Beri Tahu Anak, 7 Kucing Liar dari Indonesia yang Terancam Punah

Banyak dari mereka yang punah akibat kehilangan habitatnya

9 Juni 2021

Beri Tahu Anak, 7 Kucing Liar dari Indonesia Terancam Punah
id.wikipedia.org

Kucing adalah hewan yang paling mudah anak temukan, terutama di area pinggir jalan padat penduduk. Setiap sudut jalan, depan rumah, hingga hutan adalah tempat tinggal kucing liar.

Karena populasinya yang banyak, anak mungkin mengira kucing adalah hewan yang tidak akan punah. Sayangnya, ada beberapa spesies kucing liar asal Indonesia yang ternyata terancam punah. Populasinya terus berkurang karena berbagai hal, seperti kehilangan habitat, ancaman permukiman manusia, hingga perburuan liar.

Tentunya anak bertanya-tanya, apa saja kucing liar yang terancam punah?

Untuk menjawab pertanyaannya, kali ini Popmama.com akan membahas beberapa kucing asal Indonesia yang terancam tak bisa ditemukan lagi di masa depan. Simak informasinya di bawah ini!

1. Kucing merah (Catopuma badia)

1. Kucing merah (Catopuma badia)
Bunyukita.com

Kucing merah atau Catopuma badia juga dikenal sebagai “Borneo Bay Cat” karena habitatnya tersebar di Pulau Kalimantan. Kucing ini dikenal memiliki ciri khas bulu oranye kemerahan dengan corak berbentuk huruf M di dahinya. Dibandingkan dengan kucing lainnya, kucing merah ini lebih berotot bahkan tampak seperti harimau kecil.

Borneo Bay Cat ini hidup di pedalaman hutan, sehingga sulit bagi manusia untuk menemukan keberadaannya. Walaupun belum ada data resmi yang mencatat populasinya, IUCN Red List memperkiraan jumlah mereka di alam liar hanya 2.200 ekor saja.

Kucing merah diduga terancam punah karena penebangan liar yang terus terjadi di wilayah hutan Kalimantan. Faktor lain yang juga berperan adalah pengalihan lahan menjadi hutan kelapa sawit, sehingga kucing merah tidak memiliki tempat untuk bersembunyi.

2. Kucing kuwuk (Prionailurus bengalensis)

2. Kucing kuwuk (Prionailurus bengalensis)
kehati.jogjaprov.go.id

Selanjutnya adalah kucing kuwuk atau yang memiliki nama latin Prionailurus bengalensis. Mereka tersebar di berbagai negara Asia, seperti di Indonesia. kucing yang satu ini banyak mendiami pulau Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. 

Kucik kuwuk memiliki ciri khas pada corak bulunya yang bertutul seperti macan dengan tubuh yang tidak jauh berbeda dengan kucing domestik.

Kucing ini sebenarnya tergolong dalam kategori least-concern di IUCN Red List, yang artinya mereka tidak termasuk hewan yang harus dilindungi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, populasi kucing kuwuk berkurang drastis di sejumlah wilayah, mayoritas disebabkan oleh perburuan liar.

Dilansir dari Animal Diversity, manusia sering mengambil kucing ini untuk dijadikan peliharaan, diambil kulitnya, daging, serta bulunya.

Editors' Pick

3. Kucing emas asia (Catopuma temminckii)

3. Kucing emas asia (Catopuma temminckii)
Wildcatconservation.org

Catopuma temminckii adalah nama latin dari asiatic golden cat atau yang disebut sebagai kucing emas asia. Dinamakan demikian karena kucing ini memiliki bulu cokelat keemasan yang cukup mencolok, dengan fisik yang lebih mirip dengan anak harimau.

Kucing emas tersebar di berbagai wilayah Asia, seperti Thailand, Vietnam, India, dan di Tiongkok. Di Indonesia, kucing ini berhabitat di Pulau Sumatra. Namun sayangnya, sejak 2008 lalu, kucing emas Asia dikategorikan sebagai hewan terancam punah di IUCN Red List. 

Ada beberapa alasan mengapa kucing emas Asia kini terancam punah, yaitu mereka menjadi sasaran pemburu karena bulunya yang indah dan spesies ini juga semakin kehilangan habitat karena pengalihan lahan. 

4. Kucing bakau (Prionailurus viverrinus)

4. Kucing bakau (Prionailurus viverrinus)
id.wikipedia.org

Mungkin anak sudah tahu kalau kebanyakan kucing paling takut dengan air. Namun tak semua kucing memiliki sifat ini, seperti kucing bakau alias Prionailurus viverrinus. Mereka merupakan perenang andal yang mampu terjun ke dalam air untuk berburu.

Itulah yang juga membuat spesies ini dikenal sebagai fishing cat atau kucing pemancing. Menurut laman San Diego Zoo, kucing ini memiliki kaki berselaput yang memudahkannya berjalan di lumpur dan berenang.

Tak heran, mengapa kucing bakau lebih banyak hidup di lahan basah seperti hutan bakau dan rawa-rawa. Sayangnya, kucing yang mendiami Pulau Jawa ini sayangnya terancam punah. Menurut IUCN Red List, populasi kucing bakau telah menurun hingga 30 persen dalam 15 tahun terakhir.

Mereka terancam oleh penebangan hutan dan perburuan liar yang terus dilakukan manusia. 

5. Macan dahan kalimantan (Neofelis diardi borneensis)

5. Macan dahan kalimantan (Neofelis diardi borneensis)
Greeners.co

Kemudian juga ada macan dahan kalimantan, atau yang dikenal pula dengan sebutan Neofelis diardi borneensis. Tak hanya di dataran rendah Pulau Kalimantan, kucing yang satu ini juga sering ditemukan di area perbukitan Sumatra.

Macan dahan kalimantan memiliki tubuh yang tampak seperti leopard, dengan tubuh kira-kira tiga kali lipat lebih besar daripada kucing biasa, serta memiliki berat sekitar 15-30 kilogram. Mereka juga memiliki corak unik yang tampak seperti awan.

Walaupun sekilas tampak menggemaskan, kucing ini tak ragu-ragu untuk menyerang manusia. Sayangnya, menurut IUCN Red List kucing ini tergolong sebagai hewan terancam punah dengan ancaman utamanya adalah deforestasi dan perburuan liar. 

6. Kucing batu (Pardofelis marmorata)

6. Kucing batu (Pardofelis marmorata)
Republika.co.id

Kucing batu atau Pardofelis marmorata memiliki julukan lain, yaitu marbled cat karena corak bulunya yang bergaris-garis abstrak dan bertutul. Dari segi fisik, kucing batu tidak jauh berbeda dengan kucing domestik. 

Sebenarnya kucing batu jarang terlihat di alam liar karena mereka suka bersembunyi. Sangat sulit untuk menemukannya hingga para ahli sampai sulit meneliti seperti apa perilaku kucing ini. Hal ini juga yang membuat sulit untuk menentukan berapa banyak populasinya.

Namun, dilansir dari Animal Diversity, jumlah kucing batu di alam liar diprediksi hanya 10 ribu ekor. Tidak ada bukti perburuan liar maupun jual-beli bulu kucing batu di pasar ilegal. Namun mereka sangat sensitif terhadap gangguan manusia dan siap untuk lari kapan saja ketika habitatnya terganggu. 

7. Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae)

7. Harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae)
waza.org

“kucing” besar yang terancam punah di Indonesia adalah harimau sumatra. Data dari World Wide Fund (WWF) mengatakan bahwa populasi harimau sumatera hanya mencapai 400 ekor di alam liar.

Sayangnya, spesies ini hanya ada satu di dunia. Jika punah, tak akan ada lagi harimau sumatera di Bumi. Harimau sumatera seringkali diburu untuk diambil bulunya, ada juga oknum tak bertanggung jawab yang membunuhnya hanya demi kesenangan.

Ancaman lain yang dihadapinya adalah pengalihan hutan menjadi ladang dan permukiman. Sehingga, harimau sumatera pun semakin tergusur. Selama satu dekade ini, berbagai upaya dilakukan untuk melestarikan populasi mereka. Di antaranya dengan membangun konservasi alam dan melindungi habitat harimau sumatera.

Nah itulah beberapa spesies kucing liar Indonesia yang dinyatakan terancam punah. Dengan memberi tahu anak informasi di atas, Mama bisa mengajak anak berkontribusi untuk lebih menyayangi makhluk hidup selain manusia, seperti hewan dan tumbuhan.

Tak hanya itu, Mama juga bisa mengajari anak bagaimana menjaga kelestarian lingkungan, dengan tidak mendukung produk-produk yang didapatkan dari hewan liar, atau melakukan donasi ke pihak-pihak yang bertanggung jawab. 

Baca juga:

The Latest