Pexels/RODNAE Productions
Seorang anak dengan pola asuh permisif, diharapkan mereka dapat belajar mengendalikan dirinya sendiri tanpa ada keterlibatan dari orangtua.
Orangtua juga menaruh ekspektasi anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kreatif karena sudah terbiasa dalam mengekspresikan dirinya sendiri.
Namun sayangnya, orangtua permisif cenderung memanjakan anak serta jarangnya menuntut sesuatu dari anak mereka.
Biasanya orangtua enggan memberikan batasan-batasan pada anak. Nah, apakah Mama termasuk orangtua dengan pola asuh permisif? Yuk, disimak ciri-cirinya.
- Jarang memberikan hukuman pada anak
Umumnya dalam pola asuh permisif, orangtua sangat jarang memberikan hukuman atau menerapkan kedisiplinan anak jika melakukan sesuatu yang salah.
Sementara, orangtua hanya berusaha tidak mempermasalahkan perilaku anak dengan hal lain. Biasanya ketika anak melakukan beberapa kesalahan anak akan diberikan hukuman, mungkin hanya hukuman ringan.
Dan hukuman yang diberikan pun tidak menimbulkan efek jera pada anak, sehingga anak berpotensi mengulangi perbuatan buruknya. Karena anak bisa paham bahwa orangtuanya tidak akan terlalu keras dan marah pada mereka.
Sehingga, jika dilihat oleh orang lain, mama malah seperti tidak memberikan tindakan sama sekali yang dapat mendisiplinkan perilaku anak.
- Tidak menerapkan aturan yang tegas
Orangtua yang menerapkan pola asuh permisif bagi anak mereka, biasanya tidak memiliki peraturan yang ketat. Akibatnya, anak dapat bertindak semaunya dalam memilih apa yang diinginkannya.
Misalnya seperti, anak tidak memiliki jam tidur tetap sampai ia bebas menonton televisi atau bermain dengan gadgetnya terus menerus. Dan juga anak bisa merasa bebas makan apa pun yang dia mau (meskipun kurang bergizi, misalnya).
Apabila ada peraturan pun, seringkali orangtua menerapkannya secara tidak konsisten. Selain itu, jika orangtua meminta anak melakukan sesuatu yang berlawanan dengan keinginannya, anak cenderung akan mengabaikannya.
- Mengabaikan sifat kurang hormat dari anak
Pernahkah Mama membiarkan sang Anak marah dan tak jarang suka memukul? Atau pernahkah jika Mama memberikan kebebasan anak menangis berlebihan di muka umum?
Apabila jawabannya iya, berarti Mama menerapkan pola asuh permisif pada anak. Dengan gaya pengasuhan seperti ini, Mama akan lebih sering mengabaikan sifat anak yang kurang baik, sekalipun ia bertindak sangat tidak sopan.
Hal ini disebabkan Mama yang selalu menganggap hal tersebut merupakan perilaku kekanak-kanakan yang tidak perlu diberikan koreksi.
- Memanfaatkan tindakan suap
Selanjutnya, bagaimana jika anak Mama melakukan tindakan yang kurang baik di sekolahnya? Biasanya orangtua dengan tipe permisif jarang sekali untuk mengungkapkan kata tidak kepada anaknya.
Mereka akan lebih memilih opsi untuk menyuap anak guna menghindari perilaku tidak baiknya ketimbang memberikan anak sebuah hukuman.
Misalnya seperti, saat anak menangis, orangtua kerap menjanjikan membelikan mainan apabila ia bisa berhenti menangis, dengan memberikan ia tawaran jajajanan, seperti permen, cokelat, es krim, dan lainnya.