5 SD di Solo Ditutup Akibat Puluhan Siswa Positif Covid-19

Sekolah lainnya tetap dibuka untuk melakukan PTM

19 Oktober 2021

5 SD Solo Ditutup Akibat Puluhan Siswa Positif Covid-19
Unsplash/Ivan Aleksic
Ilustrasi

Semenjak dimulai pembelajaran tatap muka, tak sedikit sekolah yang menjadi klaster penyebaran Covid-19. Baru-baru ini, lima sekolah di Solo ditutup lantaran puluhan siswanya positif Covid-19. 

Hal tersebut diketahui setelah menjalani sampling swab test yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan setempat. 

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebaran Covid-19 di sekolah, Popmama.com telah merangkumnya seperti berikut ini. Simak yuk, Ma! 

1. 5 Sekolah ditutup, 47 orang positif Covid-19 

1. 5 Sekolah ditutup, 47 orang positif Covid-19 
Freepik/mdjaff

Pada awalnya, Pemkot Solo mengemukakan bahwa terdapat empat sekolah yang yang harus ditutup karena terdapat siswa yang dinyatakan positif Covid-19. 

Namun, kini bertambah satu sehingga menjadi lima sekolah yang harus ditutup karena ada puluhan orang yang terpapar Covid-19. 

Lima sekolah tersebut adalah SD Kristen Manahan, SDN Semanggi Lor, SDN Mangkubumen Kidul, SD Al-Islam 2 Jamsaren, dan SDN Danukusuman. 

"Jumlah yang terpapar totalnya 47 orang. Rinciannya, 41 orang adalah siswa, 6 orang adalah guru," kata Ahyani, Ketua Pelaksana Harian Satgas Covid-19 di Balai Kota Solo, Senin (18/10/2021). 

Dari data di atas, 27 siswa dan lima guru berasal dari SD Kristen Manahan, satu orang siswa dari SDN Mangkubumen Kidul, 10 siswa dan satu guru dari SDN Danukusuman, satu siswa dari SD Al Islam 2 Jamsaren serta dua siswa dari SDN Semanggi Lor. 

Editors' Pick

2. Estimasi waktu sekolah ditutup 

2. Estimasi waktu sekolah ditutup 
Freepik/kjpargeter

Dari lima sekolah di atas, waktu penutupannya berbeda-beda. Mulai dari dua minggu hingga satu bulan. 

"Standarnya dua minggu. Tapi ada perlakuan khusus di SD Kristen Manahan, mungkin bisa satu bulan karena di situ banyak (kasus positif Covid-19)," jelas Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo. 

3. Gubernur Solo meminta selurus sekolah terus melakukan testing 

3. Gubernur Solo meminta selurus sekolah terus melakukan testing 
Unsplash/mufidpwt

Kasus Covid-19 di sekolah ini pertama kali ditemukan semenjak sampling swab test yang mulai dilaksanakan 2 September 2021. 

Hal itu membuat Gibran melakukan pengecekan ke sejumlah sekolah lainnya yang melakukan PTM.  Selain itu, ia pun meminta agar semua sekolah melakukan testing. 

"Testingnya harus muter terus. Semua sekolah wajib melaksanakan testing," ucap Gibran. 

4. Sekolah lain yang masih belum keluar hasil Covid-19 akan terus menjalani PTM 

4. Sekolah lain masih belum keluar hasil Covid-19 akan terus menjalani PTM 
Pexels/maxfischer

Bagi sekolah yang terdapat kasus positif Covid-19, maka pembelajaran akan dialihkan kembali secara daring atau online. Sedangkan, sekolah lainnya tetap melangsungkan pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah. 

"Orangtua tidak perlu khawatir karena yang kita tutup hanya (sekolah) yang ada kasus positif saja, yang lainnya tetap PTM," jelas Gibran. 

Bagi sekolah yang tetap melaksanakan PTM, Gibran berpesan agar seluruh masyarakat sekolah mematuhi protokol kesehatan yang berlaku serta langsung segera pulang jika kelas sudah selesai. 

"Guru harus selalu pakai masker. Siswa setelah sekolah langsung pulang. Kemarin saya lihat malah ada yang jajan di es kapal," ucap Gibran. 

"Sama-sama menjaga lah, sudah turun ke level 2, jangan sampai naik lagi," imbuhnya. 

Kini, semoga semua sekolah pun tak lalai untuk mematuhi segala protokol kesehatan sehingga tidak ada lagi kasus positif Covid-19 di sekolah. 

Semoga lima sekolah di Solo yang ditutup akibat puluhan orang positif Coid-19 ini bisa pulih dengan cepat dan kembali melaksanakan PTM.

Baca juga:

The Latest