New Normal: Apakah Sudah Boleh Membiarkan Anak Bermain di Luar?

Cara menjaga kesehatan anak di saat berbagai sektor telah di buka oleh pemerintah

6 Oktober 2020

New Normal Apakah Sudah Boleh Membiarkan Anak Bermain Luar
Freepik/User16298023

Pandemi Covid-19 yang kian mewabah membuat pemerintah mengeluarkan peraturan yang mengharuskan masyarakatnya untuk menjaga kesehatan, seperti menggunakan masker saat beraktivitas, melakukan kerja dan belajar dari rumah, dan mengurangi aktivitas di luar rumah.

Namun, saat pemerintah mulai membuka sejumlah sektor, seperti pusat perbelanjaan, kantor, taman rekreasi, hingga sekolah, para orangtua seringkali khawatir dan mempertanyakan tentang apa yang boleh dan tidak semestinya dilakukan oleh anak mereka di saat pandemi ini.

Salah satunya adalah, kekhawatiran tentang apakah si Kecil sudah boleh bermain di luar rumah bersama teman-temannya di era new normal ini.

Karena kondisi saat ini pun belum dapat dikatakan aman untuk anak beraktivitas bersama orang lain di rumah

Kali ini Popmama.com akan membahas lebih lanjut seputar apakah anak sudah boleh bermain di luar pada era new normal ini, berdasarkan informasi dari dr. Fala Adinda yang merupakan tim dokter kesehatan di Jovee.

Simak informasinya di bawah ini ya, Ma!

1. Mendorong anak agar beraktivitas di luar rumah seperti olahraga ringan atau berjemur di bawah sinar matahari

1. Mendorong anak agar beraktivitas luar rumah seperti olahraga ringan atau berjemur bawah sinar matahari
Freepik/valeriana002

Menurut The Centers for Disease Control and Prevention (CDC), aktivitas fisik merupakan salah satu cara penting untuk menjaga kesehatan anak di masa-masa pademi ini. Sehingga Mama perlu mendorong anak agar beraktivitas di luar rumah seperti olahraga ringan atau berjemur di bawah sinar matahari.

Sedangkan, hal yang tidak dianjurkan adalah kegiatan bermain atau melakukan olahraga di tempat yang ramai, seperti taman bermain atau di rumah teman-temannya, karena anak atau orang lain bisa saja tak menerapkan aturan Physical Distancing dengan tepat.

Seperti yang ditekankan oleh CDC, aktivitas anak di tempat keramaian bersama teman-temannya juga meningkatkan risiko semua orang untuk tertular Covid-19.

CDC juga menghimbau jika anak ingin bermain bersama teman-temannya, anak harus tetap menjaga jarak sekitar 2 meter.

Editors' Pick

2. Membuat jadwal main rutin bersama teman-teman anak secara virtual dengan video call

2. Membuat jadwal main rutin bersama teman-teman anak secara virtual video call
Freepik

Jika anak tetap ingin bertemu dan bermain bersama teman-temannya, Mama tetap dapat membantu anak untuk memenuhi kebutuhan sosialnya yaitu membuat jadwal main rutin bersama teman-teman anak secara virtual dengan video call.

Sudah terdapat banyak aplikasi yang dapat Mama gunakan untuk aktivitas virtual, seperti bermain game dan menonton film. Mama pun juga perlu memberi penjelasan dan pengertian pada anak bahwa keadaan ini hanyalah sementara dan nantinya akan kembali normal.

Jika anak bisa menuruti kebiasaan ini, maka ia bisa bertemu lebih cepat dan kembali bersekolah bersama teman-temannya dan gurunya saat wabah ini telah berakhir.

3. Kombinasikan dengan ragam aktivitas permainan dengan teman-teman anak yang bisa dilakukan di luar rumah

3. Kombinasikan ragam aktivitas permainan teman-teman anak bisa dilakukan luar rumah
Freepik/Davit85

Apabila Mama ingin menjadwalkan waktu temu anak bersama teman-temannya, cobalah kombinasikan dengan ragam aktivitas yang bisa dilakukan di luar rumah. Namun tetap ingatkan untuk selalu cuci tangan dan memakai masker jika diperlukan.

Ketika anak beraktivitas di luar rumah, misalnya di halaman belakang, waktu bermain gadget bisa dikurangi dan mereka perlu lebih aktif secara fisik hingga memperbaiki kualitas tidurnya menjadi lebih baik

Pertukaran udara di ruangan yang besar, termasuk di halaman rumah lebih bagus daripada di dalam. Kemungkinan konsentrasi virus bisa diencerkan di volume udara yang lebih banyak. Beraktivitas di luar ruangan juga bisa membantu anak memproses makna new normal dan respons mereka pada emosi serta perubahan.

4. Menghindari aktivitas di dalam ruangan dan penuh keramaian atau di tempat umum

4. Menghindari aktivitas dalam ruangan penuh keramaian atau tempat umum
Freepik

Penelitian Hua Qian, dkk terhadap 1245 kasus Covid-19 di 320 kota di China, hanya beberapa yang terjadi akibat penularan di luar ruangan. Sedangkan sisanya merupakan penularan yang terjadi di dalam ruangan.

Hasil studi ini pun menunjukkan bahwa risiko penularan SARS-CoV-2 adalah berada dan beraktivitas di dalam ruangan dan penuh keramaian.

Beberapa kolam renang yang mulai dibuka, juga membuat banyak orangtua khawatir tentang keamanannya. CDC mengatakan bahwa belum terdapat bukti bahwa virus corona bisa menyebar lewat teman bermain air termasuk kolam renang.

Meskipin begitu, tetap saja Mama perlu memperhatiakn protokol kesehatan yang berlaku ketika membawa anak ketempat umum.

Bagaimana Jika Anak Terpaksa Harus Keluar Rumah?

Bagaimana Jika Anak Terpaksa Harus Keluar Rumah
Freepik/V-elena

Mama harus terus mengingatkan anak tentang protokol kesehatan yang berlaku di era new normal ini, sperti memakai masker, menjaga jarak fisik setidaknya 2 meter, sebisa mungkin untuk tidak menyentuh benda-benda di tempat umum, dan sering mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun.

Aktivitas yang dilakukan di luar rumah juga sebaiknya tidak di pusat keramaian. Jika ingin mengajak anak bermain ke teman, maka hindari jam ramainya dan menjauhi kerumuman.

Untuk anak-anak usia sekolah yang sudah kembali belajar di sekolah, disarankan untuk membawa bekal sendiri sehingga tidak perlu jajan di luar saat jam istirahat. Mama juga perlu memastikan asupan gizi anak serta kebersihat alat masak dan alat makannya.

Nah itu dia Ma, informasi seputar apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anak saat berada di era new normal ini. Selalu ingat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan ya, Ma.

Semoga informasinya bermanfaat dan mengurangi rasa khawatir Mama ya! 

Baca juga:

The Latest