Tragis! 19 Siswa SD Tewas Usai Remaja SMA Menembaki Sekolah di Texas

Pelaku disebut orang yang aneh dan antisosial oleh teman sekelasnya

26 Mei 2022

Tragis 19 Siswa SD Tewas Usai Remaja SMA Menembaki Sekolah Texas
AP Photo/Jae C. Hong

Kasus penembakan massal akhir-akhir ini semakin marak terjadi di Amerika Serikat. Terbaru, seorang remaja bernama Salvador Ramos dari sekolah menengah atas di Texas melakukan penembakan massal pada sebuah sekolah dasar. Ia menembak dari kelas ke kelas.

Kejadian ini tentu saja memakan banyak korban. Berdasarkan informasi terkini, saat ini 21 orang dinyatakan meninggal dunia, 19 orang murid di sekolah dasar dan dua orang lainnya adalah guru.

Tindakan ini di luar dugaan orangtuanya. Sang Mama, Adriana Reyes mengatakan, Salvador bukan orang yang kejam.

Ia pun mengungkapkan jika hubungannya dengan Salvador baik. Namun, anak lelakinya itu memang sering menyendiri.

Untuk mengetahui kronologi penembakan anak SD di Texas yang menewaskan banyak korban, berikut ini Popmama.com membagikan informasinya untuk Mama. 

1. Kronologi kejadian

1. Kronologi kejadian
AP Photo/Jae C. Hong

Berdasarkan keterangan dari pihak berwenang yang menangani kasus ini, pelaku memulai aksi kejamnya ini dengan membunuh sang nenek. Lalu, ia pergi ke sekolah dasar di Uvalde, Texas.

Di sana ia menabrak sebuah kendaraan. Setelah itu ia melenggang masuk ke dalam sekolah dan melancarkan aksi jahatnya. 

"Sebelum menyerang sekolah, penembak itu membunuh neneknya, menabrak kendaraan di dekat sekolah, dan kemudian masuk ke ruang kelas. Dia lalu menutup pintu dan melepaskan tembakan ke arah para murid dan guru," kata juru bicara Departemen Keamanan Publik, Texas, Chris Olivarez kepada NBC.

Warga di sekitar sekolah yang melihat pelaku menabrak kendaraan dan berjalan ke sekolah membawa pistol, langsung membuat laporan pada tugas keamanan. 

"Para petugas yang segera datang mendengar bunyi tembakan dari arah ruang kelas dan mencoba masuk namun mereka ditembaki oleh pelaku," imbuhnya. 

Akhirnya petugas memilih untuk menghancurkan kaca ruang kelas dan menyelamatkan semua siswa. 

Namun, belum sempat menyelamatkan seluruh siswa di dalam kelas, pelaku langsung masuk ke dalam satu kelas dan menembaki 21 orang yang ada di ruangan tersebut. Mereka adalah 2 orang guru dan 19 siswa. 

Editors' Pick

2. Pelaku telah membuat peringatan sebelum melakukan penembakan

2. Pelaku telah membuat peringatan sebelum melakukan penembakan
AP Photo/Jae C. Hong

Sebelum melancarkan aksi penembakan di sekolah, pelaku telah memberi peringatan melalui akun Facebook miliknya.

Dikutip dari CBS News, dalam pesan pertamanya dia menuliskan rencana untuk menembak neneknya. Pada pesan kedua, dia mengaku sudah melakukannya, dan dalam pesan ketiga, dia mengatakan akan menyerang sebuah sekolah dasar.

Pesan terakhirnya yang ditulis oleh pelaku diunggah sekitar 15 menit sebelum melakukan penembakan massal.

Namun, Meta, perusahaan pemilik Facebook, mengkonfirmasi bahwa pesan-pesan pelaku penembakan itu bersifat pribadi dan tidak bisa dilihat oleh pengguna lain.

3. Senjata yang digunakan

3. Senjata digunakan
Pexels/Skitterphoto
Ilustrasi

CBS News melaporkan, Salvador Ramos menggunakan senjata berupa pistol semi-otomatis AR-15, dan magazin berkapasitas tinggi.

Senator negara bagian Texas, Roland Gutierrez, mengatakan, pelaku membeli dua senapan bergaya militer pada ulang tahun ke-18.

4. Menurut temannya, pelaku merupakan orang aneh dan antisosial

4. Menurut temannya, pelaku merupakan orang aneh antisosial
Freepik/Jcomp
Ilustrasi

Ivan Arellano teman sekelas pelaku di SMA Uvalde mengatakan, jika Salvador sudah tidak lagi datang ke sekolah. Ia pun menuturkan, dalam kesehariannya pelaku adalah orang yang aneh dan antisosial.

Ivan pun bercerita dalam kesehariannya pelaku sering menggunakan ketakutan dan intimidasi untuk menakuti teman-teman sekelasnya.  

"Dia memilih untuk menggertak orang, dan ketika itu tidak berhasil, dia hanya akan marah," jelas Ivan. 

Semoga kasus penembakan di Amerika berhenti sampai di sini. Tidak ada lagi masyarakat yang tewas, khususnya anak-anak tidak bersalah, meninggal dengan tragis.

Baca juga:

The Latest