikutan" pada pengaruh negatif, atau bisa berhenti sebelum berlebihan dalam berbagai hal seperti screen time atau makan camilan, itu menunjukkan kontrol dirinya sudah matang.

Kemampuan ini dibentuk melalui batasan yang konsisten dan komunikasi yang jelas dari orang tua, agar mereka bisa menentukan dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri.

Menanamkan self-control yang baik sejak dini akan membantunya membuat keputusan yang lebih baik sepanjang hidup, Ma, Pa.

5. Bersyukur dan rendah hati

Freepik/jcomp

Anak yang mampu bersyukur atas apa yang dimiliki serta nggak mudah iri dengan pencapaian orang lain biasanya merefleksikan energi positif dari keluarganya.

Sikap ini tumbuh dalam lingkungan yang lebih banyak mengapresiasi hal sederhana, bukan membanding-bandingkan atau mengeluh.

Kemampuan bersyukur dan rendah hati menandakan kematangan emosional yang luar biasa, yang akan mendatangkan kepuasan hidup dan hubungan yang lebih sehat saat mereka dewasa nanti.

Dalam unggahannya tersebut, Ika juga menambahkan pesan penutup yang menyentuh bahwa jika hanya 1-2 tanda di atas sudah ada pada anak kita, jangan pernah bilang kita gagal sebagai orang tua. Justru itu adalah bukti bahwa kita sudah menanamkan hal baik yang mungkin tak terlihat, tetapi sangat bermakna.

Parenting itu bukan soal kesempurnaan, tapi tentang kehadiran, proses belajar, dan pengulangan setiap hari. Sering kali, tanda keberhasilan terbesar justru muncul dari hal-hal kecil yang selama ini kita anggap sepele.

Semangat selalu untuk mendidik anak agar menjadi yang terbaik, Ma, Pa.

Editorial Team