7 Alasan Anak Sulung Biasanya Lebih Dewasa dan Bijaksana

Mengemban tanggung jawab yang lebih besar adalah salah satu alasannya

16 Maret 2021

7 Alasan Anak Sulung Biasa Lebih Dewasa Bijaksana
Freepik

Walau memang ada ungkapan usia tidak memengaruhi tingkat kedewasaaan seseorang, namun dalam kehidupan sehari-hari Mama mungkin melihat anak sulung yang tumbuh jadi pribadi yang lebih dewasa dan bijaksana dibandingkan dengan adik-adiknya. 

Hal tersebut dikarenakan didikan yang diberikan orangtuanya, sehingga berpengaruh terhadap pembentukan karakter si Anak untuk dapat bersikap lebih dewasa dan bijaksana.

Di bawah ini Popmama.com rangkum 7 alasan mengapa anak sulung lebih dewasa dan bijaksana.  

1. Memiliki sisi pandang yang bijaksana dan melihat masalah secara keseluruhan

1. Memiliki sisi pandang bijaksana melihat masalah secara keseluruhan
Freepik/drobotdean

Pada umumnya, seorang anak sulung akan memiliki sisi pandang yang lebih bijaksana dalam menyikapi suatu permasalahan. Mereka juga terbiasa melihat masalah secara keseluruhan. 

Hal tersebut dapat kita lihat pada mayoritas karakter anak sulung yang memiliki 2 adik atau lebih. Mereka dituntut untuk memberikan solusi terbaik dalam suatu masalah dan juga harus adil kepada adik-adiknya.

2. Terbiasa bersikap dewasa

2. Terbiasa bersikap dewasa
Freepik/prostooleh

Dibandingkan dengan adik-adiknya, dari kecil anak sulung biasanya diperlakukan lebih dewasa oleh orangtuanya.

Saat Papa dan Mama sibuk mengurus adiknya, biasanya anak sulung diajarkan untuk bisa lebih mandiri dan memberikan contoh yang baik, sehingga kelak dia dapat menjadi contoh teladan bagi adik-adiknya.

Memang terkesan membebani, namun hal itu membuat dia menjadi labih terasah untuk lebih bisa bersikap dewasa dikemudian hari dan dijadikan panutan oleh adik-adiknya.

Editors' Pick

3. Terbiasa untuk tak mengeluh

3. Terbiasa tak mengeluh
Freepik/prostooleh

Keinginan untuk berkeluh kesah saat merasa sakit, sedih, marah, ataupun kecewa pasti ada. Mereka terbiasa memulihkan luka sendiri sehingga mereka terbiasa dengan rasa sakit dan belajar untuk bangkit tanpa banyak bicara kepada orang-orang disekitarnya.

Anak sulung biasanya merasa khawatir bahwa keluhannya itu akan semakin membebani orangtuanya.

4. Terlatih untuk bekerja keras

4. Terlatih bekerja keras
Freepik/pch.vector

Kerja keras bukanlah hal asing bagi seorang anak sulung. Dari kecil mereka sudah terbiasa untuk melakukannya. Dan ini menjadi karakter yang berguna untuk masa depannya.

Dibandingkan dengan anak kedua atau ketiga, menjadi anak pertama biasanya lebih sulit untuk mendapatkan perhatian orangtua.

Hal ini dapat membuat dia jadi terdorong untuk berprestasi sebagai upaya menarik perhatian orangtuanya.

5. Terbiasa untuk tidak egois

5. Terbiasa tidak egois

Ketika meminta sesuatu kepada orangtua yang harus memenuhi kebutuhan dia dan adik-adiknya, anak sulung lebih memilih untuk berusaha sendiri.

Kondisi mental itulah yang membuatnya kuat dan tak suka berpangku tangan.

Menjadi anak pertama, membuatnya sulit untuk egois. Dia harus memikirkan bagaimana kondisi orangtua dan adik-adiknya. Hal ini melatihnya menjadi pribadi yang mandiri.

6. Menerima untuk diandalkan

6. Menerima diandalkan
Freepik/prostooleh

Kadang saat orangtua sedang sibuk dengan pekerjaan mereka, anak sulunglah yang diberikan amanah untuk menjaga adik-adiknya. Bahkan kadang diminta untuk memenuhi kebutuhan adik-adiknya saat mereka membutuhkan bantuan atau pertolongan.

Hal itulah yang membuat anak sulung selalu menerima untuk dapat diandalkan oleh orangtua dan adik-adiknya.

7. Sudah terbiasa mengemban tanggung jawab

7. Sudah terbiasa mengemban tanggung jawab
Freepik/Senivpetro

Sering kali ketika adiknya terluka atau melakukan kesalahan, anak sulung yang disalahkan karena harusnya dia yang bertanggung jawab untuk menjaga adik-adiknya.

Sadar atau tidak, mereka sudah terlatih untuk jadi pribadi yang bertanggung jawab dan dapat diandalkan. 

Anak sulung berperan layaknya orangtua kedua bagi adik-adiknya. Dia harus bertanggung jawab terhadap adik-adiknya saat orangtua sedang tidak ada.

Itulah beberapa alasan mengapa anak sulung biasanya lebih dewasa dan bijaksana. Bukan karena mereka terlahir seperti itu, namun kadang keadaan yang mendukung membentuknya menjadi demikian.

Baca juga:

The Latest