Popmama.com/WahyuniSahara
Pritta Tyas ditemui dalam acara Media Gathering seribuparas eksklusif untuk Mothercare di Senayan City, Rabu (14/8/2025) menjelaskan bahwa memberitahukan tentang Down syndrome pada si Kecil harus disesuaikan dengan usianya.
Setiap tahap usia punya cara pendekatan yang berbeda agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan baik dan tidak menimbulkan kebingungan.
Di usia ini, jangan tunggu anak bertanya. Sebaiknya edukasi mengenai teman yang berbeda sudah disampaikan oleh orangtua. Di zaman sekarang, sebetulnya sudah banyak buku-buku yang menceritakan tentang kondisi seseirang dengan disabilitas tertentu untuk anak-anak. Oleh karena itu, orangtua disarankan untuk punya buku dengan jenis seperti ini.
Pritta juga mengatakan bahwa orangtua harus menganggap hal ini sebagai program yang wajib dikenalkan pada si Kecil, sama halnya seperti orangtua mengenalkan tentang toilet training, cara makan, dan lain sebagainya. Jadi, nggak harus menunggu temannya yang mengalami, baru orangtua menjelaskan.
"Kalau usia 3-6 tahun ya baru sebatas itu yang bisa kita kenalkan, kita belum bisa bicara kromosom, dan lain-lain. Prinsipnya adalah jelaskan pada mereka bahwa teman-temannya ini berbeda, tetapi Tuhan menganugerahkan bakat yang sama, tinggal apakah nanti orangtunya menemukan dan bisa memfasilitasinya sama seperti kamu juga," lanjut Pritta.
Pritta pun mengingatkan orangtua agar mengajarkan bagaimana anak harus bersikap ketika ia bertemu dengan orang lain atau teman-temannya yang mengalami Down syndrome.
"Do and dont-nya, ketika anak bertemu dengan seseorang dengan Down syndrome di mal misalnya, katakan pada mereka bahwa kita sebagai orangtua paham mereka punya rasa tertarik, karena ia melihat hal yang berbeda dengan dirinya atau atau teman-temannya yang lain. Tapi ingatkan mereka bahwa jangan melihat mereka secara terus menerus, karena hal itu membuat mereka tidak nyaman, sama halnya seperti kita yang tidak nyaman jika dilihat orang lain secara terus menerus," kata Pritta.
Pada usia ini, orangtua bisa menjelaskan dengan lebih kompleks. Misalnya Mama atau Papa bisa menjelaskan kepada si Kecil bahwa Down syndrome itu adalah bawaan lahir, jadi itu bukan penyakit yang disembuhkan, tapi itu kondisi yang memang perlu dioptimalkan perkembangannya.