9 Cara Tepat untuk Mencegah Anak Agar Tidak Tumbuh Kelewat Narsistik

Memuji anak dengan berlebihan bisa membuat anak menjadi nar

19 Mei 2021

9 Cara Tepat Mencegah Anak Agar Tidak Tumbuh Kelewat Narsistik
Freepik/Angel.nt.111

Apakah Mama tahu, bahwa ada sebuah penelitian baru yang menemukan bahwa orangtua memiliki peran kunci dalam menentukan apakah anak-anak mereka menjadi narsis sejak kecil.

Penemuan yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, menemukan bahwa orangtua yang "menilai terlalu tinggi" anak-anak mereka yang berusia antara 7 dan 11 tahun, memiliki anak dengan nilai lebih tinggi pada tes narsisme.

Sikap narsisme dapat membuat seorang anak merasa berhak, melangkahi perasaan orang lain, perlu terus-menerus dibantu, mengharapkan aturan yang berbeda dari orang lain, dan terlepas dari semua yang diberikan, masih terlihat tidak puas dan tidak bahagia.

Untuk mencegahnya ada beberapa hal yang bisa Mama lakukan. Kali ini Popmama.com telah merangkumnya dalam 9 cara mencegah anak agar tidak tumbuh narsistik.

1. Cintai anak-anak, baik kelebihan dan kekurangannya

1. Cintai anak-anak, baik kelebihan kekurangannya
Freepik/Artroomstudio

Semakin melihat anak seperti manusia pada umumnya yang punya kekurangan seperti kita, maka semakin mampu orangtua untuk mencintai anak dalam keadaan yang tidak sempurna.

Tentu, tidak manusia kita yang sempurna, dan ketika Mama dapat menerima bahwa anak-anak tidak semuanya jenius, atau bintang olahraga yang hebat, Mama akan dapat menerima dan menikmatinya apa adanya.

Kemampuan untuk mengenali kegagalan dan untuk tetap mencintai dan menerimanya adalah salah satu hadiah terbesar yang dapat orangtua berikan kepada anak-anak.

2. Dorong anak untuk menemukan minat

2. Dorong anak menemukan minat
Freepik/Olha1

Mendorong anak untuk menemukan minatnya adalah salah satu bentuk cara untuk menghindari narsisme. Tak hanya itu, menemukan minat anak dapat berharga untuk masa depannya.

Ketika anak berfokus pada minatnya, anak cenderung menunjukkan antusiasme dan membangun persahabatan di sekitarnya. Ego apa pun yang terlibat dalam kebiasaan narsisme biasanya akan lenyap jika anak melakukannya karena cinta.

3. Tanamkan rasa tanggung jawab

3. Tanamkan rasa tanggung jawab
Freepik/Fpphotobank

Orang narsistik sangat pandai mengambil tanggung jawab atas hal-hal baik hanya dalam hidup mereka, seperti melihat betapa menariknya dirinya sendiri, atau berapa banyak uang yang ia punya.

Namun, yang sulit dihadapi adalah mengambil tanggung jawab atas hal-hal negatif. Jika Mama dapat mengajari anak-anak untuk bertanggung jawab, terutama atas kesalahan, itu bisa menjadi penghalang sikap narsisme.

Ini berarti mengubah kesalahan dan perilaku negatif anak menjadi momen mengajar, di mana Mama mendorongnya untuk secara langsung mengakui apa yang telah dilakukan dan menjelaskan mengapa itu tidak baik.

Memuji anak saat bertanggung jawab atas tindakannya, dapat memperkuat kebiasaan tersebut. Misalnya seperti mengatakan, "Mama senang kamu mengakui hal itu, itu adalah hal yang sangat bertanggung jawab untuk dilakukan.

Editors' Pick

4. Berikan pujian yang beralasan atas pencapaian tertentu

4. Berikan pujian beralasan atas pencapaian tertentu
Freepik/Ake1150sb

Pikirkan tentang perasaan saat seseorang berkata, "Kerja bagus!" dengan “Kamu benar-benar berhasil dalam presentasi itu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu di akhir. Memberi pendengar kesempatan untuk menyampaikan pendapat”

Pujian umum tanpa penjelasan tidak lebih baik daripada pujian atas pencapaian tertentu. Anak-anak dan orang dewasa tidak berbeda. Ketika Mama memberikan pujian yang setepat mungkin, anak akan merasa bahwa Mama benar-benar menghargai, dan mengakui usahanya.

5. Puji anak pada upayanya saat ini

5. Puji anak upaya saat ini
Freepik/Miksturaproduction

Ketika orangtua berbicara dalam istilah "selalu" atau "tidak pernah", tanpa disadari itu dapat meniadakan upaya anak yang berada tepat di depan. Ini juga dapat merusak kepuasan dalam pekerjaan anak yang dilakukan dengan baik.

Terlebih lagi jika pekerjaan itu disamakan dengan masa lalunya dan masa depannya. Lalu apa yang bisa orangtua katakan?

Daripada mengucapkan “Kamu selalu rajin membersihkan kamar”, dilansir dari washingtonpost.com, apa yang harus orangtua katakan adalah sesuatu seperti, "Kamu melakukan pekerjaan dengan baik di kamarmu hari ini."

Ini akan memberikan anak pujian pada masa ini, dan menunjukkan kepada anak bahwa usahanya saat ini yang dipuji, bukan pencapaian umumnya.

6. Berhati-hatilah dengan pujian yang diberikan

6. Berhati-hatilah pujian diberikan
Freepik/romanticstudio

Anak-anak tidak membutuhkan banyak pujian untuk membangun harga diri mereka. Semakin banyak dipuji, maka semakin ia akan mendambakan pujian.

Ketika anak mendapat banyak pujian, ia akan mulai mendambakannya dengan meminta Mama memuji setiap usaha yang ia lakukan. Memuji secara berlebihan juga dapat membuat anak menganggap pujian tidak berarti dan tidak istimewa.

Mencapai keseimbangan yang baik antara terlalu banyak dan terlalu sedikit pujian bisa jadi sulit, tetapi usaha yang dilakukan ini dapat sepadan dengan hasilnya pada masa depan anak.

7. Pujilah apa yang layak diberikan pujian

7. Pujilah apa layak diberikan pujian
Freepik/Zinkevych

Seringkali, orangtua cenderung tidak memikirkan tentang apa yang dipuji untuk anak. Jika memuji semua yang dilakukan anak, pujian itu akan kehilangan keefektifannya. Jika tidak memuji apa pun yang dilakukan seorang anak, harga diri anak bisa berkurang.

Sekali lagi, jalan tengahnya adalah pujilah hanya pada tindakan dan upaya anak yang layak dipuji. Misalnya, alih-alih memuji setiap nilai bagus pada mata pelajaran yang mudah bagi anak, pujilah upayanya dalam menyelesaikan tes yang sangat sulit.

Dengan menggunakan pujian secara bijaksana, Mama dapat membantu anak melihat bahwa kerja keras membuahkan hasil, menyadarkan anak untuk melihat bahwa ia tidak selalu sempurna pada semua bidang, dan ia juga memiliki kesalahan seperti orang lain.

8. Ajarkan Golden Rule

8. Ajarkan Golden Rule
Freepik/Satura86

Golden the rule atau aturan emas dapat membantu anak untuk tidak terlalu memikirkan dirinya sendiri saat bertindak pada orang lain.

Mintalah anak anak untuk memahami aturannya yaitu "lakukan kepada orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan," dan gunakan aturan ini untuk memeriksa motivasi, tindakan, dan sikap dalam hidupnya.

Ini bisa menjadi cara agar tidak membiarkan narsisme mengakar dalam hidup anak. Aturan Emas atau Golden Rule ini membantu mengajarkan anak mama dalam dasar kehidupan memikirkan orang lain.

9. Melihat situasi dari sudut pandang orang lain

9. Melihat situasi dari sudut pandang orang lain
Freepik/Seventyfour

Semakin dapat membimbing anak dalam berpikir tentang bagaimana situasi itu jika dilihat dari sudut pandang orang lain, maka semakin kecil kemungkinan anak akan mengembangkan sikap merasa lebih daripada orang lain.

Dengan menunjukkan bagaimana perasaan orang lain atau mengapa orang lain mungkin bertindak dengan cara tertentu, Mama membantu anak untuk memikirkan situasi dengan belas kasih.

Ini hanyalah beberapa cara orangtua untuk mengajarkan anak tentang pendekatan hidup yang sehat dan terbuka, serta juga merangkul orang lain sebagai bentuk empati dan kasih sayang.

Semakin orangtua dapat membantu anak melihat keterbatasannya, menerima kelebihan dan kekurangan, dan memandang orang lain sebagai teman yang berharga, maka semakin membantu anak menjadi pribadi yang bahagia dan produktif.

Baca juga:

The Latest