Walaupun menurut data KIPI pada anak lebih sedikit dari orang dewasa, namun hal itu tetap bisa saja terjadi. Akan tetapi, biasanya anak-anak sulit untuk mendeteksi dirinya apakah mengalami KIPI atau tidak.
Untuk itu, peran Mama sangat penting untuk membantu mengawasi KIPI pada anak.
"Hampir 90 persen anak tidak ada apa-apa, anaknya masih ceria. Sebetulnya anak-anak itu kalau dia oke-oke saja, masih bisa bermain, berarti kita tidak usah khawatir. Masalahnya serius kalau dia tiba-tiba diam, tidak aktif. Itu perlu juga diobservasi," kata Ketua Umum Pengurus Pusat IDAI dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) saat webinar Satgas Penanganan Covid-19, Senin (8/11/2021).
Berikut ini beberapa cara yang dapat Mama lakukan untuk mengobservasi anak mengalami KIPI pasca vaksin atau tidak.
1. Suhu anak tetap di bawah 37,5 derajat celcius
Menurut dr Primpi, selama suhu tubuh anak di bawah 37,5 derajat celcius, artinya masih aman.
Namun, jika anak mengalami demam, jangan langsung diberi obat penurun demam.
"Jangan diberikan obat penurun panas kecuali kalau memang anaknya nggak nyaman. Karena reaksi demam pasca imunisasi itu malah bagus untuk menimbulkan respon imun yang lebih kuat. Jadi selama anaknya aktif, nggak apa-apa. Sebetulnya KIPI itu biasa aja," tuturnya.
2. Lihat keaktifan anak
Anak usia 6-11 tahun sedang berada di masa sangat aktif. Selama anak masih bergerak aktif saat bermain, maka kondisinya termasuk baik.
Walau demikian, dr Pimpri menyarankan, sebaiknya anak jangan dibiarkan bergerak terlalu aktif pasca vaksinasi.
Baik sebelum maupun sesudah vaksinasi, anak harus tidur dan istirahat yang cukup. Selain itu, pastikan juga asupan cairannya tercukupi.
3. Nafsu makan
Hal lain yang membuat anak dinyatakan baik-baik saja dan tidak mengalami efek samping pasca vaksin yakni ketika anak masih memiliki nafsu makan dan minum.