Daur Hidup Semut yang Sederhana, Mulai Telur hingga Dewasa

Setelah perkawinan antara semut jantan dan betina terjadi, ratu semut akan mulai bertelur. Telur yang dihasilkan dibedakan menjadi telur yang dibuahi, dan telur yang tidak dibuahi.

Nah, telur yang dibuahi akan berubah menjadi semut betina, sementara telur yang tidak dibuahi berubah menjadi semut jantan.

Rasanya akan sulit melihat telur semut dengan mata telanjang, karena telur semut berukuran kecil, berbentuk lonjong, transparan, dan berwarna putih. Telur menetas dalam 7 hingga 14 hari, tergantung kelembaban, suhu, dan spesies semut tersebut.

Sekali bertelur, ratu semut mampu mengeluarkan telur sebanyak 100.000 - 300.000 telur. Saat akan bertelur, ratu semut akan mencari tempat yang aman. Nantinya tempat ini juga akan menjadi sarang semut yang baru.

Pada fase kedua, telur kecil tersebut berubah menjadi larva tanpa mata dan kaki. Ia muncul dalam warna kekuningan seperti belatung.

Seekor larva tumbuh sangat cepat sehingga akan berganti kulit beberapa kali selama fase ini, dan akan berlangsung dalam 7-14 hari. Dalam fase ini, larva juga akan memunculkan rambut yang mirip seperti pengait.

Rambut ini dimanfaatkan oleh semut pekerja dewasa untuk membawa larva dan memberikan makanan kepada mereka, yang belum bisa mencari makanan sendiri.

Di fase ini, semut yang belum sepenuhnya menjadi semut dewasa masih akan menggantungkan hidupnya pada semut pekerja dewasa untuk memberikan asupan makanan kepada mereka.

Ciri-ciri fisik sudah mulai terlihat, yaitu mata, kaki, dan sayap mulai muncul. Pupa biasanya berbentuk putih, dan memiliki antena yang menekuk ke dalam tubuh, serta ditutupi dengan kepompong berwarna putih atau kecoklatan.

Pada sebagian banyak spesies semut, pupa akan muncul sebagai semut dewasa dalam waktu 9 - 30 hari. Semua tergantung pada lokasi tempat pupa tumbuh dan juga spesies dari semut tersebut.

Memasuki fase terakhir pada daur hidup semut, Ketika sudah menjadi serangga dewasa, artinya seluruh bagian tubuh semut sudah tumbuh sempurna.

Saat berubah dari pupa menjadi semut dewasa, semut cenderung berwarna lebih muda dan transparan saat muncul. Lalu, bagian luar semut menjadi lebih gelap seiring dengan usia semut yang bertambah.​​​​​​

Usia semut cukup dipengaruhi dengan banyak hal, seperti spesies semut, kasta semut, keberadaan predator di sekitarnya, dan yang terpenting adalah kondisi lingkungan tempat semut tersebut hidup.

Dilansir dari laman byjus, semut berbeda dengan serangga lain yang hanya sanggup hidup dalam hitungan tahun. Ratu semut dalam spesies tertentu bahkan mampu hidup hingga 30 tahun! Wah, menarik sekali ya mempelajari siklus daur hidup semut. Semoga artikel ini bermanfaat!