Air adalah salah satu sumber kehidupan yang paling penting di bumi. Siklus air yang melibatkan penguapan, pembentukan awan, dan presipitasi memberikan pasokan air yang berkelanjutan bagi kehidupan di planet ini.
Namun, bayangkan jika air tiba-tiba tidak dapat menguap dan membentuk awan. Hal tersebut ternyata akan memberikan dampak buruk terhadap keberlangsungan hidup manusia.
Berikut Popmama.com ulas mengenai dampak yang terjadi jika air tidak dapat menguap dan membentuk awan. Disimak, yuk!
Proses Pembentukan Awan
Proses pembentukan awan melibatkan beberapa tahapan yang terjadi di atmosfer. Berikut adalah penjelasan mengenai proses tersebut:
1. Penguapan
Proses pembentukan awan dimulai dengan penguapan air dari permukaan bumi. Sinar matahari memanaskan permukaan air, baik dari lautan, sungai, danau, atau tumbuhan. Akibat panas ini, molekul air bergerak dengan energi yang cukup untuk melampaui gaya tarik gravitasi dan berubah menjadi uap air di atmosfer.
2. Kondensasi
Setelah penguapan, uap air naik ke atmosfer yang lebih dingin. Di atmosfer yang lebih tinggi, suhu udara umumnya lebih rendah. Ketika uap air naik dan suhunya menurun, uap air tersebut mulai mengalami proses kondensasi. Kondensasi terjadi ketika uap air berubah kembali menjadi bentuk cair dalam partikel-partikel kecil yang disebut inti pembentuk awan atau aerosol.
3. Pembentukan Tetes Air
Inti pembentuk awan yang ada dalam atmosfer berfungsi sebagai titik awal untuk pembentukan tetes air. Partikel-partikel kecil ini menjadi titik kondensasi di mana molekul-molekul air mulai mengumpul. Ketika cukup banyak uap air terkondensasi pada inti pembentuk awan, tetes air yang lebih besar terbentuk. Tetes air ini menjadi dasar dari pembentukan awan.
4. Pertumbuhan dan koalesensi
Tetes air yang terbentuk mulai tumbuh dengan menyerap uap air yang ada di sekitarnya. Ketika tetes air bertumbuh, mereka dapat saling bertabrakan dan bergabung satu sama lain dalam proses yang disebut koalesensi. Tetes air yang semakin besar dan berat akan terus bertambah ukurannya ketika bertabrakan dengan tetes air lainnya. Proses ini berlanjut hingga mencapai ukuran yang cukup besar untuk membentuk awan yang terlihat secara visual.
5. Pembentukan awan
Ketika tetes air yang tumbuh cukup besar, mereka membentuk awan. Awan terdiri dari banyak tetes air yang terdispersi dalam atmosfer. Bentuk, jenis, dan ketinggian awan tergantung pada kondisi suhu, kelembaban, dan gerakan udara di atmosfer. Awan dapat berbentuk putih, abu-abu, atau hitam, dan dapat mengambil bentuk gumpalan, pita, atau serat.
Selama proses pembentukan awan, energi panas yang dilepaskan atau diserap dalam proses penguapan dan kondensasi memainkan peran penting dalam dinamika atmosfer dan perubahan iklim. Awan juga berperan dalam memantulkan sinar matahari kembali ke luar angkasa dan membantu mengatur suhu Bumi.
Dengan awan yang memiliki peran penting bagi bumi, pastinya akan menghasilkan dampak yang buruk apabila awan tidak terbentuk. Beberapa dampak buruk yang terjadi apabila tidak awan antara lain:
