Masuk sekolah dasar, membuat anak mama sudah wajib belajar membaca dan menulis. Jika ia mengalami kesulitan melakukannya, jangan dulu berkecil hati dan menganggap anak mama bodoh.
Mungkin sekali, si Anak mengalami kondisi disgrafia, yaitu kondisi gangguan belajar dimana penderitanya memiliki masalah dengan keterampilan dalam menulis tangan, mengetik dan mengeja.
Kesulitan mengekspresikan diri secara tertulis bukanlah bagian dari disgrafia. Tetapi ketika anak-anak harus sangat fokus pada saat menulis, pemikirannya tentang cara menyampaikan ide-ide yang sudah dipikirkannya bisa terhalang.
Salah satu tanda utama disgrafia adalah tulisan tangan yang berantakan. Berikut adalah beberapa keterampilan tulisan tangan yang mungkin membuat anak kesulitan melakukannya:
- Membentuk huruf,
- menempatkan huruf dengan benar pada halaman,
- menulis dalam garis lurus,
- membuat huruf dengan ukuran yang benar,
- memegang kertas dengan satu tangan saat menulis dengan yang lain,
- memegang dan mengendalikan pensil atau alat tulis lainnya,
- menempatkan jumlah tekanan yang tepat di atas kertas dengan alat tulis,
- mempertahankan posisi lengan kanan dan postur untuk menulis.
Kesulitan membentuk huruf dapat membuatnya sulit untuk belajar mengeja. Itu sebabnya banyak anak dengan disgrafia memiliki ejaan yang buruk. Anak dengan disgrafia juga dapat menulis dengan sangat lambat, yang dapat memengaruhi mereka dalam mengekspresikan diri secara tertulis.
Jika mama memiliki anak yang mengalami disgrafia, jangan sedih ma. Anak dengan digrafia bukan berarti anak tersebut tidak cerdas. Ketika anak-anak dengan disgrafia kesulitan menulis, bukan berarti mereka malas.Tetapi mereka memang membutuhkan bantuan dan dukungan ekstra untuk meningkatkan keahliannya dalam menulis. Berikut Popmama.com akan memberikan mama tips untuk membantu anak yang mengalami disgrafia.
