Kekerasan pada anak bisa terjadi dalam bentuk yang bermacam-macam, mulai dari kekerasan seksual, fisik, bahkan juga psikologis. Berbagai sikap yang dilakukan orangtua seperti melakukan eksploitasi, penelantaran, penjualan anak bahkan mengabaikan anak termasuk dalam kekerasan pada anak.
Masa kanak-kanak harusnya menjadi masa yang penting untuk tumbuh dan kembang anak, karena di masa inilah mulai terbentuknya karakter dan juga kepribadian anak.
Hal inilah yang membuat anak-anak seharusnya mendapatkan kasih sayang yang layak dari orangtuanya.
Dengan adanya kekerasan pada anak tentu ini merupakan tindakan pelanggaran hak asasi manusia. Tanpa disadari, kekerasan yang dilakukan pada anak menimbulkan dampak yang sangat berpengaruh pada anak sampai ia dewasa.
Hal ini sangat berpengaruh pada psikologisnya. Apabila anak mendapatkan kekerasan semasa kecilnya, tentu akan membuat anak tidak dapat menikmati masa kecilnya karena akan dipenuhi dengan ketakutan dan juga trauma.
Berdasarkan data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau Kemen PPPA, terhitung adanya lebih dari 5000 kasus kekerasan pada anak hingga akhir Juli 2021.
Anak yang mendapat kekerasan tidak hanya membuatnya mendapatkan luka emosional, namun juga akan mendapatkan kesehatan mental, trauma, turunnya performa otak dan lain sebagainya.
Berikut Popmama.com sudah merangkum apa saja dampak kekerasan pada anak yang penting untuk diketahui para orangtua.
