Penting, Memahami Suhu Tubuh Anak untuk Menandakan Kesehatan Tubuhnya

Periksakan suhu tubuh anak secara rutin untuk melacak kesehatan tubuhnya

30 November 2020

Penting, Memahami Suhu Tubuh Anak Menandakan Kesehatan Tubuhnya
Freepik/peoplecreations

Apakah Mama sering meletakkan tangan di dahi si Kecil untuk memeriksa apakah suhu tubuhnya terasa hangat? Atau menyadari bahwa suhu lebih tinggi pada waktu-waktu tertentu dalam sehari? Demam dapat menjadi indikasi sejumlah masalah, termasuk sebagai salah satu diagnosis virus Covid-19.

Namun, suhu tubuh anak yang rendah hingga suhu tubuh yang tinggi dapat memberi Mama tanda tentang kesehatan anak, dan penting untuk membaca tanda-tandanya dengan baik.

Dalam artikel ini, Popmama.com akan membahas apa yang ditunjukkan suhu tubuh anak tentang kesehatannya, serta tips dan trik untuk membaca suhu anak secara efektif. Yuk simak artikel di bawah ini!

1. Suhu tubuh normal seorang anak adalah sekitar 36 hingga 37 derajat celcius

1. Suhu tubuh normal seorang anak adalah sekitar 36 hingga 37 derajat celcius
Freepik/A3pfamily

Rata-rata, suhu tubuh normal adalah sekitar 36 hingga 37 derajat Celcius. Tetapi setiap anak memiliki suhu normal yang bervariasi dari rata-rata derajat lebih rendah atau lebih tinggi. Suhu tubuh normal biasanya semakin rendah seiring bertambahnya usia anak.

Sehingga bayi dan anak cenderung memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi dibanding pada orang dewasa. Selain itu, suhu tubuh juga tergantung dari iklim atau suhu dalam sehari.

Oleh karena itu, untuk menentukan suhu tubuh rata-rata anak, ukur suhu anak pada waktu yang sama selama beberapa hari, yang sebaiknya dilakukan dua kali sehari dan periksa rata-rata yang Mama dapatkan.

Termometer yang digunakan juga merupakan faktor penting, karena termometer yang tepat dapat memberikan hasil yang paling akurat tanpa menyebabkan rasa khawatir pada anak.

Editors' Pick

2. Suhu tubuh yang rendah dan disertai gejala lain bisa mengindikasikan sesuatu yang lebih serius

2. Suhu tubuh rendah disertai gejala lain bisa mengindikasikan sesuatu lebih serius
Freepik/Kwanchaichaiudom

Suhu tubuh rendah yang terjadi hanya sesekali tanpa gejala tak perlu membuat Mama khawatir. Tetapi jika Mama melihat adanya gejala lain seperti gemetar, masalah pernapasan, menggigil, atau anggota tubuh merona biru, hal ini bisa mengindikasikan sesuatu yang lebih serius.

Seringkali, cuaca dingin dapat menyebabkan penurunan suhu tubuh. Untuk membantu menormalkannya, dapat menghangatkan diri dengan minuman panas atau selimut.

Terkadang, suhu tubuh yang rendah secara konsisten, terutama pada bayi baru lahir, dapat berarti si Kecil sedang melawan infeksi, jadi pastikan untuk selalu melacak suhu dan berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan.

3. Suhu tubuh anak di atas 38 derajat Celcius, menandakan anak sedang demam

3. Suhu tubuh anak atas 38 derajat Celcius, menandakan anak sedang demam
Freepik/Poringdown

Jika suhu tubuh anak di atas 38 derajat Celcius, menandakan ia sedang demam. Ini adalah gejala infeksi yang paling umum, karena sistem kekebalan tubuh sedang bekerja lebih, untuk mencoba melawan infeksi.

Beberapa obat seperti antihistamin dan antibiotik, atau vaksinasi dapat menyebabkan demam, yang disebut 'demam obat'. Penyebab lain suhu tubuh tinggi bisa jadi karena cedera, termasuk sengatan panas atau luka bakar, atau nyeri tubuh.

Waspadai juga gejala seperti berkeringat, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, dan rasa lemas secara umum, yang semuanya dapat membantu menentukan penyebab demam. Dalam hal demam, pelacakan suhu sangat penting, jadi pastikan untuk memeriksa suhu tubuh anak setidaknya dua kali sehari.

Jika demam terus berjanjut dan disertai oleh gejala-gejala lainnya, maka Mama harus segera periksakan anak ke dokter.

Tips Mengukur Suhu Tubuh Anak Secara Akurat

Tips Mengukur Suhu Tubuh Anak Secara Akurat
Freepik/Prostooleh

Ada beberapa cara untuk mengukur suhu tubuh untuk hasil yang paling akurat. Berikut beberapa tips yang perlu Mama ingat:

Mengukur suhu dua kali sehari

Waktu yang terbaik untuk mengukur suhu dua kali sehari adalah sekali di pagi hari dan sekali di malam hari. Suhu biasanya paling rendah di pagi hari dan meningkat seiring berjalannya hari, sehingga demam terkadang tidak dapat diketahui di pagi hari.

Mengukur suhu tubuh anak dua kali sehari dapat memastikan tidak ada demam yang terlewat, dan Mama dapat dengan mudah melacak pemulihan anak.

Gunakan termometer non-invasif

Anak biasanya tidak menyukai termometer rektal atau in-ear karena bersifat invasif atau langsung dapat mempengaruhi keutuhan jaringan tubuh anak. Serta termometer oral, di mana dua menit yang diperlukan untuk mencatat suhu akan terasa seperti dua jam, karena anak yang terus bergerak.

Hindari mengukur suhu setelah mengkonsumsi apa saja yang panas atau dingin

Minum atau makan sesuatu yang panas atau dingin dapat memengaruhi pembacaan suhu, terutama dengan termometer oral, jadi tunggu setidaknya 20 menit setelah baru mulai mengukur suhu.

Hal ini penting saat mengonsumsi sesuatu yang panas, karena Mama mungkin salah mengira kenaikan suhu tubuh adalah demam.

Ketahui cara menggunakan termometer

Setiap jenis termometer memerlukan metode pengukuran yang berbeda, jadi bacalah paket instruksi sebelum melanjutkan. Untuk termometer arteri temporal, letakkan sensor di tengah dahi dan geser perlahan ke arah atas telinga, di sepanjang arteri temporal.

Hindari mengukur suhu setelah aktivitas fisik atau mandi

Setiap setelah melakukan aktivitas fisik, seperti berolahraga atau berlari, serta mandi, dapat meningkatkan suhu tubuh. Sehingga, tunggu setidaknya 15-20 menit setelah aktivitas untuk mengukur suhu tubuh anak, sehingga tubuh memiliki waktu untuk mendinginkan diri.

Suhu tubuh anak dapat menunjukkan banyak hal tentang kesehatannya, seperti memberi tahu Mama bahwa saat itu sistem kekebalan anak sedang tertekan atau melawan infeksi.

Pelacakan suhu dapat membantu mengetahui kejadian awal demam dan membantu mendapatkan diagnosis yang tepat, jadi pastikan Mama menyimpan termometer dan mencatat kapan suhu si Kecil turun atau naik. Agar masalah kesehatan yang dialami anak dapat diselesaikan dengan tepat waktu.

Baca juga:

The Latest