Setiap orangtua punya caranya masing-masing dalam mendidik anak. Namun, ada beberapa tindakan yang tanpa disadari bisa menimbulkan trauma. Anak kemudian bisa mengingat kenangan-kenangan negatif tersebut dan menjadi trauma hingga dewasa bahkan memengaruhi perilakunya di masa mendatang.
Bukan cuma orang dewasa, trauma juga bisa dialami oleh anak-anak. Menurut National Child Traumatic Stress Network, menunjukkan kalau sebagian besar orang dewasa yang mengidap Post-Traumatic Stress Disorder memiliki pengalaman traumatis saat kecil.
Pasalnya, selama masa kanak-kanak, otak sedang membangun pondasinya untuk menopang neuron-neuron baru. Ketika masa-masa keemasan ini diisi oleh banyak memori negatif, rasa takut dan perasaan diabaikan, hal tersebut akan terus membekas di otaknya hingga membuatnya menjadi trauma.
Dampak yang lebih parah bisa menuntun si Anak menuju mental illness, mulai dari stres sampai dengan kecemasan sosial.
Berikut Popmama.com telah merangkum informasi tentang hal yang dapat membuat anak trauma. Semoga setelah Mama membacanya, Mama bisa menghindari hal tersebut terjadi, sehingga tidak memberikan trauma pada anak, ya!
