Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
ilustrasi anak dengan down syndrome (pexels.com/nicola barts)
ilustrasi anak dengan down syndrome (pexels.com/nicola barts)

Setiap orangtua tentu ingin memiliki anak dengan pribadi yang penuh empati dan bisa menerima perbedaan. Tapi bagaimana caranya menjelaskan bahwa ada anak-anak yang terlahir dengan kondisi khusus seperti Down syndrome pada si Kecil?

Topik ini mungkin terasa rumit, apalagi jika anak masih kecil. Namun, justru sejak dini-lah waktu terbaik untuk mengenalkan keberagaman. Dengan pendekatan yang tepat, anak bisa belajar bahwa setiap orang itu unik dan layak dihargai.

Di bawah ini Popmama.com telah merangkum cara bijak menjelaskan tentang dengan Down syndrome pada anak menurut psikolog.

Jelaskan pada Anak sesuai dengan Usianya

Popmama.com/WahyuniSahara

Pritta Tyas ditemui dalam acara Media Gathering seribuparas eksklusif untuk Mothercare di Senayan City, Rabu (14/8/2025) menjelaskan bahwa memberitahukan tentang Down syndrome pada si Kecil harus disesuaikan dengan usianya.

Setiap tahap usia punya cara pendekatan yang berbeda agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan tidak menimbulkan kebingungan.

  • Usia 3-6 Tahun

Di usia ini, jangan tunggu anak bertanya. Sebaiknya edukasi mengenai teman yang berbeda sudah disampaikan oleh orangtua. Di zaman sekarang, sebetulnya sudah banyak buku-buku yang menceritakan tentang kondisi seseirang dengan disabilitas tertentu untuk anak-anak. Oleh karena itu, orangtua disarankan untuk punya buku dengan jenis seperti ini.

Pritta juga mengatakan bahwa orangtua harus menganggap hal ini sebagai program yang wajib dikenalkan pada si Kecil, sama halnya seperti orangtua mengenalkan tentang toilet training, cara makan, dan lain sebagainya. Jadi, nggak harus menunggu temannya yang mengalami, baru orangtua menjelaskan.

"Kalau usia 3-6 tahun ya baru sebatas itu yang bisa kita kenalkan, kita belum bisa bicara kromosom, dan lain-lain. Prinsipnya adalah jelaskan pada mereka bahwa teman-temannya ini berbeda, tetapi Tuhan menganugerahkan bakat yang sama, tinggal apakah nanti orangtunya menemukan dan bisa memfasilitasinya sama seperti kamu juga," lanjut Pritta.

Pritta pun mengingatkan orangtua agar mengajarkan bagaimana anak harus bersikap ketika ia bertemu dengan orang lain atau teman-temannya yang mengalami Down syndrome.

"Do and dont-nya, ketika anak bertemu dengan seseorang dengan Down syndrome di mal misalnya, katakan pada mereka bahwa kita sebagai orangtua paham mereka punya rasa tertarik, karena ia melihat hal yang berbeda dengan dirinya atau atau teman-temannya yang lain. Tapi ingatkan mereka bahwa jangan melihat mereka secara terus menerus, karena hal itu membuat mereka tidak nyaman, sama halnya seperti kita yang tidak nyaman jika dilihat orang lain secara terus menerus," kata Pritta.

  • Usia 6 Tahun ke Atas

Pada usia ini, orangtua bisa menjelaskan dengan lebih kompleks. Misalnya Mama atau Papa bisa menjelaskan kepada si Kecil bahwa Down syndrome itu adalah bawaan lahir, jadi itu bukan penyakit yang disembuhkan, tapi itu kondisi yang memang perlu dioptimalkan perkembangannya.

Gunakan Karya Nyata sebagai Media Belajar

Dok. Mothercare

Mengajarkan anak tentang keberagaman bukan hanya soal teori, tapi juga soal pengalaman dan contoh nyata. Salah satu cara paling efektif untuk menjelaskan tentang anak dengan Down syndrome adalah melalui karya nyata. Hal ini karena anak-anak belajar paling baik saat mereka bisa melihat dan merasakan langsung.

"Katakan pada anak bahwa ini adalah karya anak dengan Down syndrome, Jadi mereka bisa langsung ngerti bahwa berbeda, tapi kemampuannya sama, tapi setara dan ini udah merupakan wujud nyata. Mereka bisa belajar respect," jelas Pritta.

Salah satunya adalah lewat koleksi eksklusif Mothercare dengan Seribu Paras yang bertajuk #MerdekadariStigma. Seluruh desain dalam koleksi ini diciptakan oleh Vanessa, seorang anak dengan Down syndrome yang merupakan bagian dari komunitas Seribu Paras.

Karya-karya Vanessa menjadi simbol harapan, kreativas, dan kemampuan luar biasa anak-anak berkebutuhan khusus dan tampil percaya diri. Koleksi ini tersedia dalam berbagai desain pakaian anak untuk usia usia 18 bulan hingg 8 tahun.

Tanamkan Sikap Respect, Bukan Kasihan

ilustrasi percakapan antara anak dan orangtua (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kadang anak punya rasa ingin tahu yang besar, dan itu sangat wajar. Jangan langsung menegur jika mereka bertanya “aneh”, ya, Ma. Lebih baik tanggapi dengan tenang dan terbuka, “Itu pertanyaan bagus, yuk, Mama jelasin ya...”

Dengan begitu, anak akan merasa bahwa mereka boleh bertanya dan belajar lebih banyak tentang empati dan keberagaman.

Selain itu, Psikolog Pritta juga menekankan pentingnya mengubah pola pikir dari “kasihan” menjadi “respect.” Anak-anak perlu diajarkan bahwa teman dengan Down syndrome bukan untuk dikasihani, tapi untuk dihargai dan diterima.

Itu tadi cara bijak menjelaskan tentang dengan Down syndrome pada anak menurut psikolog. Mama punya cerita atau pengalaman mengajarkan si Kecil tentang perbedaan? Yuk, share di kolom komentar! Bisa jadi inspirasi buat Mama lainnya.

Editorial Team