5 Cara agar Anak Percaya Diri saat Belajar Keterampilan Baru

Jangan biarkan anak patah semangat ya, Ma!

7 Januari 2022

5 Cara agar Anak Percaya Diri saat Belajar Keterampilan Baru
Pexels/Ketut Subiyanto

Mempelajari keterampilan baru membutuhkan banyak dedikasi, disiplin, dan kepercayaan diri. Keyakinan ini membantu anak merasa aman dan yakin tentang dirinya sendiri dan kemampuannya .

Namun tak sedikit anak yang merasa minder ketika ingin belajar keterampilan baru, karena merasa tidak mampu atau takut gagal di kemudian hari dan mengecewakan orangtua. 

Kurangnya rasa percaya diri ini tak hanya akan menghalangi anak untuk mencapai tujuannya, tetapi juga akan menghalanginya untuk mengeksplorasi hal-hal baru. Sehingga penting bagi orangtua untuk mendorong kepercayaan diri anak saat ia ingin belajar bidang baru.

Jika Mama sedang mengalami situasi ini, Popmama.com telah menyiapkan lima cara agar anak percaya diri saat belajar keterampilan baru, nih Ma!

Yuk simak cara-caranya di bawah ini!

1. Membicarakan bagaimana anak berkomunikasi dengan dirinya sendiri melalui self-talk

1. Membicarakan bagaimana anak berkomunikasi diri sendiri melalui self-talk
Pexels/Ron Lach

Self-talk merupakan monolog atau pembicaran dalam diri seorang individu. Hampir setiap manusia pernah melakukan self-talk, bahkan sejak usia sangat muda. Self-talk ini juga sering dianggap sebagai suara hati. Mengapa self-talk ini penting?

Suara hati dapat membantu untuk mendukung, mendorong, dan mengangkat kepercayaan diri anak, atau justru sebaliknya, dengan mengecilkan hati dan merendahkan diri sendiri.

Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk mengetahui bagaimana anak berpikir tentang dirinya sendiri. Ketika anak berbicara hal-hal positif, ia mampu untuk mendukung dirinya sendiri ketika situasi yang sulit muncul.

Namun, self-talk negatif dapat secara serius dapat memengaruhi harga diri dan kepercayaan diri anak. Pembicaraan diri negatif yang ekstrem juga berbahaya tidak hanya bagi diri sendiri, dan juga hubungannya dengan orang lain.

Ajak anak berbicara tentang bagaimana ia berpikir kepada diri sendiri, akan membantu Mama untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang anak cerna dalam pikirannya. Ini akan memberikan gambaran tentang langkah apa yang harus diambil selanjutnya.

Editors' Pick

2. Bantu anak untuk melatih penerimaan diri dan self-talk yang positif

2. Bantu anak melatih penerimaan diri self-talk positif
Pexels/Ketut Subiyanto

Ingatkan anak bahwa nilainya sebagai pribadi tidak diukur pada pencapaian, keberhasilan, atau kegagalannya. Dorong ia untuk selalu mendukung diri sendiri, bahkan ketika tidak ada orang lain.

Jelaskan pentingnya cinta dan penerimaan pada diri sendiri, dan dorong anak untuk tidak terlalu keras pada dirinya sendiri. Namun cobalah untuk bersama-sama mengevaluasi apa saja kekuatan dan kelemahan dari perspektif yang lebih rasional.

Terkait dengan poin di atas, penting juga untuk menjelaskan bagaimana cara self-talk positif kepada anak. Tunjukkan perbedaan antara suara hati yang positif dan negatif, agar anak memahami bagaimana hal itu dapat memengaruhinya dalam mencoba hal-hal baru.

Yakinkan bahwa adalah situasi yang wajar ketika membuat kesalahan atau kesulitan saat belajar materi tertentu, ini akan membantunya untuk tidak terlalu kritis terhadap kelemahan mereka.

3. Dorong anak untuk lebih banyak berlatih

3. Dorong anak lebih banyak berlatih
Freepik/Tirachardz

Terkadang, yang anak butuhkan hanyalah sedikit lebih banyak latihan untuk mendapatkan sesuatu yang tepat. Jika Mama merasa anak tidak cukup berlatih, buatlah jadwal harian kapan anak harus latihan, dan jadilah konsisten!

Jika rasa takut akan kegagalan atau self-talk negatif adalah penyebab yang membuat anak tidak berlatih, beri tahu anak bahwa latihan adalah waktu yang aman untuk membuat kesalahan. Tapi tetap ingatkan anak bahwa latihan membuat sempurna.

Dan pada akhirnya usaha ini akan terbayar ketika pertunjukan utama datang. 

4. Minta anak untuk menetapkan tujuan yang realistis

4. Minta anak menetapkan tujuan realistis
Freepik

Tak sedikit anak yang menetapkan tujuan terlalu tinggi untuk diri sendiri. Meski awalnya dapat memotivasi anak, ini justru bisa mengakibatkan frustrasi dan demotivasi ketika anak tidak dapat mencapainya.

Sehingga, dorong anak untuk menetapkan tujuan yang kecil dan dapat dikelola. Jika anak berlatih musik, Mama dapat menyarankan untuk menetapkan target kecil seperti mempelajari satu lagu dalam seminggu atau hanya menyempurnakan beberapa nada sebelum melanjutkan.

Ini akan membantu meningkatkan kepercayaan diri anak saat ia mencapai tujuannya selangkah demi selangkah. Yakinkan anak bahwa ia mampu mengatasi kelemahannya secara efektif, ketika ia menghadapi satu tantangan pada satu waktu.

5. Beritahu anak untuk mengingat pencapaian kecil yang telah dilalui

5. Beritahu anak mengingat pencapaian kecil telah dilalui
Pexels/Ivan Samkov

Kapan pun anak merasa siap menyerah, mintalah ia untuk berhenti sejenak dan melihat kembali seberapa jauh ia telah melangkah.

Saat anak melihat kemajuan dan mengingatkan diri sendiri tentang setiap pencapaian kecil dalam prosesnya, ini akan membuatnya lebih bersyukur bahwa ia tidak menyerah dan meningkatkan semangatnya untuk belajar.

Menghargai hal-hal kecil dalam proses belajar keterampilan baru, akan membantu anak merasa lebih percaya diri dengan kemampuannya dan mendorongnya untuk terus maju.

Itulah lima cara agar anak percaya diri saat belajar keterampilan baru. Selalu ingatkan anak bahwa belajar menguasai satu keterampilan, tujuannya adalah membangun kepercayaan diri dari waktu ke waktu.

Sehingga ia tak perlu terburu-buru. Sebaliknya anak perlu menikmati prosesnya dengan nyaman.

Baca juga:

The Latest