7 Cara Membangun Kepercayaan Diri Anak Selama Masa Sekolah

Agar anak semakin proaktif selama masa belajarnya di sekolah

22 Maret 2021

7 Cara Membangun Kepercayaan Diri Anak Selama Masa Sekolah
Freepik

Apakah anak Mama termasuk anak yang percaya diri di sekolah? Anak yang percaya diri saat belajar adalah anak yang bahagia dan produktif. Membangun kepercayaan diri anak dapat dimulai kapanpun, di mana pembelajaran yang bermakna selalu didorong dan didukung.

Umumnya, anak yang percaya diri di ruang kelas sering ditandai sebagai anak yang cerdas. Namun, sebenarnya kepercayaan diri anak sebagian besar didasarkan pada pengalaman, dan secara bertahap diperkuat oleh keberhasilan di bidang sosial, emosional, intelektual, dan banyak lagi.

Anak yang proaktif dalam pengalaman masa sekolahnya, semakin mudah dan semakin alami membangun kepercayaan diri. Jadi penting bagi Mama untuk membangun suasana yang aman, dan berikan umpan balik yang dapat anak kembangkan.

Kemudian bagaimana cara agar anak mampu percaya diri saat belajar di sekolah? Hal ini bisa dilakukan di rumah lho Ma! Simak cara yang Popmama.com siapkan di bawah ini!

1. Tetapkan tujuan bersama

1. Tetapkan tujuan bersama
Freepik/Ufabizphoto

Salah satu cara paling efektif untuk membangun kepercayaan diri anak adalah memastikan semua Mama dan anak memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan pembelajaran. Seringkali Mama lupa memberitahu anak tentang harapan, pedoman, dan tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Faktanya, bahkan orangtua seringkali memperlakukan tujuan belajar sebagai milik orangtua, bukan milik anak, seolah-olah menjadi misteri besar bagi anak yang tidak dapat memahaminya. Hal ini membuat anak bingung, bergantung pada hasil, dan pada akhirnya tidak mempercayai Mama.

Maka dari itu saat waktu senggang, penting bagi Mama dan anak untuk membicarakan hal ini dengan tenang dan santai, cari tahu tujuan belajar yang anak inginkan, kemudian tujuan belajar yang Mama harapkan, agar menjadi pedoman anak saat belajar.

2. Dorong anak agar memberikan penilaian pada diri sendiri dan temannya

2. Dorong anak agar memberikan penilaian diri sendiri temannya
Freepik/Karlyukav

Tak diragukan lagi, membiarkan anak melakukan penilaian kepada diri sendiri dan teman kelasnya dapat meningkatkan kemampuan belajar, dengan mendorong rasa memiliki dan membantu satu sama lain. Selain itu juga merupakan langkah besar untuk membangun kepercayaan diri siswa.

Anak sebanyak mungkin harus menjadi bagian dari pengembangan, penerapan, dan penilai. Ini adalah cara yang terbukti untuk meningkatkan pemahaman anak, rasa memiliki, antusiasme untuk belajar dan, tentu saja kepercayaan diri.

Editors' Pick

3. Berikan apresiasi yang berguna untuk anak

3. Berikan apresiasi berguna anak
Freepik/Photoroyalty

Sepanjang waktu Mama harus memberikan respon yang konsisten dan sesuai bagi anak, yang juga bisa diterapkan pada upaya anak. Hal ini dapat dua manfaat signifikan dalam hidup anak.

Pertama, memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar dari kesalahan dan, sekali lagi, mengalami rasa kepemilikan dalam belajar. Kedua, berhasil membangun kepercayaan diri anak.

Selain itu, memberikan respon dapat membuat anak merasakan pencapaian dari seberapa keras anak berjuang. Respon harus membuat anak merasa nyaman tentang di mana dirinya berada, dan membuat anak bersemangat tentang ke mana anak bisa melanjutkan.

4. Kosongkan pikiran anak

4. Kosongkan pikiran anak
Freepik/gelpi

Seringkali waktu belajar membebani anak, karena anak cenderung kehilangan kepercayaan diri sendiri setelah merasa lebih banyak berjuang daripada yang sebenarnya. Biasanya, ini adalah kasus di mana anak merasa mengetahui lebih dari yang ia kira.

Mama tentunya pernah mendengar kalau curhat seringkali membantu melegakan pikiran yang membebani seseorang. Hal ini juga berlaku dalam membangun kepercayaan diri anak.

Mengosongkan pikiran atau yang disebut sebagai brain dump adalah cara di mana Mama harus meminta anak untuk mengungkap segala sesuatu di kepalanya melalui tinjauan atau diskusi terbuka, untuk menunjukkan kepada Mama seberapa banyak yang telah ia capai dan pelajari.

5. Tunjukkan bahwa berusaha Itu hal yang normal

5. Tunjukkan bahwa berusaha Itu hal normal
Freepik/User1516010

Apa yang terjadi ketika anak dilihat sebagai murid yang “berjuang lebih” di kelas? Pemahaman yang seringkali muncul adalah, anak "mendapatkannya" sementara murid lain tidak dan mungkin tidak akan pernah. Tentunya, sikap ini dapat merusak perjalanan belajar anak di lingkungan sekolahnya.

Seringkali anak yang berjuang keras adalah dilihat sebagai anak-anak yang "lebih pintar", sehingga harus bekerja keras sepanjang waktu. Awalnya, murid lain mungkin tidak melihat seberapa banyak usaha yang dilakukan anak mama, karena telah dipengaruhi oleh kegagalannya sendiri.

Padahal sekolah bukan kompetisi di mana murid yang harus lebih pintar dari yang lain. Murid seperti itu dapat menumbuhkan pemahaman yang salah pada anak karena ia bisa merasa terkucili oleh anak sekitarnya sehingga berhenti belajar agar lebih diterima.

Jika itu terjadi, Mama dapat mengingatkan anak bahwa perjuangannya bukanlah hal sia-sia, karena itu menjadi satu langkah lagi dalam perjalanannya dalam "mendapatkan" konsep belajar.

6. Rayakan kesuksesan anak tanpa melihat hasilnya

6. Rayakan kesuksesan anak tanpa melihat hasilnya
Freepik/Tirachardz

Keberhasilan apa pun dalam belajar, tak peduli seberapa besar atau kecil, pantas untuk diakui dan dirayakan. Ini mungkin lebih berarti bagi beberapa anak daripada yang lain, tetapi ini masih merupakan cara yang baik untuk membangun kepercayaan diri anak.

Sehingga Mama dan Papa perlu mendukung anak untuk tetap belajar dan berjuang serta saling mendukung untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

7. Menumbuhkan keyakinan setiap hari

7. Menumbuhkan keyakinan setiap hari
Freepik/tirachardz

Mama dapat menginspirasi kepercayaan pada anak setiap hari dengan bantuan pola pikir yang berkembang. Ini memungkinkan anak melihat sebuah kemungkinan, alih-alih batasan. Dan membantu anak melihat kegagalan sebagai peluang untuk berkembang dan unggul.

Nah itulah cara-cara sederhana untuk meningkatkan kepercayaan diri anak ketika belajar di sekolah. Cara-cara sederhana di atas dapat membuat anak berpindah dari batasan belajar menjadi ke perkembangan. Bagaimanapun, keterampilan percaya diri anak adalah kemampuan yang bisa diasah dengan cara pola pikir yang berkembang.

Baca juga:

The Latest