5 Hal yang Perlu Orangtua Lakukan jika Anak Suka Mengutil Barang

Jangan biarkan perilaku buruk seperti mengutil barang atau kleptomania terus dibiarkan ya, Ma!

22 Agustus 2020

5 Hal Perlu Orangtua Lakukan jika Anak Suka Mengutil Barang
Freepik

Ma, sudah pernah dengar istilah kleptomania? 

Kleptomania merupakan kondisi seseorang yang memiliki gangguan mental, sehingga membuat dirinya tidak mampu menahan diri untuk mengambil barang yang bukan miliknya. Meskipun kleptomania mengambil barang orang lain, namun ini berbeda dengan pencuri pada umumnya yang mengambil barang-barang bernilai tinggi ya, Ma.  

Perlu Mama ketahui nih kalau perilaku kleptomania juga bisa terjadi pada anak-anak, lho. Kleptomania pada usia anak-anak sendiri biasanya mencuri benda-benda kecil dan bisa dikatakan murah seperti cokelat, pensil, penghapus atau mainan. Sepertinya Mama perlu waspada mengenai hal ini. 

Penyakit mental yang membuat penderitanya terganggu secara emosional ini tentu memiliki ciri-ciri tersendiri lho, Ma. Ciri-ciri kleptomania yang harus Mama ketahui, seperti:

  • Terdorong untuk mencuri barang yang belum tentu diperlukan dan berharga,
  • ada perasaan senang ketika sedang mencuri,
  • merasa lega dan puas saat mengambil barang orang lain, namun terkadang muncul perasaan bersalah,
  • memiliki dorongan spontan untuk kembali mencuri, meskipun sebelumnya pernah menyesal.  

Jika Si Anak di rumah mulai terlihat ada tanda-tanda yang menjurus ke perilaku kleptomania, berikut tips dari Popmama.com.

Dibaca sampai habis ya, Ma!
 

1. Berusaha memberikan pengertian

1. Berusaha memberikan pengertian
Pixabay/MK1_FIESTA

Keinginan si Anak yang untuk mencuri biasanya berawal dari perasaan minder lho, Ma. 

Beberapa yang tidak bisa menahan keinginananya sendiri bisa berujung minder dengan barang orang lain. Belum lagi kalau teman-teman di sekolahnya sering memamerkan barang atau mainan baru, ini akan memicunya ingin memiliki barang yang sama. 

Inilah salah satu faktor yang membuat si Anak memiliki keinginan untuk memiliki barang temannya dengan cara mencuri. Anak-anak yang tidak mampu membeli karena kurangnya ekonomi atau mungkin tidak diperbolehkan orangtuanya untuk membeli semakin memiliki perilaku kleptomania. 

Jika Mama sendiri tidak memperbolehkan si Anak membeli suatu barang karena alasan mahal atau mungkin tidak begitu diperlukan, ada baiknya untuk berusaha memberikan pengertian. Daripada hanya berkata tidak tanpa sebuah penjelasan dan pengertian yang jelas. 

Mama juga perlu lho memberikan pendidikan mengenai nilai-nilai agama, akhlak hingga budi pekerti kepadanya. Ini akan membantu dirinya memahami konsekuensi dari mengambil barang miliki orang lain. 

Editors' Pick

2. Buat anak menjadi pribadi yang berharga

2. Buat anak menjadi pribadi berharga
Freepik/peoplecreations

Saat perilaku kleptomania si Anak diketahui teman-temannya, tak jarang kalau dirinya akan kehilangan teman. Belum lagi akan dicap sebagai penjahat oleh teman-temannya yang lain. 

Sebagai orangtua mungkin ada perasaan malu saat mengetahui anaknya mengambil barang milik orang lain. Namun, ada baiknya Mama untuk menahan emosi ya. Usahakan untuk tidak bertindak secara keras seperti menghukum atau membentak. Dengan menahan emosi Mama sendiri, anak tidak akan mendapatkan beban emosional yang lain. 

Untuk mengurangi perasaan cemas dan kehilangan kepercayaan dirinya, Mama harus bisa memberikan si Anak dukungan. Sebisa mungkin cobalah untuk berada di dekatnya agar ia merasa kalau Mama selalu ada. 

Jangan lupa untuk memeluknya ya, Ma. Sebuah pelukan justru akan membuat si Anak semakin tenang dan membuat dirinya berharga karena dicintai.

3. Mengalihkan dengan aktivitas lain

3. Mengalihkan aktivitas lain
Freepik/peoplecreations

Saat Mama sudah mengenal kalau si Anak memiliki perilaku kleptomania. Mama bisa lho berusaha untuk mencegah perilakunya ini sewaktu-waktu muncul kembali. 

Salah satu alternatif yang bisa Mama lakukan seperti mengajaknya ke dalam kegiatan positif. Kalau Mama suka berolahraga, sesekali ada baiknya untuk melibatkan dirinya melakukan kegiatan fisik.

Mama perlu mencari tahu jenis olahraga yang sesuai dengan keinginan si Anak. Dengan mengikuti keinginan anak berolahraga, dirinya akan belajar untuk menyalurkan waktu luang ke hal-hal positif.  

Selain berolahraga, Mama bisa melakukan kegiatan bersama seperti berolahraga, memasak di dapur, berkebun, membersihkan rumah atau mungkin bersepeda bersama. 

Kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan si Anak bertujuan untuk mengalihkan perhatian dirinya saat memiliki niat mencuri. 

Yuk Ma, bantu anak untuk mengurangi keinginannya mengambili barang bukan miliknya!

4. Berkonsultasi dengan psikolog anak

4. Berkonsultasi psikolog anak
Unsplash/Joseph Gonzalez

Ketika si Anak punya perilaku kleptomania cukup parah hingga tidak bisa dihentikan. Berarti Mama harus meluangkan waktu untuk berkonsultasi dengan ahlinya nih.  

Mama bisa melakukan konseling ke psikolog anak untuk mencari bantuan dalam menangani kleptomania. Diskusikan mengenai cara penanganan yang tepat untuk memperbaiki perilakunya. 

Dengan konseling, Mama juga akan semakin paham mengenai perilaku yang terjadi pada anak di rumah. Mungkin saja faktor terbesar dari perilaku kleptomania ini berasal dari keluarga. Kalau benar berarti Mama juga perlu intropeksi diri mengenai permasalahan ini. 

Jangan terlalu menunggu perilaku si Anak lebih parah dari sebelumnya ya, Ma. Sebagai orangtua, Mama harus bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan kebiasaan buruknya.  

5. Tunjukkan bentuk perhatian dan kasih sayang 

5. Tunjukkan bentuk perhatian kasih sayang 
Unsplash/Eye for Ebony

Sadar gak sih Ma, kalau perilaku kleptomania yang ditunjukan si Anak itu justru karena kurangnya perhatian? 

Kedua orangtua yang sibuk bekerja membuatnya merasa terabaikan, sendirian dan kurang diperhatikan. Demi mencari perhatian dan kasih sayang Mama, anak justru rela melakukan hal-hal negatif bahkan tindakan kriminal sekalipun. 

Untuk mengatasi perilaku buruk si Anak ini, Mama harus bisa mengubah pola asuh di rumah dengan baik. Ini semua demi memenuhi kebutuhan perhatian dan kasih sayang anak-anak di rumah. 

Ma, tetap semangat membentuk kepribadiannya yang lebih positif ya!

The Latest