7 Langkah Jitu Melatih Konsentrasi Anak

Menghadapi tugas sekolah dan aktivitas lain, anak butuh bisa berkonsentrasi

7 September 2023

7 Langkah Jitu Melatih Konsentrasi Anak
Freepik.com

Mulai mengenal tugas sekolah dan materi pelajaran yang beragam, anak mama dituntut harus bisa berkonsentrasi.

Berbeda dengan orang dewasa, usia anak tidak bisa dipaksa berkonsentrasi jika dirinya sudah tidak nyaman. Sementara kurikulum kegiatan belajar mengajar sekarang ini makin padat dan rumit.

Menjadi tugas Mama dan Papa melatih anak-anak untuk meningkatkan konsentrasi. Dimulai dari mengatur pola belajar, memberikan asupan gizi yang baik, dan membiasakan olah raga.

Popmama.com merangkum 7 cara mudah di bawah ini untuk Mama dan Papa melatih daya konsentrasi si Anak.

1. Berlatih membuat jadwal

1. Berlatih membuat jadwal
Pexels

Anak mama akan lebih mudah mengerjakan tugasnya jika mengacu pada jadwal. Tanpa jadwal, ia akan kesulitan karena belum bisa melatih ingatan jangka panjangnya dan merangkum jadwal di dalam kepala.

Mama bisa melatihnya membuat jadwal kegiatan dengan kertas karton atau papan tulis kecil. Buat kolom yang berisi keterangan hari, tanggal, waktu dan uraian kegiatan.

Sepulang sekolah, tanyakan apakah ada tugas dari pelajaran hari ini. Jika ada, segera tuliskan di papan jadwal rincian tugasnya dan kapan waktu pengumpulannya.

Mama bisa juga memberinya buku catatan kecil untuk mencatat tugas-tugas dari guru, sebelum ia pindah ke papan jadwalnya di rumah.

2. Belajar membuat prioritas

2. Belajar membuat prioritas
bluediamondgallery.com/ Nick Youngson

Setelah memiliki papan jadwal, ajari si Anak menentukan prioritasnya. Terlebih jika ia tak hanya memiliki tanggung jawab pada tugas sekolah, tapi juga les tambahan.

Beri pemahaman tentang lebih mengutamakan batas waktu terdekat. Selesaikan terlebih dahulu tugas atau pekerjaan yang paling dekat dengan waktu pengumpulannya.

Editors' Pick

3. Menyelesaikan pekerjaan secara bertahap

3. Menyelesaikan pekerjaan secara bertahap
Pexels

Mengerjakan tugas sekaligus bisa membuat si Anak bosan atau jenuh.

Mama bisa membantunya membagi tugas tersebut menjadi beberapa tahapan. Misalnya, saat ia sedang mengerjakan tugas matematika dengan jumlah 10 soal, beri jeda setiap 3 soal untuk bersandar di kursinya sambil meneguk minuman.

Melatihnya bekerja secara bertahap bermanfaat baik untuk masa depannya kelak. Ia jadi terlatih mengukur kemampuan dirinya. Tidak akan memaksakan diri mengerjakan hal yang ia belum mampu dan bijak dalam menentukan jeda.

4. Berlatih menghadapi deadline

4. Berlatih menghadapi deadline
maxpixel.freegreatpicture

Tak jarang tugas-tugas yang diterima si Anak memiliki jangka waktu pendek. Biasanya, ia menjadi panik dan tertekan saat mengerjakannya. Ada perasaan takut tidak selesai tepat waktu, tapi juga tidak bisa memaksakan dirinya sendiri.

Nah, Mama dan Papa bisa melatih si Anak menghadapi deadline lewat permainan. Berikan ia soal matematika sederhana lalu tetapkan batasan waktu dengan alarm atau stopwatch. Katakan bahwa ia harus menyelesaikannya sebelum penanda waktu berbunyi. Ia juga bisa memantau berapa waktu yang tersisa dari angka yang muncul pada layar.

Lakukan ini sesekali saja untuk melatihnya berhadapan dengan deadline. Jangan lupa memberikan pujian jika ia bisa menyelesaikannya dengan baik dan tepat waktu.

5. Menciptakan kondisi belajar yang tenang dan kondusif

5. Menciptakan kondisi belajar tenang kondusif
Pixabay/ luntan6644

Meski sudah dilatih sebaik apapun, kondisi belajar tetap menentukan daya konsentrasi si Anak. Sediakanlah ruang belajar yang kondusif dan menyenangkan.

Bisa dengan meletakkan speaker kecil untuk memperdengarkan musik, meletakkan pot bunga, atau menghadapkan jendelanya ke taman di samping rumah.

6. Selingan mainan yang membutuhkan konsentrasi

6. Selingan mainan membutuhkan konsentrasi
Flickr

Selain permainan deadline, Mama bisa memberikan mainan edukatif pada si Anak yang membutuhkan konsentrasinya. Bisa berupa rubik, puzzle, atau bongkar pasang. Sejauh ini puzzle memang yang terbaik untuk melatih konsentrasi anak. Ia harus menemukan potongan yang tepat dan mencocokkannya dengan bagian yang kosong. 

7. Memberi asupan gizi baik dan olahraga

7. Memberi asupan gizi baik olahraga
maxpixel.freegreatpicture

Selain latihan menghadapi tugas, asupan gizi dan olah raga tak kalah penting untuk dilakukan. Mama harus rajin-rajin menyiapkan makanan bergizi yang baik untuk kesehatan otaknya. Makanan dengan kandungan omega 3 tinggi seperti daging salmon cukup mudah diolah lho, Ma.

Biasakan juga si Anak berolahraga ringan sehabis bangun tidur.

Bisa dengan peregangan otot di samping tempat tidur, berlari kecil di pekarangan atau menirukan gerakan senam sederhana yang Mama arahkan. Olahraga membuat peredaran darah semakin lancar, sehingga distribusi oksigen ke otak tidak terganggu.

Coba 7 cara melatih konsentrasi anak dengan cara di atas, Ma! Nanti kita lihat hasil baiknya. 

Baca juga:

The Latest