Mungkin sejak awal Mama menganggap bahwa kimia itu adalah hal yang berbahaya, lalu kenapa harus diperkenalkan kepada anak sejak dini?
Walaupun "berbahaya" namun, setiap hari dari usia dini hingga saat ini. Secara tidak sadar kita selalu memiliki kontak dengan sesuatu yang memiliki kimia di dalamnya. Contohnya, setelah bangun tidur kita mandi dan gosok gigi.
Sabun yang digunakan mengandung bahan kimia yang membunuh bakteri di kulit kita. Begitupun juga pasta gigi, bahan kimia yang membuat gigi putih dan memiliki wangi yang segar. Apa yang Mama berikan pada anak mama saat masih bayi juga memiliki zat kimia di dalamnya.
Namun apakah itu berbahaya? sebenarnya zat kimia itu memang berbahaya, namun bila digunakan dengan dosis yang tepat, zat kimia justru akan membantu kegiatan kita sehari-harinya. Mama dapat membantu anak agar mengerti kimia dengan melakukan beberapa eksperimen dibawah ini!
Eksperimen ini berdasarkan acara BASF yang berkolaborasi dengan Universitas Indonesia untuk mempersembahkan Kids's Lab bagi anak-anak Indonesia yang menghadirkan sekitar 800 siswa-siswi sekolah dasar.
Acara ini dibuka oleh Dr. rer. nat. Budiawan sebagai Ketua Departemen Kimia UI. Kemudian, Dr. rer. nat. Abdul Haris sebagai Dekan FMIPA UI dan Agus Ciputra sebagai Presiden Direktur BASF Indonesia. Kegiatan ini, bertujuan untuk menginspirasi anak-anak untuk menjelajahi dunia kimia dalam kehidupan sehari-hari.
"Acara ini mengajak anak-anak mengeksplorasi kimia dengan metode interaktif dan menyenangkan, sehingga menumbuhkan ketertarikan terhadap sains dan mengapresiasi kimia dalam kehidupan sehari-hari sejak usia dini," ujar Agus Ciputra.
Kali ini Popmama.com akan memberikan 5 cara yang dapat Mama lakukan untuk membuat anak tertarik dan mengerti tentang proses kimia yang tidak selalu berbahaya.
