4 Jenis Karakter Anak yang Membuat Mereka Unik dan Berbeda
Beda karakter, beda cara pendekatannya, Ma.
21 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setiap anak terlahir dengan istimewa. Sepertinya hal ini bukan isapan jempol semata ya, Ma. Tugas orangtua adalah untuk mengenali, dan membentuk karakter anak agar tercipta pemahaman yang utuh, dan membantu anak dalam pengembangan diri hingga bersosialisasi.
Ada 4 jenis karakter anak yang membuat mereka unik dan berbeda. Masing-masing sifat memiliki sifat yang berbeda dan memengaruhi tingkah laku anak. Saat mengerti karakter anak, orangtua akan lebih mudah untuk menentukan pola pengasuhan yang tepat.
Popmama.comtelah merangkum dari berbagai sumber terkait 4 jenis karakter anak. Si Kecil punya karakter yang mana sih? Yuk, cari tahu bersama!
1. Plegmatis
Ciri anak dengan kepribadian plegmatis adalah tenang dan santai. Selera humornya juga cukup baik, serta memiliki kepribadian yang kuat. Anak dengan karakter plegmatis dianggap sebagai pembawa kedamaian, namun sering pula dianggap “kurang sat set” oleh sekitar.
Secara alami, anak dengan karakter plegmatis tidak menyukai konflik ya, Ma. Sayangnya hal ini membuatnya sering tidak peka dan tidak mengakui emosi yang ada dalam diri mereka.
Mama harus bisa membantu si Kecil untuk mengenali dan memvalidasi perasaannya sendiri, dan untuk mengingat dirinya juga, karena mereka punya kecenderungan mengutamakan orang lain.
Orangtua diminta untuk sabar dan penuh pengertian menghadapi anak plegmatis yang cendering menyimpan perasaannya sendiri. Selalu dampingi si Kecil dalam mengenali dan mengungkapkan perasaan yang ada dalam dirinya ya, Ma.
Editors' Pick
2. Koleris
Anak dengan karakter koleris punya jiwa pemimpin yang cukup baik lho, Ma. Jiwa kompetitif, ambisius, dan tegas membuatnya sangat berpotensi menjadi pemimpin.
Di sisi lain, anak dengan karakter koleris punya kecenderungan suka marah dan mudah tersinggung.
Nggak heran ya, jika nantinya anak akan tumbuh menjadi seorang workaholic yang dominan dan kadang sedikit lupa dengan sekitar karena ia begitu fokus mengejar apa yang menjadi goals dalam hidupnya.
Itulah mengapa, Mama dan Papa harus bersabar dalam menghadapi anak dengan karakter koleris. Sejak kecil, orangtua juga harus mengajarkan anak memiliki batasan dalam hidup agar mereka memiliki kontrol.
Mama dan Papa juga harus selalu mendampingi anak dalam berproses, karena mereka lebih berorientasi pada proses dibandingkan hasil. Ajarkan mereka agar bisa mengolah emosi, dan agar tidak mudah patah semangat saat apa yang mereka jalani belum membuahkan hasil di tengah jalan.