Anak kinestetik dan taktil akan mengalami kesulitan-kesulitan berikut ini dalam belajar. Berikut daftar kesulitan yang mereka hadapi dan apa yang harus Mama lakukan baik di sekolah maupun di rumah, agar mereka bisa berkembang secara maksimal:
Biarkan ia bergerak sesuka hati. Beberapa anak bisa lebih baik dalam belajar jika ia lakukan sambil berjalan-jalan atau menggerakkan kaki. Ajak ia bermain engklek untuk melatih gerakannya. Sedangkan di sekolah, Mama bisa memberi pengertian kepada guru agar memperbolehkan si Anak menggoyangkan kaki, berdiri sesekali, atau ditugaskan untuk menghapus papan tulis misalnya, selama kegiatannya tidak mengganggu murid lain.
Jika anak sedang mengerjaan pekerjaan rumah, bagi-bagilah waktunya dalam rentang waktu yang singkat. Selipkan waktu istirahat di antaranya. Misalnya saat mengerjakan peer matematika, beri ia istirahat untuk berjalan-jalan di halaman, atau bermain lompat-lompatan di dalam rumah, atau aktivitas fisik apapun yang menjadi pilihannya. Untuk memaksimalkannya di sekolah, jika memungkinkan, pilihlah sekolah yang membiarkan muridnya belajar dengan berganti-ganti tempat selain di kelas, seperti di halaman, atau duduk di lantai, atau yang membiarkan muridnya menggambar dalam memahami apa yang ia pelajari.
Beri tahu anak, apa tujuan akhir dari yang ia kerjakan. Lalu, tunjukkan langkah-langkah yang disarankan dan biarkan anak membayangkan melakukan hal tersebut. Tanyakan apakah menurutnya langkah-langkah tersebut bisa ia lakukan. Dengarkanlah dan diskusikan jika ia memiliki pendapat berbeda, dengan hasil yang sama.
Ciptakan tempat yang nyaman dan terpencil di dalam rumah, sebagai tempatnya membuat pekerjaan rumah. Batasi pandangannya agar tidak terdistraksi kepada hal-hal yang ada di dalam ruangan. Cara terbaik adalah memberi sekat di sekeliling mejanya. Sementara itu, beri pengertian pada guru agar si Anak bisa bebas menggambar diagram atau sketsa terkait pelajaran yang diberikan saat guru menerangkan. Beri pula pengertian bahwa ia membutuhkan tempat duduk yang membuat pandangannya tak mudah terdistraksi, misalnya jauh dari jendela.
Saat anak kesal, sisihkan pekerjaan rumahnya. Putuskan bersama anak, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk beristirahat dan melakukan relaksasi. Bantu ia untuk mengatur pengerjaan rumahnya berdasarkan skala prioritas dan bantu ia untuk fokus pada satu pekerjaan di satu waktu. Sementara saat di sekolah, ajari anak untuk menggunakan teknik relaksasi serta penarikan napas panjang untuk membantu agar tetap fokus saat ia mengerjakan tugasnya.
Informasi yang mereka pelajari berdasarkan gerakan tubuh akan tertanam di otak mereka, membantu untuk fokus, dan mengingat apa yang telah dipelajari. Ingatan anak tidak terkait dengan seberapa sering Mama menyuruhnya untuk melakukan sesuatu. Mereka akan belajar dengan cara melakukan hal tersebut. Bantu mereka untuk mengingat kata atau fakta dengan cara gerakan berulang atau sinyal visual seperti papan tulis berisikan daftar dan gambar, dengan cara yang menyenangkan.
Gunakan lego, kotak karton, kaleng, atau bentuk bangun ruang lainnya untuk membantu mereka memvisualisasikan soal matematika. Gunakan benda-benda yang tersedia di rumah untuk membantu mereka menyusun kalimat.
Pekerjaan rumah bisa jadi sulit dilakukan bahkan di tempat yang terlalu sepi atau terlalu ramai. Cobalah untuk berganti suasana. Beri tahu anak bahwa ia memiliki bakat belajar yang hebat, dan visual adalah cara yang membuat mereka bisa belajar dengan cepat, dan gerakan tubuh adalah salah satu cara untuk mengingat. Ia bisa jadi menjadi cepat belajar jika mengerti "masalah" yang mereka hadapi sebagai suatu talenta unik.