Pertemanan adalah bagian penting dari tumbuh kembang anak. Dari teman, anak belajar berbagi, berempati, dan memahami arti kerja sama.
Namun, tidak semua pertemanan membawa dampak positif.
Ada kalanya anak terjebak dalam lingkaran pertemanan yang tidak sehat, atau yang sering disebut sebagai toxic friendship.
Toxic friendship adalah hubungan pertemanan yang membawa lebih banyak dampak negatif dibandingkan positif, yang ditandai oleh perilaku manipulatif, kontrol berlebihan, dan kurangnya rasa saling menghormati.
Kondisi ini bisa memengaruhi rasa percaya diri anak mama, membuat si Anak merasa tertekan, bahkan berimbas pada kesehatan mental jangka panjang.
Sebagai orangtua, penting untuk membantu anak mengenali tanda-tanda toxic friendship dan membekali mereka dengan keterampilan sosial agar bisa memilih lingkungan pertemanan yang sehat.
Dengan pemahaman yang tepat, anak dapat belajar menjaga batasan, menghargai dirinya sendiri, sekaligus membangun hubungan yang memberi dukungan positif.
Berikut telah Popmama.com rangkum 7 cara mengajarkan anak menghindari toxic friendship.
