Salah satu masalah kesehatan yang umum menjangkiti anak-anak adalah gatal. Gatal yang timbul bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai iritasi, alergi hingga faktor serangan jamur.
Ada berbagai jenis penyakit gatal yang menyerang kulit anak. Salah satunya yang dikenal dengan jock itch atau tinea cruris. Kondisi yang disebabkan oleh infeksi jamur ini biasanya memengaruhi kulit di area paha, area genital, dan bokong anak dengan ruam berbentuk cincin pada tubuh.
Jock itch adalah infeksi jamur yang menyerang bagian selangkangan. Jock itch bisa menyerang siapa saja. Meski demikian, penyakit ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada perempuan, terutama bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, sering mengeluarkan banyak keringat dan gemar mengenakan pakaian ketat.
Anak-anak yang mengalami jock itch biasanya akan merasakan gatal, terbakar, dan kemerahan. Terutama di area selangkangan atau anus. Tak hanya itu, jock itch juga dapat membuat kulit menjadi terkelupas atau pecah-pecah. Kondisi ini jelas akan membuat anak merasa tidak nyaman, terutama saat ia melakukan aktivitas fisik yang menyebabkan pakaian bergesekan dengan area yang terititasi.
Dilansir dari livestrong.com, ada dua cara perawatan untuk mengatasi jock itch pada anak, yaitu perawatan tanpa resep dan perawatan dengan menggunakan resep.
Perawatan tanpa resep biasanya diatasi dengan menggunakan krim atau semprotan antijamur yang dijual bebas. Sebelum mengaplikasikannya, cuci bersih dulu area yang gatal, lalu keringkan dengan menggunakan handuk bersih. Setelah itu oleskan obat antijamur dua kali sehari selama 1 hingga 2 minggu hingga membaik.
Sedangkan untuk perawatan dengan resep, biasanya harus segera dilakukan saat gejala gatal tak kunjung membaik. Mama dapat mengajak si Kecil ke dokter agar segera mendapatkan penanganan yang tepat. Biasanya, dokter akan meresepkan antijamur topikal seperti econazole (Ecoza) atau obat anti jamur oral, seperti griseofulvin (Grifulvin).
Jock itch akan tumbuh subur di area yang hangat dan lembap. Karena itu, biasakan untuk segera mengganti pakaian anak, terutama saat ia berkeringat seusai berolahraga atau melakukan aktivitas fisik. Pilih pakaian yang terbuat dari kain katun, agar kulit bisa bernapas dengan baik. Selain itu, ingatkan anak untuk tidak membiasakan saling bertukar peralatan pribadi seperti handuk dengan teman-temannya untuk mencegah kemungkinan terjadinya infeksi lebih lanjut.