Ma, Ketahui Hal-Hal yang Dapat Memicu Stres pada Anak

Tekanan akademik dari orangtua bisa membuat anak tertekan dan mengalami stres

19 Juni 2022

Ma, Ketahui Hal-Hal Dapat Memicu Stres Anak
Pexels/Monstera

Apakah Mama memahami tingkah laku dan hal-hal yang bisa membuat anak mama stres? 

Anak mungkin saja tidak bisa mengekspresikan diri mereka ketika mengalami stres, Ma. Bisa jadi mereka juga tidak paham yang namanya stres. Bukan hanya orang dewasa saja, anak juga bisa mengalami stres.

Orang dewasa mungkin kurang memahami hal-hal yang membuat anak-anak di usianya mengalami stres walaupun jika dilihat umur mereka masih tergolong muda. Pada dasarnya yang kita tahu anak hanya suka bermain dengan teman-temannya. 

Padahal tanpa Mama sadari, anak bisa saja mengalami stress dan tertekan hingga mengganggu kesehatannya.

Sebagai orangtua, penting sekali mengamati kebiasaan anak dan perkembangan mereka agar orangtua memahami hal-hal yang membuat mereka tidak nyaman. 

Untuk itu, Popmama.com akan bantu Mama mencari tahu kira-kira hal apa saja sih yang bisa menimbulkan stres pada anak? 

Yuk, langsung disimak saja Ma informasinya. 

1. Kurangnya waktu beristirahat

1. Kurang waktu beristirahat
Pexels/Sam K

Sama halnya dengan orang dewasa, Ma. Ketika kita lelah kurang istirahat dan kurang tidur, kita akan mengalami sedikit stres saat menjalani aktivitas. Begitu pun anak-anak.  

Banyaknya jadwal yang mereka miliki dari berangkat sekolah, dilanjut lagi dengan beberapa les hingga malam membuat mereka lelah. Hal tersebut memicu munculnya stres dan Mama harus memahami keadaan tersebut. 

2. Jadwal yang terlalu padat

2. Jadwal terlalu padat
Pexels/August de Richelieu

Anak-anak berada di usia belajar dan bermain. Artinya keduanya harus diseimbangkan supaya ia tetap mendapat pelajaran dan juga kesenangan. Jadwal yang terlalu padat hingga tidak ada waktu istirahat bisa menimbulkan stres pada anak. 

Tidak sedikit orangtua yang mencoba berbagai les untuk anaknya dari pagi hingga malam tanpa memberi waktu bagi anak untuk istirahat. Mama harus memahami isyarat dari anak ketika mereka lelah, bosan dan sebagainya. 

Jika anak kurang bersemangat untuk melakukan kegiatannya lagi, mungkin Mama perlu mencari tahu. Bisa jadi mereka bosan dan mengalami stres dengan padatnya jadwal yang diberikan. 

2. Perkembangan lingkungan yang lebih cepat

2. Perkembangan lingkungan lebih cepat
Pexels/Thirdman

Memasuki dunia sekolah, anak akan dihadapkan oleh lingkungan baru, teman baru, dan hal-hal baru yang mungkin sebelumnya belum pernah ia pelajari ketika di rumah. Di saat itu juga anak akan dituntut untuk bisa beradaptasi dengan dunia barunya. 

Bagi orangtua, menyekolahkan anak mungkin menjadi hal yang menyenangkan. Melihat anak berkenalan dengan orang baru dan memahami lingkungan lain selain rumah. Tapi apakah Mama tahu bahwa saat itulah anak juga mengalami stres?

Stres dalam arti ia harus menyesuaikan diri dengan yang lain. Ikut mengejar ketertinggalan dalam bergaul, belajar dan lain-lain. Masa ini jika tidak diimbangi dengan hal-hal yang membuat mereka senang sesekali akan membuat anak tertekan. 

Editors' Pick

3. Tekanan akademik dari orangtua

3. Tekanan akademik dari orangtua
Pexels/Gustavo Fring

Ma, siapa yang tidak ingin memiliki anak pintar, cerdas dan berprestasi. Semua orangtua mungkin akan setuju bahwa memiliki anak yang berprestasi adalah kebanggaan keluarga. 

Namun bukan berarti Mama harus memaksa dan menuntut sesuai apa yang Mama inginkan. Anak pun ingin menjadi orang pintar, mereka pun merasa sedih ketika mendapat nilai buruk. 

Jadi, jangan memaksa mereka untuk selalu mendapat nilai yang bagus sementara mereka juga mungkin sudah berusaha semaksimal mungkin.

Tekanan dan omelan dari Mama saat mereka mendapat nilai yang tidak baik akan berdampak pada kesehatannya. Ia akan mengalami stres, Ma.

5. Anak terpapar konten pornografi

5. Anak terpapar konten pornografi
Pexels/Jessica Lynn Lewis

Dunia digital saat ini sangat menakutkan dan mengkhawatirkan. Mudahnya akses pornografi untuk siapa saja termasuk anak-anak membuat mereka bisa terpapar. 

Konten pornografi bisa didapatkan dan dilihat melalui iklan, video klip, games dan masih banyak lagi. Anak yang sudah bisa atau tanpa sengaja mengakses konten pornografi dapat membuat anak stres. 

Mengapa demikian, Ma? Karena mereka akan merasa penasaran untuk dapat melihatnya terus-menerus sehingga itu mengganggu pikirannya. Jadi, dampingi terus anak mama ketika mereka larut menatap gadget. 

6. Masalah keluarga membuat anak stres

6. Masalah keluarga membuat anak stres
Freepik

Mungkin Mama tidak sadar ketika terjadi keributan di dalam rumah, anak akan merasa kehilangan tempat berlindung. Mereka merasa kehilangan rumah yang aman karena anggota keluarga yang tengah bermasalah. 

Misalnya saja KDRT, perceraian dan pertengkaran yang dialami orangtua membuat anak merasa cemas, takut hingga pelan-pelan menimbulkan stres bagi mereka. Pahami bahwa anak dalam masa tumbuh dan berkembangnya membutuhkan tempat yang aman. 

Sama halnya ketika orangtua mengalami stres dan hilang kendali, anak akan merasa kehilangan perhatian. Untuk itu, meskipun mungkin Mama mengalami suatu masalah tertentu dalam keluarga, pastikan anak tetap mendapatkan ketenangan.

7. Kekerasan pada anak atau bullying

7. Kekerasan anak atau bullying
Freepik/Zinkevych

Kekerasan pada anak ataupun bullying saat ini belum bisa teratasi dengan baik. Tanpa sepengetahuan Mama, bisa jadi anak-anak mendapatkan ejekan, bulian dan perlakukan yang tidak baik. Itu bisa membuat anak stres, Ma. 

Bulian dan ejekan tidak hanya terjadi di dunia nyata, namun juga di dunia maya. Di mana saat ini orang bebas mengetik komentar jahat tanpa bertemu langsung. 

Anak yang mengalami bulian akan merasa tertindas, bingung apa yang harus dilakukan karena mereka juga mungkin tidak tahu bagaimana menyikapinya. Hal-hal seperti ini menjadikan anak menjadi pribadi tertutup dan takut.

Mengurung diri tidak mau bertemu orang lain. Mama harus benar-benar perhatian. Sebisa mungkin tanya bagaimana keadaan anak di sekolah, atau bila perlu tanya bagaimana teman-temannya memperlakukan ia. 

Hal ini meminimalisir stres yang dialami anak. Sehingga anak tidak merasa sendirian. 

8. Anak mengalami sakit kronis

8. Anak mengalami sakit kronis
Pexels/MART PRODUCTION

Anak-anak yang memiliki penyakit tertentu hingga membuatnya tidak bisa berkumpul dan bermain bersama teman-temannya bisa jadi mengalami stres, Ma. 

Kehilangan waktu bermain, tidak bisa sekolah dan hanya bertemu dengan dokter menimbulkan stres dan bosan pada anak. Di kondisi seperti ini, peran Mama ialah mendampingi dan terus mendukungnya agar ia tidak merasa sedang tertekan. 

Itulah beberapa hal yang dapat memicu stres pada anak. Semoga Mama bisa mengatasinya dengan baik ya, Ma. 

Baca juga: 

The Latest