7 Cara Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi pada Anak

Kemampuan bersosialisasi anak yang ditanamkan sejak dini, akan terbawa hingga ia dewasa nanti

13 Juni 2022

7 Cara Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi Anak
Pexels/kampusproduction

Umumnya ketika bertemu orang baru, anak-anak cenderung malu dan takut. Hal ini terjadi karena anak-anak belum terbiasa dengan kondisi tersebut. Menghilangkan rasa malu anak saat bertemu orang baru, tidak bisa dilakukan secara instan, Ma!

Anak-anak harus dibiasakan untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, sehingga lama kelamaan rasa percaya diri pada anakpun tumbuh.

Meningkatkan kemampuan bersosialisasi pada anak dapat dimulai dari lingkungan sekitar. Dalam hal ini orangtua haruslah menjadi role model untuk anaknya.

Mengajarkan anak bersosialisasi sejak dini dapat menjadi bekal untuk anak saat dewasa, dalam bermasyarakat ataupun membangun hubungan pertemanan.

Sebaiknya sejak dini para orangtua sudah mulai membiasakan anaknya untuk tidak menjadi pemalu saat bertemu dengan orang baru. Kemampuan bersosialisasi pada anak dapat dilakukan dengan berbagai cara lhi, Ma!. Berikut beberapa cara meningkatkan kemampuan bersosialisasi pada anak yang telah Popmama.com rangkum. Mama, disimak yuk!

1. Ajak anak bermain di luar rumah

1. Ajak anak bermain luar rumah
Pexels/kampusproduction

Mengajak anak bermain di luar rumah seperti di taman bermain, dapat menjadi hal sederhana yang membuat anak belajar untuk bersosialisasi. Di taman bermain anak akan bertemu dengan banyak orang baru, mulai dari orangtua bahkan teman sebayanya.

Dengan bermain di luar rumah, anak-anak akan mulai mengenali lingkungan sekitarnya. Saat anak disapa oleh orang yang lebih tua ataupun teman sebayanya, Mama dapat mengajarkan anak untuk membalas sapaan tersebut dengan percaya diri. Dengan hal ini nantinya anak akan terbiasa untuk berinteraksi dengan orang disekitarnya.

2. Kenalkan anak dengan teman sebayanya

2. Kenalkan anak teman sebayanya
Pexels/erenli

Para orangtua kerap kali mengajak anaknya pergi ke suatu acara. Dalam acara tersebut, umumnya anak akan bertemu dengan anak-anak lain seusianya. Situasi ini merupakan momen yang tepat untuk Mama mengenalkan anak kepada teman-teman sebayanya.

Beri keyakinan pada anak untuk memberanikan diri mengajak berkenalan temannya duluan. Selain anak dapat menambah teman, mengenalkan anak pada teman sebayanya juga dapat membuat anak lebih percaya diri untuk dapat berinteraksi dengan orang lain.

Editors' Pick

3. Ajarkan anak berbagi kepada orang lain

3. Ajarkan anak berbagi kepada orang lain
Pexels/ivansamkov

Mengajarkan anak berbagi kepada orang lain, menjadi suatu nilai yang penting untuk ditanamkan. Jika anak sedari kecil sudah diajarkan untuk berbagi kepada orang lain, maka ia akan terbiasa melakukannya hingga dewasa nanti. Mengajarkan anak untuk berbagi, dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi pada anak.

Mengajarkan anak untuk berbagi, juga akan melatih kepekaan anak terhadap lingkungan sosialnya. Anak akan memahami bahwa ia harus berbagi kepada orang-orang yang membutuhkan bantuannya. Cara ini dapat dimulai dari hal kecil, seperti mengajarkan anak untuk berbagi bekal makanan kepada temannya yang tidak membawa bekal saat di sekolah.

4. Ajak anak berbelanja

4. Ajak anak berbelanja
Pexels/annapou

Berbelanja juga dapat menjadi cara untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi anak. Sebab, saat berbelanja anak akan bertemu dengan banyak orang baru dengan berbagai latar belakang. Sebisa mungkin saat berbelanja, Mama memberikan kesempatan pada anak untuk membayar barang belanjaannya di kasir.

Hal ini akan membuat anak belajar, bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain. Cara ini juga akan membuat anak semakin mandiri. Berbelanja juga akan melatih keberanian anak untuk berinteraksi dengan orang lain. Misalnya saat anak kesulitan menemukan barang, otomatis ia akan meminta bantuan karyawan toko untuk mencarikan barang tersebut.

5. Ajarkan anak untuk tolong menolong

5. Ajarkan anak tolong menolong
Pexels/thirdman

Dalam hal ini Mama dapat memberikan pemahaman pada anak, jika ia menemukan seseorang yang membutuhkan bantuannya, maka yang harus ia lakukan adalah menolong orang tersebut.

Sebagai role model, mama dapat memberikan contoh pada anak untuk menolong sesama. Misalnya menolong tetangga yang membutuhkan makanan, menolong teman yang jatuh dari sepeda, atau memberikan sedikit rezeki kepada orang-orang yang dirasa kurang mampu. Libatkan anak saat melukan hal-hal tersebut, sehingga ketika dewasa ia sudah terbiasa melakukan kebaikan.

6. Ajak menghadiri acara keluarga

6. Ajak menghadiri acara keluarga
Pexels/andybarbour

Umumnya anak-anak merasa malu saat bertemu saudara-saudaranya, terutama saudara jauh yang jarang ia temui. Dalam hal ini Mama dapat memberikan pemahaman pada anak, bahwa mereka adalah keluarganya dan ia tidak perlu takut.

Ajak anak untuk berkenalan dengan saudara-saudaranya. Saat sudah berkumpul, biarkan anak bermain dan mencari teman seusianya. Dengan begitu anak akan terbiasa dan tidak malu lagi saat menghadiri acara keluarga. Bebaskan anak untuk bermain bersama sepupu-sepupunya, sehingga nantinya ia akan lebih percaya diri untuk dapat berinteraksi dengan banyak orang.

7. Ajarkan anak untuk bersikap ramah kepada orang lain

7. Ajarkan anak bersikap ramah kepada orang lain
Pexels/kampusproduction

Hal ini mungkin terlihat sepele, namun akan berarti besar bagi anak. Ajarkan anak untuk memberikan senyum saat bertemu orang lain. Jangan biarkan anak memasang muka jutek ataupun marah saat bertemu orang yang tak dikenalnya.

Selain itu, ajarkan pula anak untuk menyapa atau memberi salam terlebih dahulu, saat ia bertemu  dengan orang yang lebih tua darinya. Biasakan anak untuk membalas sapaan orang lain disekitarnya, dan menjawab setiap pertanyaan yang ditujukan kepadanya. Dengan hal ini, orang lain juga akan senang untuk berinteraksi kepada anak mama.

Nah itu dia, Ma beberapa cara meningkatkan kemampuan bersosialisasi pada anak. Kemampuan bersosialisasi yang ditanamkan pada anak sejak dini, akan memudahkannya untuk berinteraksi dengan orang lain saat ia tumbuh dewasa.

Baca Juga :

The Latest