Orangtua dapat membantu anak-anak mengembangkan keterampilan dan kepercayaan diri untuk mengatasi ketakutan sehingga mereka tidak berubah menjadi fobia.
Berikut adalah beberapa cara sederhana untuk membantu anak mengatasi ketakutan dan kecemasan normal
Apa yang ditakuti oleh anak mungkin terlihat sepele, Ma. Namun hal itu terasa nyata bagi anak dan menyebabkan mereka merasa cemas dan takut. Mampu berbicara tentang ketakutan sangat membantu. Kata-kata positif dapat menghilangkan kekuatan dari perasaan negatif.
Jika Mama mendiskusikan rasa takut anak, perlahan ketakutan itu akan berkurang.
Mengatakan 'Jangan konyol! Badut itu tidak menakutkan! ' Mungkin membuat anak diam, tetapi itu tidak akan membuat rasa takut hilang. Beri mereka fakta-fakta tentang badut. Setelah mereka mendapatkan beberapa fakta, otomatis cara pandang anak terhadap badut pun berubah.
Jika anak takut pada anjing, jangan menyeberang jalan dengan sengaja untuk menghindarinya. Ini hanya akan memperkuat bahwa anjing harus ditakuti dan dihindari. Berikan dukungan dan pelukan lembut saat Mama mengajak anak mendekati suatu objek atau situasi yang ditakuti. Cara ini mungkin tidak akan langsung berhasil, Ma. Mama harus mencobanya beberapa kali sampai anak dapat mengatasi rasa takutnya.
Minta anak untuk menilai intensitas ketakutan pada skala 1 hingga 10, dengan 10 menjadi yang terkuat. Jika anak bisa melakukan ini, mereka mungkin bisa melihat ketakutan itu tidak seintens yang dibayangkan sebelumnya.
- Ajari anak strategi berlindung
Cobalah teknik yang mudah diterapkan ini. Dengan menggunakan Mama sebagai "pangkalan" atau tempat berlindung. Anak dapat menjelajah ke arah objek yang ditakuti dan kemudian kembali kepada Mama untuk berlindung sebelum menjelajah lagi. Anak juga dapat belajar beberapa pernyataan diri positif, seperti 'Saya bisa melakukan ini' dan 'Saya bisa berani' untuk dikatakan pada diri mereka sendiri saat takut atau cemas.
Ini dapat membantu mengatasi fobia, termasuk visualisasi (misalnya meminta anak untuk membayangkan mereka mengambang di awan atau berbaring di pantai) dan pernapasan dalam (membayangkan bahwa paru-paru adalah balon dan membiarkannya perlahan-lahan mengempis).