5 Tips Atur Keuangan untuk Anak bagi Orangtua Bekerja

Dalam memperingati Hari Anak Nasional, ayo atur keuangan sebaik mungkin untuk masa depan anak!

23 Juli 2022

5 Tips Atur Keuangan Anak bagi Orangtua Bekerja
Pexels/Karolina Grabowska

Mengatur keuangan untuk masa depan anak dan keluarga adalah hal yang sangat penting. Hal ini agar anak-anak dapat tumbuh dengan aman dan nyaman. 

Dengan keuangan yang mumpuni maka anak akan mendapat  tempat tinggal yang aman, perawatan medis, nutrisi dan gizi makanan yang baik, dan pendidikan. Sehingga si Anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. 

Jika dilihat, dana kebutuhan anak sangat banyak sekali ya, Ma. Kalau Mama dan Papa tidak mengatur keuangan dengan baik dan benar, bisa jadi Mama dan Papa akan merasa terbebani di masa mendatang.

“Biaya terkait kebutuhan anak dapat mengkhawatirkan apabila tidak direncanakan dengan baik, dan masih banyak orang tua yang belum mengambil langkah untuk tetap siap secara finansial,” ujar Tobias Fischer, CEO Wagely.

Permasalahan ini ternyata juga dialami oleh Mama dan Papa yang bekerja serta memiliki pendapatan bulanan. 

Berdasarkan survei LIPI, pada awal pandemi menunjukkan 64,8% rumah tangga kelompok pekerja merasa mengalami kesulitan keuangan. Situasi saat ini bahkan bisa jadi lebih menantang bagi orang tua yang bekerja lantaran tingkat inflasi tahunan menurut BPS mencapai 4,35% pada bulan Juni, tertinggi dalam lima tahun terakhir sejak 2017.  

Untuk itu, dalam peringatan Hari Anak Nasional, Popmama.com telah merangkum informasi dari Wagely terkait tips praktis atur keuangan untuk anak. Simak dan ikuti yuk, Ma! 

1. Buat rencana pengeluaran dari jauh-jauh hari

1. Buat rencana pengeluaran dari jauh-jauh hari
Pexels/Karolina Grabowska

Pertama, Mama dan Papa harus membuat rencana pengeluaran dari jauh-jauh hari dengan membuat pos-pos keuangan. Tujuannya untuk mencegah kebobolan, penggunaan uang yang berlebihan secara tidak sadar. 

Contohnya membuat perencanaan pendidikan anak. Setiap tahun ajaran baru, anak-anak biasanya akan membutuhkan buku baru, pensil, pulpen, seragam baru (jika sudah kekecilan), tas baru, dan perlengkapan sekolah lainnya. Untuk itu, ketika waktu gajian Mama dan Papa sisihkan uang untuk membeli perlengkapan sekolah dan memenuhi kebutuhan sekolah anak di semester yang akan datang. 

Selain itu, adapun biaya pendidikan inti yakni untuk membayar uang semester sekolah dan lain-lain yang perlu Mama dan Papa persiapkan. Biaya ini sebenarnya bisa dipersiapkan jauh-jauh hari, sekalipun si Anak masih balita. 

Untuk membuat perencanaan biaya pendidikan inti, bisa dihitung biaya yang tercantum pada brosur-brosur sekolah. 

Adapun perencanaan lainnya yakni terkait liburan keluarga saat anak-anak libur semester. Jika Mama dan Papa akan mengajak anak berlibur di bulan Desember, maka bisa buat perencanaan liburan dan keuangan sejak bulan Juli ini. 

Dengan selalu membuat perencanaan dan menyisihkan uang terlebih dahulu, Mama dan Papa akan memiliki finansial yang tangguh. 

Editors' Pick

2. Sebisa mungkin hindari berutang

2. Sebisa mungkin hindari berutang
Pexels/Karolina Grabowska

Ketika sedang ada masalah keuangan di dalam keluarga, beberapa orangtua akan menyelesaikannya dengan jalan pintas yakni berutang. Apalagi, kini berutang sangat mudah karena ada pinjaman online (pinjol) ilegal tanpa persyaratan yang menyulitkan. 

Selain itu, kini juga tersedia fitur berbelanja dengan paylater, belanja sekarang bayar nanti. Fitur ini sangat membuat orang tergiur untuk terus berbelanja walaupun kala itu tidak memiliki uang. 

Jika, Mama dan Papa menggunakan pinjaman online atau paylater dengan tidak bijak dan hati-hati, maka nantinya akan menyulitkan diri sendiri karena memiliki tumpukan utang tak terduga. Ketika hal ini terjadi, bukan hanya Mama dan Papa saja yang merasa kesulitan, tetapi juga anak-anak. 

3. Gunakan benefit dari tempat kerja secara maksimal

3. Gunakan benefit dari tempat kerja secara maksimal
Freepik/benzoix

Seuah perusahaan pasti memiliki benefit untuk karyawan, khususnya bagi mereka yang sudah menjadi orangtua. Contohnya jam kerja fleksibel, kerja secara remote, cuti berbayar, dan asuransi kesehatan untuk seluruh anggota keluarga.

Bahkan, ada pula perusahaan yang menyediakan benefit earned wage access (EWA) yang memungkinkan karyawan mengakses gaji yang telah mereka peroleh kapan pun. Benefit ini dapat membantu Mama dan Papa memenuhi kebutuhan anak-anak yang mendesak tanpa harus berutang. 

4. Siapkan dana darurat

4. Siapkan dana darurat
Freepik

Masih banyak orangtua yang tidak menyiapkan dana darurat. Apakah Mama dan Papa pun demikian? Jika, "iya" maka kini harus mulai mempersiapkan nih, Ma. Sebab, kita tidak pernah tahu bagaimana pendapatan kita di masa mendatang. 

Jika ternyata pendapatan di masa depan tidak sebaik masa kini karena kehilangan pekerjaan, bisa jadi kebutuhan keluarga dan anak-anak menjadi tidak dapat terpenuhi. Akibatnya, Mama, Papa, dan anak-anak menjadi stres atau depresi. 

Dilihat dari data BPS, jumlah tenaga kerja Indonesia yang terdampak COVID-19 menurun dibandingkan setahun lalu, masih terdapat 11,53 juta orang penduduk usia kerja yang terdampak hingga Februari 2022. Maka dari itu, penting sekali untuk memiliki dana darurat sekitar 6-12 kali jumlah pengeluaran per bulan. 

5. Menyiapkan dana pensiun

5. Menyiapkan dana pensiun
Freepik/tirachardz

Selain menyiapkan dana masa depan anak, Mama dan Papa jangan sampai lupa untuk menyiapkan dana pensiun. Khususnya untuk yang tidak mendapat dana pensiun dari perusahaan tempatnya bekerja. 

Dana pensiun ini nantinya berguna untuk menghidupi Mama dan Papa di masa tua ketika sudah tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan. Dengan begitu, Mama dan Papa mengurangi populasi generasi sandwich, seorang anak yang harus menghidupi orangtua dan keluarga barunya kelak. 

Nah itulah 5 tips untuk mengatur keuangan Mama dan Papa guna masa depan anak dan keluarga yang cemerlang. Yuk mulai terapkan sekarang! 

Baca juga:

The Latest