Melihat anak dengan mudah menghafal, pasti jadi kebangaan tersendiri bagi orangtua. Tapi tak jarang sering muncul pertanyaan, mengapa ada anak yang cepat hafal, sementara yang lain butuh usaha lebih?
Menurut dr. Asyam Syafiq Hasbullah melalui edukasinya di Instagram, kemampuan menghafal bukanlah sekadar bakat turunan, Ma, Pa. Melainkan, sebuah keterampilan yang bisa dilatih sejak dini lewat pendekatan neurosains.
Dijelaskannya, otak anak memiliki hippocampus dan prefrontal cortex, dua bagian kunci untuk memori yang berkembang pesat di usia 4-10 tahun. Masa emas inilah yang bisa kita manfaatkan untuk membangun daya ingat anak.
Lantas, gimana sih cara melatihnya? Melansir dari unggahan dr. Asyam, berikut Popmama.com rangkumkan beberapa cara strategi berbasis neurosains yang bisa Mama dan Papa terapkan pada anak.
