Cara Tepat Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak di Masa Pandemi

Ingatkan anak untuk sering-sering cuci tangan dengan air dan sabun ya Ma!

19 Agustus 2020

Cara Tepat Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak Masa Pandemi
Freepik/Drobotdean

Sistem imun atau daya tahan tubuh memiliki peran penting bagi anak. Sistem ini memberikan pertahanan tubuh yang paling optimal dalam melawan virus, bakteri, parasit, maupun jamur penyebab penyakit.

Sistem kekebalan tubuh anak yang masih dalam perkembangan, membuat anak lebih rentan jatuh sakit. Apabila si Kecil sering jatuh sakit, proses tumbuh kembang tentunya tidak dapat berjalan dengan optimal.

Maka dari itu, penting untuk menjaga dan meningkatkan imunitas anak agar kesehatan dan pertumbuhannya tetap terjaga. Terlebih di masa pandemi virus corona ini.

Berikut ini Popmama.com akan membahas tentang hal-hal yang dapat Mama lakukan untuk membantu anak dalam menjaga dan meningkatkan kekebalan tubuhnya agar terhindar dari penyakit, berdasarkan informasi dari dr. Irma Lidia sebagai dokter tim kesehatan dari Jovee, yuk simak Ma!

1. Membiasakan untuk cuci tangan dan menerapkan etika bersin atau batuk

1. Membiasakan cuci tangan menerapkan etika bersin atau batuk
Dok. Jovee

Kebiasaan untuk hidup bersih dan sehat harus dibangun sejak usia dini. Tidak hanya orangtua, namun pengasuh atau guru punya peran yang sama untuk memberikan pemahaman pada anak tentang perilaku hidup bersih dan sehat dapat menjaganya tetap fit dan mencegah penyakit.

Di masa pandemi virus corona ini, Mama perlu menekankan pentingnya kebiasaan cuci tangan dan etika batuk atau bersin. Seperti menutup mulut serta hidung ketika batuk atau bersin, dan jangan menyentuh wajah jika belum cuci tangan.

Berikan contoh untuk anak dengan sering-sering mencuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun selama 20 detik. Apabila sedang tidak ada air dan sabun, anak dapat menggunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60 persen.

Setelah selesai, segera keringkan tangannya dengan handuk bersih dan tisu.

Editors' Pick

2. Melakukan aktivitas yang memerlukan gerak untuk menjaga kesehatan fisik maupun mental

2. Melakukan aktivitas memerlukan gerak menjaga kesehatan fisik maupun mental
Freepik/Nataliehora

Pada dasarnya aktivitas yang memerlukan gerak, bagus untuk kesehatan baik fisik maupun mental. Sehingga, ajak anak untuk bermain di luar rumah, seperti bersepeda atau sekadar jogging. Namun, jangan lupa untuk mengingatkan anak agar menjaga jarak fisik dengan orang lain, setidaknya 2 meter.

Dr. Irma Lidia, tim dokter Jovee, berpendapat selama masa pandemi ini sebaiknya hindari bermain bersama atau berkumpul dengan anak-anak lain. Sebagai gantinya, orangtua bisa mengatur jadwal bermain anak dengan teman-temannya secara virtual dengan video call atau menjadi teman mainnya.

“Perhatikan juga kebutuhan sosial anak dan tanda-tanda stress anak. Orangtua dapat menjadi teman bermain anak” tambah dr. Irma.

Selain itu juga sempatkan berjemur di sinar matahari pagi, sekitar 5-15 menit setiap hari. Jika memiliki aktivitas di rumah,Mama dapat ajak anak untuk melakukan senam peregangan di sela-sela aktivitas rutinnya supaya mereka tetap fokus.

3. Pemenuhan nutrisi mikro dan makro untuk meningkatkan daya tahan tubuh anak

3. Pemenuhan nutrisi mikro makro meningkatkan daya tahan tubuh anak
Freepik/A3pfamily

Daya tahan tubuh dapat ditingkatkan melalui pemenuhan nutrisi. Pada dasarnya, nutrisi sendiri terdiri dari makro, seperti karbohidrat, protein, serta lemak. Kemudian nutrisi mikro, yakni vitamin serta mineral.

Kebutuhan nutrisi yang tercukupi akan membantu tubuh anak melawan sumber penyakit dan radikal bebas. Kurangnya asupan nutrisi dapat membuat sel-sel dalam tubuh tidak bekerja dengan optimal dan menurunkan fungsinya sehingga bisa berdampak pada sistem imunitas.

Maka penting sekali untuk memastikan kebutuhan nutrisi anak terpenuhi, termasuk omega 3, omega 6, vitamin (A, B, C, D, E), asam folat, zat besi, selenium, zinc, dan kalsium.

Penuhi kebutuhan protein anak dari daging ikan, ayam, telur, biji-bijian, serta kacang-kacangan. Selain itu, biasakan juga anak untuk konsumsi sejumlah makanan yang kaya akan nutrisi, yaitu buah-buahan, sayuran segar, produk yang mengandung gandum seperti roti, susu dan produk olahannya termasuk yogurt serta keju.

4. Penting juga untuk memenuhi kebutuhan cairan yang disesuaikan dengan usia

4. Penting juga memenuhi kebutuhan cairan disesuaikan usia
Dok. Jovee

Disamping nutrisi makro dan mikro, cairan juga merupakan komponen penting dalam tumbuh kembang anak. Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut ini merupakan kebutuhan cairan yang bisa didapatkan dari air mineral, susu, atau jus buah berdasarkan usia, yaitu:

  • Usia 0 – 6 bulan memerlukan cairan 700 mililiter (mL) per hari
  • Usia 7 – 12 bulan memerlukan cairan 800 mL/hari
  • Usia 1 – 3 tahun memerlukan 1300 mL/hari
  • Usia 4 – 8 tahun memerlukan 1700 mL/hari
  • Usia 9 – 13 tahun memerlukan 2400 mL/hari (laki-laki) dan 2100 mL/hari (perempuan)
  • Usia 14 – 18 tahun memerlukan 3300 mL/hari (laki-laki) dan 2300 mL/hari (perempuan).

Selain asupan nutrisinya, kebersihan makanan anak juga penting untuk diperhatikan. Pastikan proses pembersihan, pengolahan, sampai pada peralatan yang digunakan untuk masak, makan, serta minum selalu bersih.

5. Istirahat dan tidur yang cukup sesuai waktu tidur berdasarkan usia anak

5. Istirahat tidur cukup sesuai waktu tidur berdasarkan usia anak
Pexels/Sam K

Kurang tidur juga bisa menjadi faktor yang menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh sehingga anak menjadi rentan sakit. Oleh karena itu, istirahat yang cukup sangat dianjurkan untuk anak-anak, terlebih di masa pandemi ini.

Di bawah ini adalah anjuran waktu tidur sesuai usia menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yaitu:

  • Usia 0 – 1 bulan: 14 - 18 jam per hari
  • Usia 1 – 18 bulan: 12 - 14 jam per hari
  • Usia 3 – 6 tahun: 11 - 13 jam per hari
  • Usia 6 – 12 tahun: 10 jam per hari
  • Usia 12 – 18 tahun: 8 - 9 jam per hari
  • Usia 18 – 40 tahun: 7 - 8 jam per hari
  • 41 - 59 tahun: 7 jam per hari
  • Lansia > 60 tahun: 6 jam per hari

Meskipun anak-anak cenderung memiliki risiko tertular virus corona lebih rendah dibandingkan orang dewasa, namun daya tahan tubuh anak tetap harus dijaga. Selain melakukan cara-cara di atas, Mama juga bisa memberikan suplemen tambahan pada anak untuk meminimalisir kemungkinan tertular penyakit.

Baca juga:

The Latest