Inspiratif! Rayner Setiawan, Menjadi Podcaster Sains di Usia 9 Tahun

Membahas banyak hal tentang sains dengan penuh percaya diri

13 Maret 2022

Inspiratif Rayner Setiawan, Menjadi Podcaster Sains Usia 9 Tahun
Youtube.com/SciencloPodia

Anak-anak generasi Alpha (lahir di tahun 2010-2025) hidup di era modern, di mana digitalisasi telah berkembang dengan pesat. Apalagi di era pandemi, kehidupan digital semakin terasa. 

Jika dikelola dengan baik, kemajuan teknologi ini akan membawa hal positif untuk anak-anak lho, Ma. Contohnya saja yang dilakukan oleh Rayner Setiawan, anak 9 tahun yang menjadi podcaster Sains. 

Dengan kemajuan teknologi, ia menyalurkan pengetahuannya melalui podcast yang diunggah pada YouTube, Spotify, dan Instagram. Kemampuannya ini membuat banyak orang takjub kepadanya. Bahkan, tak sedikit pula yang jadi terinspirasi. 

Untuk mengetahui kisah hebat Rayner Setiawan, coba simak informasi dari Popmama.com berikut ini yuk! Siapa thu bisa menginspirasi Mama dan si Anak.

1. Melakukan podcast STEM

1. Melakukan podcast STEM
Youtube.com/SciencloPodia

Rayner Setiawan telah membuat podcast berjudul “SciencloPodia” sejak usianya 5 tahun. Melalui podcast tersebut, Rayner berbicara tentang STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia.

Podcast ini bermula dari sang Mama, Tania Sari yang mengetahui ketertarikan Rayner terhadap dunia sains dan story telling. Mulai saat itu, Tania membuatkan podcast untuk anaknya menyalurkan dan mengolaborasikan kedua kemampuannya itu. 

Hingga saat ini, Rayner telah membahas berbagai hal seperti Covid-19, bahaya karbon monoksida, macam-macam bakteri, sel, tsunami, sistem imun, dan masih banyak lainnya.

Rayner selalu terlihat luwes dan penuh percaya diri saat sedang menyampaikan materi-materi dalam podcastnya. Keren sekali ya, Ma!

2. Melakukan podcast bersama para ahli dalam bidang STEM

2. Melakukan podcast bersama para ahli dalam bidang STEM
Youtube.com/SciencloPodia

Rayner pun kerap mengundang para ahli ke dalam podcastnya untuk berdiskusi topik menarik bersama. Contohnya, mengundang Dr. Sastia Putri untuk membahas metabolisme, kemudian menghadirkan Dwi Sasetyaningtyas selaku CEO Sustaination untuk membicarakan tentang polusi dan merawat bumi, dan masih banyak narasumber keren lainnya. 

Hebatnya lagi, dalam podcast tersebut Rayner mampu mengimbangi pembicaraan setiap narasumber yang sudah ahli lho, Ma. Ia benar-benar terlihat antusias dan sangat enjoy berbincang-bincang di dalam podcast tersebut.

3. Tips mendorong kesuksesan anak di era digital a la Mama Rayner

3. Tips mendorong kesuksesan anak era digital a la Mama Rayner
Youtube.com/SciencloPodia

Tania sari selaku Mama dari Rayner percaya setiap anak memiliki kecerdasannya masing-masing. Hanya saja diperlukan peran orang tua untuk mengenali potensi si Anak dan membantunya bersaing dan meraih sukses di masa depan.  

Tania sendiri telah mengetahui bakat dari sang buah hati sejak usia dua tahun. Ia melihat Rayner telah memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan sangat senang jika diberi kesempatan untuk mendongeng dan bercerita. 

"Dari (Rayner) kecil, saya dan Ayahnya selalu ajak (dia) untuk diskusi ringan tentang apa yang kita baca dan kita lihat. Di situ saya tahu Rayner senang sekali kalau diberikan kesempatan untuk menceritakan kembali. Memang kami tidak fokus pada ceritanya harus benar, yang penting bagaimana dia merangkai informasi dengan ekspresi dan gaya dia sendiri," tutur Tania.

Setelah mengetahui hal itu, Tania menerapkan berbagai kegiatan belajar progresif. Pertama ada kegiatan belajar eksplorasi. Tania selalu membebaskan Rayner memilih sendiri buku cerita yang ingin dibaca, serta topik apa saja yang ingin ia pelajari. Bahkan, hal ini terus berlanjut hingga saat ini ketika ia memilih topik untuk membuat podcast. 

Kemudian Tania mengajak anak untuk berpikir kritis. Dalam hal ini Tania kerap memberikan stimulasi untuk Rayner melalui pertanyaan sederhana seperti kenapa, bagaimana, dan kenapa tidak. Dengan demikian, Rayner tumbuh menjadi anak exceptional.

Selanjutnya, ada kegiatan personalized learning. Melalui kegiatan ini, Tania selalu membebaskan anak dalam hal belajar sesuai dengan kebutuhan, minat, bakat, serta tumbuh kembang Rayner. Ia pun menerapkan experiential learning pada sang anak. Hal ini merupakan pembelajaran secara praktik. 

Terakhir, Tania mengajak Rayner untuk melakukan collaborative & cooperative learning. Dalam hal ini, Tania mengajak Rayner untuk berkolaborasi melakukan hal baru yakni bercerita tentang topik yang ia sukai melalui podcast. Melalui hal ini, Rayner menjadi mengetahui hal-hal baru seperti  bersikap di depan kamera, cara berdiskusi yang baik dengan orang lain, menghargai pendapat orang lain dan lain sebagainya. 

Nah itulah beberapa informasi mengenai Rayner Setiawan. Semoga beberapa pembelajaran progresif yang dilakukan oleh Tania pada Rayner dapat Mama terpakan di rumah. Sebab, hal itu mampu mendorong si Anak berkarya dan berprestasi di tengah globalisasi dan digitalisasi. 

Semangat terus mendampingi anak ya, Ma! 

Baca juga:


 

The Latest