Hafalan Surat As Syams Beserta Tafsir yang Bisa Diajarkan pada Anak

١- والشمس وضحىها

wasy-syamsi wa duhaha

Artinya: Demi matahari dan sinarnya pada pagi hari.

Berikut beberapa tafsir dari para ulama. Mujahid menafsirkan ayat ini yakni, "sinar dan cahayanya". Qatadah menafsirkan, "dan sinarnya di pagi hari yakni siang hari seluruhnya."

Selanjutnya Ibnu Jarir menafsirkan, "Tafsir yang benar ialah Allah bersumpah dengan matahari dan waktu siang hari, karena sinar matahari muncul pada siang hari."

٢ - والقمر اذا تلىها

wal-qamari iza talaha

Artinya: demi bulan apabila mengiringinya.

Berikut tafsir dari para ulama. Salah satunya dari Mujahid yang menafsirkannya, "Yakni mengikuti matahari."

Al-'Aufi dari Ibnu 'Abbas Radiyallahu 'anhuma berkata, "Demi bulan apabila mengiringinya," "Yakni yang datang setelah siang hari peegi".

Selanjutnya ada Qatadah, "Yakni apabila malam datang dengan bulan sabit mengiringi matahari. Maksudnya, di saat matahari turun terbenam, maka bulan sabit mulai nampak terlihat."

٣- والنهار اذا جلىها

wan-nahari iza jallaha

Artinya: demi siang apabila menampakkannya.

Berikut tafsir dari Mujahid yang menafsirkannya, "Yakni bersinar." Seperti firman Allah SWT ayat ini ditafsirkan sebagai "Demi siang apabila terang benderang." (QS. Al-Lail: 2)

٤- واليل اذا يغشىها

wal-laili iza yagsyaha

Artinya: demi malam apabila menutupinya (gelap gulita).

Ayat ini ditafsirkan sebagai, "Demi malam apabila menutupinya (gelap gulita)." Di mana artinya adalah apabila malam menutupi matahari ketika ia terbenam, sehingga langit menjadi gelap.

٥- والسماء وما بنىها

was-sama`i wa ma banaha

Artinya: demi langit serta pembinaannya (yang menakjubkan).

Pendapat Qatadah menyebutkan bahwa huruf ما di sini bisa jadi bertujuan sebagai mashdar, sehingga memiliki makna demi langit dan 'pembinaan'-nya. Selanjutnya Mujahid berpendapat, huruf ما di sini bisa jadi memiliki makna demi langit dan 'pembinaan'-nya. 

Kedua pendapat tersebut kemudian saling berhubungan, adapun arti dari 'pembinaan' di sini adalah langit itu diangkat (tinggi). Sebagaimana firman Allah SWT yang berbunyi, "Dan Kami bangun dengan kekuasaan (Kami)," yakni dengan kekuatan, "Dan Kami benar-benar meluaskannya. Dan bumi telah Kami hamparkan, maka (Kami) sebaik-baik yang menghamparkan." (QS. Adz-Dzaariyaat: 47-48)

٦- والارض وما طحىها

wal-ardi wa ma tahaha

Artinya: demi bumi serta penghamparannya.

Mujahid, Qatadah, adh-Dhahhak, as-Suddi, ats-Tsauri, Abu Shalih, dan Ibnu Zaid, menafsirkan kata طحا ها dalam ayat ini berupa menghamparkannya. Maksudnya beserta makhluk yang ada di bumi.

٧- ونفس وما سوىها

wa nafsiw wa ma sawwaha

Artinya: demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)nya.

Tafsir ayat ini adalah Allah SWT menciptakan jiwa itu dengan sempurna dan lurus di atas fitrah yang benar. Sebagaimana firman Allah yang berbunyi, "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam), sesuai fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah." (QS. Ar-Ruum: 30)

٨- فالهمها فجورها وتقوىها

fa al-hamaha fujuraha wa taqwaha

Artinya: maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaannya.

Dalam ayat ini, ditafsirkan maksudnya Allah SWT akan menampakkan hal tersebut kepada jiwa-jiwa manusia dan memudahkannya kepada apa yang telah Dia tetapkan untuknya.

٩- قد افلح من زكىها

qad aflaha man zakkaha

Artinya: sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu).

Tafsir dalam ayat ini kemungkinan memiliki makna yakni beruntunglah mereka yang menyucikan jiwanya dengan ketaatan kepada Allah SWT. Sebagaimana yang pendapat yang disebutkan Qatadah, "Dan ia membersihkan jiwanya dari akhlak yang hina dan rendah."

١٠ - وقد خاب من دسىها

wa qad khaba man dassaha

Artinya: dan sungguh rugi orang yang mengotorinya.

Pendapat ayat ini juga diriwayatkan oleh Mujahid, 'Ikrimah, dan Sa'id bin Jubair. Di mana dijelaskan bahwa maksudnya kemungkinan, mereka menelantarkan dan menjerumuskan jiwanya dengan menjauhkannya dari petunjuk, sehingga ia berbuat kemaksiatan dan tidak menaati Allah SWT.

Pendapat lain dari al-'Aufi dan 'Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu 'Abbas Radiyallahu 'anhuma yang memaknai ayat 9 dan 10 dengan, "'Sungguh beruntung orang yang disucikan jiwanya oleh Allah, dan sungguh merugi orang yang jiwanya dibiarkan kotor oleh Allah."

١١- كذبت ثمود بطغوىها

kazzabas samudu bitagwaha

Artinya: (Kaum) samud telah mendustakan (Rasulnya) karena mereka melampaui batas (zalim).

Dijelaskan oleh Allah SWT tentang kaum samud yang telah mendustakan Rasul mereka dengan melakukan pelanggaran dan melampaui batas zalim.

Diriwayatkan oleh Mujahid, Qatadah, dan yang lainnya pun mengatakan demikian. Tindakan kaum tersebut menimbulkan pendustaan karena mereka tidak mengikuti keyakinan yang dibawa oleh para Rasul

١٢- اذ انبعث اشقىها

izimba'asa asyqaha

Artinya: ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka.

Maksud ayat ini adalah orang yang paling celaka dari kaum tersebut. Adapun yang dimaksud adalah Qudar bin Salif, penyembelih unta betina Nabi Shalih. Ia adalah manusia yang paling buruk dari samud.

١٣- فقال لهم رسول الله ناقة الله وسقيها

fa qala lahum rasulullahi naqatallahi wa suqyaha

Artinya: lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka, "(Biarkanlah) unta betina dari Allah ini dengan minumannya."

Adapun yang dimaksud adalah Rasulullah SAW. Kemudian maksud "(Biarkanlah) unta betina dari Allah ini" adalah aku telah memperingatkan kalian, janganlah kalian melakukan perbuatan jahat terhadap unta betina dari Allah.

"Dengan minumnya" berarti janganlah berlaku curang dalam minumannya, karena ia sudah memiliki giliran untuk minum di hari tertentu, dan kalian pun memiliki giliran minum di hari lain yang telah disepakati.

١٤- فكذبوه فعقروها فدمدم عليهم ربهم بذنبهم فسوىها

fa kazzabuhu fa 'aqaruha fa damdama 'alaihim rabbuhum bizambihim fa sawwaha

Artinya: namun mereka mendustakannya dan menyembelihnya, karena itu Tuhan mereka membinasakan mereka karena dosanya, lalu diratakan-Nya (dengan tanah).

Tafsir dari ayat ini maksudnya adalah, mereka mendustakan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah kepada mereka. Maka hal itu membuatnya nekat menyembelih unta yang dikeluarkan oleh Allah dari sebongkah batu.

Unta tersebut menjadi tanda kekuasaan Allah SWT kepada mereka, dan sebagai hujjah atas mereka (bahwa ajaran yang sudah dibawa Rasulullah itu benar utusan dari Allah).

Selanjutnya maksud dari ayat "Karena itu Tuhan mereka membinasakan karena dosanya lalu diratakan-Nya" adalah Allah murka sehingga Dia membinasakan mereka semua dan menurunkan siksaan kepada mereka secara merata.

١٥- ولا يخاف عقبها

wa la yakhafu 'uqbaha

Artinya: dan Dia tidak takut terhadap akibatnya.

Terakhir maksud dari ayat ini ditafsirkan oleh Ibnu 'Abbas Radiyallahu 'anhuma, "Allah tidak pernah takut terhadap akibat dari siapa pun." Sejalan dengan itu, Mujahid, al-Hasan, Bakar bin 'Abdillah al-Muzani, dan yang lainnya pun menafsirkan hal serupa.

Itulah hafalan surat As Syams beserta tafsirnya. Semoga surat di atas bisa diajarkan serta diamalkan kepada anak sejak dini ya, Ma.